18+ [Romance - Action]
Faye Zaniyah telah terbiasa hidup di bawah radar sebagai agen FBI, menjalani tugas-tugas penuh risiko dan identitas yang selalu dirahasiakan. Di tahun ketiganya bertugas, ia mendapatkan misi baru: melacak seorang wanita mister...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Menarik, akhirnya sang warna mulai memperlihatkan sinarnya, namun tetap samar. Meski kegelapan mulai surut, belum juga jelas warna apa yang akan muncul, seolah rahasia itu masih menunggu untuk terungkap sepenuhnya."
Hidden Hues Ayuureve
-
Perumahan kompleks yang begitu luas dan mewah itu membuat Faye, Hadwin, dan Kyla kewalahan. Mereka berpindah dari satu rumah ke rumah lainnya, bertanya kepada orang yang jarang terlihat di luar dan hanya sedikit yang mau diajak berbicara. Komplek ini memang dihuni oleh orang-orang kaya, dan meskipun Faye sudah memperkenalkan dirinya sebagai agen FBI, itu tidak banyak membantu. Sebaliknya, banyak dari penghuni yang lebih memilih mengancam akan menuntut mereka karena dianggap mengganggu ketenangan mereka.
Sebagian besar rumah yang mereka lihat tampak kosong, tak ada tanda-tanda kehidupan. Pintu-pintu terkunci rapat, dan halaman-halaman luas terlihat sepi, seakan-akan penghuni rumahnya menghilang tanpa jejak. Semua petunjuk seolah membawa mereka pada jalan buntu.
Namun, matanya tertuju pada sebuah rumah di ujung jalan. Rumah itu tidak terlihat jauh berbeda dari yang lain, setidaknya di permukaan. Pagar logam hitam dan dinding putih dengan jendela besar dan balkon terlihat seperti elemen standar di seluruh kompleks ini. Tetapi ada sesuatu yang menggelitik rasa ingin tahunya.
Faye berhenti di depan pagar rumah itu. Halaman yang luas tampak sangat rapi, rumput hijau menghampar sempurna tanpa ada kekurangan sedikit pun. Tidak ada bunga, air mancur, atau patung yang biasanya menghiasi halaman rumah mewah. semuanya tampak begitu minim, begitu teratur. Bahkan pohon yang ada pun terbilang tidak biasa, seolah ditanam dengan tujuan khusus.
Selama ia meneliti rumah yang tampak menarik bagunya, Faye merasakan sebuah perasaan tak enak merasakan ada yang berjalan dibelakangnya.
Dengan gerakan cepat, Faye memutar tubuhnya, lengan kanannya terangkat dalam sebuah gerakan tajam. Tangan seorang pria dengan tubuh tegap memakai pakaian hitam hitam mencoba meraih bahunya dari belakang, namun Faye sudah siap. Tanpa menoleh, ia memegang pergelangan tangan itu, menahannya dengan kuat. Rasa dingin dari pegangan itu mendorong adrenalin semakin melesat dalam tubuhnya.
"Siapa kau?" Faye berteriak
Faye merasakan ketegangan yang semakin mencekik, seiring lawannya berusaha membebaskan tangannya. Dengan cepat, Faye menarik tangan lawannya lebih kuat, memaksa tubuhnya bergerak mundur, namun pria itu tidak tinggal diam.
Tiba-tiba, sebuah gerakan tajam melesat ke arah wajah Faye, sebuah serangan dengan siku yang langsung menghantam udara di samping wajahnya. Refleksnya bekerja dengan sempurna, tubuhnya berputar, menghindar, namun tidak cukup cepat.
Serangan itu menyentuh bagian pipinya, memberikan rasa sakit yang menyengat, namun dia tidak memberikan ruang untuk berhenti.