18+ [Romance - Action]
Faye Zaniyah telah terbiasa hidup di bawah radar sebagai agen FBI, menjalani tugas-tugas penuh risiko dan identitas yang selalu dirahasiakan. Di tahun ketiganya bertugas, ia mendapatkan misi baru: melacak seorang wanita mister...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kemenangan sang warna adalah momen yang pantas dirayakan. Keindahannya kini memancar melalui kedua peminat, memperlihatkan bahwa sejatinya warna tak pernah diciptakan untuk disembunyikan. Ia ada untuk dilihat, dirasakan, dan merangkai harmoni dalam setiap keberadaannya."
Hidden Hues Ayuureve
-
"Kenapa mereka masih bergerak mengikuti Faye, Toland?" tanya Evrard tajam, suaranya rendah namun penuh tekanan, saat ia berjalan keluar dari lift.
Toland, yang sudah mengantisipasi pertanyaan itu, segera menjawab sambil menjaga langkahnya tetap seirama. "Organisasi BfD memang tersebar luas, Tuan. Sebisa mungkin, saya sudah mengupayakan kerja sama dengan mereka. Namun, masih ada pihak yang belum bisa menerima kejadian kebakaran itu."
Evrard menghentikan langkahnya sejenak, matanya tajam menatap lurus ke depan. "Seharusnya mereka sadar," gumamnya dingin, "berhadapan dengan Demitrius berarti menghadapi seluruh kekuatan saya. Bukan hanya bawahan mereka yang akan tumbang, tapi juga atasan mereka akan berada di bawah kendali saya."
Seseorang membuka pintu mobil belakang dengan gerakan tegas, sementara Toland mengikutinya tanpa suara. Setelah memastikan semuanya terkendali, Evrard melanjutkan, suaranya semakin rendah namun penuh ancaman. "Berapa orang lagi yang harus dihabisi? Dan mereka masih saja berani mencoba mendekati Faye?"
Toland membuka ponselnya, matanya menyipit saat membaca pesan yang baru saja masuk. "Informasi dari Carveland, Tuan," lapornya cepat.
"Ada beberapa orang yang mengikuti Faye di sana," lanjutnya. "Dan mereka berhasil mengeksekusi rencana mereka. Mereka adalah orang-orang BfD, Tuan. Sepertinya mereka belum menyerah."
Evrard menghela napas panjang, mencoba meredam amarah yang membara di dalam dirinya. Namun, pikirannya terus dibanjiri skenario-skenario terburuk yang bisa saja menimpa Faye.
"Awasi terus pergerakan mereka," perintahnya dengan nada dingin dan tegas. "Gandakan tim keamanan di sekitar Faye. Aku tidak peduli seberapa baik dia bisa menjaga dirinya sendiri—tanpa aku di sisinya, itu sama saja dengan membiarkan dia celaka."
"Baik, Tuan," jawab Toland, tanpa ragu sedikit pun, segera mencatat instruksi tersebut untuk langsung dilaksanakan.
***
Evrard merapikan jasnya dengan gerakan tenang di depan cermin besar di kamarnya. Pagi ini, seharusnya ia sudah berangkat lebih awal ke Carveland untuk memastikan situasi di sana terkendali, terutama setelah menerima informasi penting tentang BfD dari mata-matanya. Namun, rapat mendadak yang tidak bisa ditinggalkan menunda keberangkatannya.
Sementara rapat berlangsung, Toland, asistennya, dilanda kegelisahan. Instruksi yang melarangnya mengganggu Evrard selama rapat membuatnya semakin frustrasi. Waktu terasa berjalan lambat, dan kegundahan Toland hanya bertambah seiring jam berlalu.