18+ [Romance - Action]
Faye Zaniyah telah terbiasa hidup di bawah radar sebagai agen FBI, menjalani tugas-tugas penuh risiko dan identitas yang selalu dirahasiakan. Di tahun ketiganya bertugas, ia mendapatkan misi baru: melacak seorang wanita mister...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Sang peminat dan warna saling tarik-menarik, berusaha mengungkap apa yang tersembunyi dalam pelukan kegelapan. Dengan setiap usaha, mereka mencoba mencari tahu rahasia yang disembunyikan oleh bayang-bayang itu, menantang misteri yang membelenggu."
Hidden Hues Ayuureve
-
Faye berdiri tegak di depan gedung megah kantor pusat Demitrius Holding, di samping pria yang kini menjadi atasannya, Hadyan. Dengan langkah mantap, mereka memasuki lobi gedung, disambut oleh pengawal di pintu masuk. Di dalam, Faye melihat deretan karyawan sibuk bekerja, tenggelam dalam kesibukan masing-masing tanpa memperhatikan kedatangannya.
Faye mengikuti Hadyan menuju lift. Suasana hening saat mereka menunggu lift tiba di lantai 7, di mana ruang CEO berada. Setibanya di lantai itu, Hadyan berbincang singkat dengan seorang wanita yang duduk di meja depan, yang tampaknya adalah sekretaris CEO. Wanita itu lalu bangkit dari kursinya, mengetuk pintu ruang di depannya dengan sopan.
"Mr. Demitrius, Mr. Hadyan bersama asistennya sudah tiba," ucapnya dengan nada resmi.
"Biarkan mereka masuk," suara Evrard terdengar jelas, menginterupsi percakapan di luar.
"Silakan masuk, Pak, Bu," ucap sang sekretaris sambil membukakan pintu.
Atasannya, Waldi Hadyan, mengangguk sopan dan melangkah memasuki ruangan Evrard, diikuti oleh Faye di belakangnya. Saat Faye melangkah masuk, ia dapat melihat sekilas ekspresi kaget di wajah Evrard saat pandangan mereka bertemu.
"Siang, Mr. Demitrius," sapa Waldi, menyodorkan tangannya dengan ramah.
Evrard menyambut jabatan tangan itu. "Siang juga, Mr. Hadyan," jawabnya dengan nada tenang, lalu beralih pada Faye yang berdiri di samping Waldi.
Faye tersenyum ramah, menyodorkan tangannya untuk berjabat dengan Evrard. Tanpa mengalihkan pandangan, Evrard menjabat tangannya, meskipun ada sedikit ketegangan yang tersembunyi di balik sapaan ramahnya.
"Faye Zaniyah," ucap Faye sambil tersenyum, menatap Evrard yang menaikkan satu alisnya, seolah mencoba memahami maksud kehadirannya.
Evrard melepaskan jabat tangannya dan mengangguk. "Mari duduk," katanya, mengisyaratkan ke kursi di depannya.
"Bagaimana perkembangan tugas yang saya berikan pada Anda, Mr. Hadyan?" tanya Evrard sambil menyandarkan tubuhnya, tak mengalihkan pandangannya sedikit pun dari Faye.
Mr. Hadyan mulai melaporkan detail pekerjaannya, sementara Faye yang duduk di sebelah Waldi mulai mencatat beberapa poin saat Evrard berbicara tentang kontrak yang terkait dengan sewa di salah satu mal milik Demitrius. Sesekali, ia mencatat dengan teliti, berusaha menunjukkan perannya sebagai asisten pengacara. Waldi di sampingnya tetap tenang, meski Faye bisa merasakan beberapa lirikan dari Evrard yang seolah ingin membaca lebih dalam alasan di balik kehadirannya.