18+ [Romance - Action]
Faye Zaniyah telah terbiasa hidup di bawah radar sebagai agen FBI, menjalani tugas-tugas penuh risiko dan identitas yang selalu dirahasiakan. Di tahun ketiganya bertugas, ia mendapatkan misi baru: melacak seorang wanita mister...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Warna yang tersembunyi itu benar-benar menghilang dalam pelukan kegelapan. Seolah tak ada niat lagi untuk muncul, ia memilih untuk tetap terpendam, seakan ingin berkata bahwa tidak semua keindahan ditakdirkan untuk terlihat."
Hidden Hues Ayuureve
-
Faye duduk di salah satu kursi di sudut ruangan, tubuhnya lelah dan perban yang melilit lengan serta kakinya tampak kontras dengan gaun hitam sederhana yang ia kenakan. Ruangan itu penuh dengan keheningan, hanya terdengar sesekali suara isakan dari anggota keluarga para korban. Aroma bunga lili yang menyesakkan bercampur dengan rasa bersalah yang semakin menekan dadanya.
Di hadapannya, tiga peti mati berjajar rapi, masing-masing dikelilingi oleh foto timnya yang gugur. Kyle dan Hadwin berdiri tak jauh darinya, wajah mereka dipenuhi kelelahan dan luka. Kyle memegang kain perban yang melilit telinga Hadwin, darah kering masih terlihat samar di sekitar luka.
"Aku sudah bilang kita harus mundur," desis Carter pelan, suaranya penuh emosi yang tertahan. "Tapi kau tetap ingin masuk. Lihat apa yang terjadi sekarang."
Faye tidak menjawab. Matanya kosong, menatap foto salah satu timnya, seorang agen muda bernama Liam, yang kini hanya tinggal kenangan.
"Kau tahu ini akan sampai ke Meja Dewan, bukan? Apa yang kau lakukan kemarin sudah di luar kendali. Kau tidak memberi perintah yang jelas, dan sekarang tiga orang mati! Aku tidak akan ikut terseret dalam ini."
Faye mendongak, tatapannya bertemu dengan mata tajam Carter. "Aku tidak memintamu untuk ikut bertanggung jawab. Kalau kau merasa tidak terlibat, pergilah."
"Pergi?" Carter mendekat, nadanya semakin keras. "Dengar, Mr. Marvin sudah tahu semuanya. Dewan FBI juga. Kau tahu apa artinya? Hukuman tidak akan jauh dari kasus ini. Jangan harap mereka akan mendukungmu."
Kyla mendekat, mencoba menenangkan situasi. "Carter, ini bukan tempat atau waktu untuk memperdebatkan ini."
"Jangan campuri urusanku, Kyla. Ini tentang tanggung jawab! Faye-lah yang membawa kami ke tempat itu, yang memimpin kami masuk ke jebakan!" Carter menoleh ke Hadwin. "Dan kau juga tahu itu, bukan?"
Hadwin menunduk, tidak ingin terlibat lebih jauh. Luka di telinganya menjadi alasan untuk menghindari percakapan.
Faye berdiri, meskipun kakinya gemetar karena luka bakar. Tatapannya dingin saat ia menatap Carter. "Aku tahu apa yang sudah terjadi. Aku tahu siapa yang mati, dan aku tahu siapa yang terluka. Tapi jika kau ingin menambah beban ini, silakan. Aku tidak akan melarikan diri dari apa pun yang akan para Dewan putuskan."
Carter mendengus, tetapi tidak berkata apa-apa lagi. Ia berbalik dan berjalan keluar ruangan, meninggalkan Faye yang kembali duduk.
Kyla menepuk bahu Faye pelan. "Kita tahu kau tidak ingin ini terjadi. Jangan dengarkan dia."