Kita bersenada dengan pakaian abu-abu,
Meski tak ada yang kunjung membahas itu.
Aku datang dengan segala senyum ceria di pipiku,
Kali ini, aku tak ingin gagal lagi.
Meski merayumu bukanlah gayaku.
Dan meski tak ada satupun yang akan setuju kalau kita cocok bersatu.
Aku menyebutmu dalam benak diriku.
Berharap kau bisa membacanya dari sudut mataku.
Bahwa aku, jujur saja, menginginkanmu.
YOU ARE READING
Dengan Semesta Yang Mestinya Tanpa Aku
PoetryBook II dari 'Mati Lebih Lama, Hidup Selamanya' Rangkaian puisi dari isi hati Diantara aku dan dunia Tempat selayaknya berada, meski hanya sekedar singgah Dan aku ingin mati lebih lama, Juga hidup selamanya.