Zhou Yichen berjalan ke lantai dua tempat mereka menginap. Hari sudah malam dan suasana sangat sunyi, hanya mereka yang masih berani duduk diluar sambil menikmati masakan dari Ying Lei.
"Zhou gege ayo makan sini masakan Ying Lei sangat enak!" Bai Jiu mengajak
Zhou Yichen tersenyum hangat pada Bai Jiu.
Tapi ketika dia sampai, dia menyadari tidak ada bangku kosong selain di sebelah Zhao Yuanzhou.
"Xiao Zhou, ada apa?" Tanya Wen Xiao
"Ah tidak apa-apa"
Mai tidak mau dia harus duduk di sebelah Zhao Yuanzhou.
Zhao Yuanzhou seperti biasa melemparkan senyuman pada Zhou Yichen
"Zhou-dàren kemana kenapa terlambat makan?" Tanya Zhao Yuanzhou
"Aku tadi mencari makanan- tunggu kenapa aku harus menjelaskan padamu aku kemana!?"
Zhao Yuanzhou mengernyit "Heh aku kan cuma bertanya, kenapa kau galak sekali padaku belakangan ini?"
"Belakangan ini? Sejak kapan aku melembut padamu?!"
"Aish sudah jangan bertengkar kalian berdua. Xiao Zhou ayo makan. Ying Lei sudah memasakkan makanan enak untuk kita"
Di hadapan mereka, banyak makanan enak hangat yang baru dimasak oleh Ying Lei.
Zhou Yichen mengambil sepotong ayam goreng dan mulai memakannya.
Matanya membulat dikala ayam itu menyentuh lidahnya.
"Astaga Ying Lei ini enak sekali!"
Ying Lei tersenyum malu-malu pada pujian Zhou Yichen
Mereka semua mulai makan kecuali Zhao Yuanzhou yang hanya meminum arak atau air yang berada di dalam guci yang selalu dia bawa.
"Eh siluman besar, kenapa kau ku lihat tidak pernah makan?" Tanya Bai Jiu
Sekarang seluruh mata tertuju pada dirinya.
"Kalau di ingat-ingat iya kau tidak pernah makan di hadapan kami" Wen Xiao menambahkan
Menyadari dirinya sudah menjadi sebuah pusat perhatian, Zhao Yuanzhou meletakkan guci miliknya dan mulai menjelaskan.
"Siluman sebenarnya tidak butuh makan. Kami hidup abadi selama ribuan tahun tidak akan sakit atau mati lapar pun hampir mustahil"
"Eh tapi Ying Lei yang setengah siluman juga makan?" Bai Jiu bertanya lagi
"Dia kan suka memasak. Mimpinya adalah menjadi juru masak terkenal, tentu dia akan suka makan. Dia makan karena suka bukan lapar"
Sekarang pandangan beralih dari Zhao Yuanzhou ke Ying Lei
"Benarkah itu Ying Lei?" Tanya Wen Xiao
Ying Lei mengangguk "Benar. Siluman besar benar"
"Hhmmm... Bosan.... Bagaimana kalau menari" ucap Zhao Yuanzhou
"Siapa mau menari?" Tanya Pei Sijing
Zhao Yuanzhou menatap tajam ke arah Zhou Yichen.
"Uhuk! Uhuk!" Dia langsung tersedak arak yang sedang dia minum "enak saja! Kau yang mengusulkan aku yang harus menari?!"
"Eh Zhou gege aku ingin melihatmu menari!" Bai Jiu berkata
"Xiao Jiu-"
Zhou Yichen tidak bisa berbuat apa-apa ketika menatap mata Bai Jiu, Wen Xiao, dan Ying Lei yang memohon padanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
CHASING HIM
Fiksi PenggemarZhou Yichen tidak pernah membayangkan dia akan jatuh cinta pada Siluman Monyet yang telah membunuh ayah dan kakak laki-laki tercintanya. Tapi setelah dia mengenal monyet sialan itu lebih jauh, dia justru menaruh hati padanya