47. Kekhawatiran yang melanda

148 16 3
                                    

"Tidak menutup kemungkinan, dengan hadirnya berbagai rintangan, sang warna perlahan bisa menyerah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tidak menutup kemungkinan, dengan hadirnya berbagai rintangan, sang warna perlahan bisa menyerah. Sebab bahkan keindahan pun memiliki batas ketika terus diuji oleh kegelapan."

Hidden Huess
Ayuureve

-

Faye melangkah keluar dari pintu kedatangan dengan koper kecilnya, sesekali melihat sekitar. Sudah lebih dari tiga puluh menit sejak ia tiba, dan Toland yang dijanjikan akan menjemputnya belum juga muncul.

Setelah menunggu tanpa hasil, Faye memutuskan untuk mencari taksi. Langkahnya mulai mengarah ke antrian taksi di luar, tetapi mendadak berhenti ketika pandangannya tertuju pada sosok yang berdiri di dekat salah satu tiang penyangga.

Seorang perempuan dengan gaun biru muda, rambutnya terurai indah, berdiri di sana dengan tenang. Wajahnya memancarkan kecantikan yang khas, tapi juga tampak sedikit tegang. Faye membeku. Mata cokelat itu, garis wajahnya yang lembut—tidak salah lagi, itu adalah Tessa, adik perempuan Evrard.

"Tessa?" bisik Faye, nyaris tidak percaya.

Tessa tampak belum menyadari kehadiran Faye. Matanya sibuk memindai sekeliling dengan gelisah, seolah mencari atau mungkin menghindari sesuatu.

"Apa yang dia lakukan di sini?" pikirnya, apa Evrard ada disini?

Namun, sesuatu tentang cara Tessa berdiri di sana, sorot matanya yang waspada dan tubuhnya yang kaku, membuat Faye merasa ada yang salah. Mengesampingkan semua keraguan, ia mendekat. "Tessa?" panggilnya, kali ini lebih keras.

Tessa langsung menoleh, wajahnya kaget. Tidak berekspektasi jika dirinya bertemu dengan Faye di sini. Namun pikirannya masih gelisah. Tatapannya terus bergerak, matanya sesekali melirik ke arah kerumunan, lalu kembali menatap Faye dengan cemas.

Faye mendekat, ingin memastikan semuanya baik-baik saja. "Tessa? Apa yang kau lakukan di sini?" tanyanya dengan nada bingung.

Namun Tessa tidak menjawab. Wajahnya pucat, dan bibirnya tampak sedikit gemetar. Ia hanya menatap Faye dengan intens, seolah ingin mengatakan sesuatu, tetapi tidak tahu bagaimana memulainya.

"Tessa, kau baik-baik saja?" tanya Faye sekali lagi, kali ini dengan nada lebih serius. Matanya memperhatikan setiap gerakan kecil pada wajah Tessa yang tampak tegang.

Tessa menunduk sejenak, seperti mencoba menyusun kata-kata. Suaranya nyaris tidak terdengar ketika ia akhirnya menjawab, "Sesuatu menarikku ke sini," katanya lirih.

Faye mengerutkan kening, bingung dengan maksud Tessa. "Menarikmu? Maksudmu apa?"

Tessa tidak langsung menjawab. Matanya terus bergerak, melirik ke arah kerumunan orang yang berlalu-lalang di depan mereka. Ada kewaspadaan dalam sorot matanya, seperti seseorang yang sedang mencari sesuatu—atau mungkin menghindari sesuatu.

Hidden HuesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang