CHAPTER 26

1.4K 170 42
                                        

Gaes disini Zhao Yuanzhou masih pakai wujud Zhu Yan kecil yak. Yang rambut silver

Wen Xiao dan Pei Sijing berusaha menenangkan Ying Lei yang masih menangis pasca di tinggal sang kakek.

"Aku tidak akan memaafkannya" dia berkata

"Ying Lei, bukan salahnya. Dia juga tidak mau seperti ini" Wen Xiao berusaha menjelaskan

"Tetap kakekku mati karena dia!"

"Kau sadar tidak Ying Lei dia juga adalah korban. Dia mengorbankan tubuhnya untuk menjadi wadah kekuatan jahat karena dia tau kalau orang lain akan memanfaatkan kekuatan itu"

"Zhou-dàren tentu membela nya. Kau menyukainya"

"Tidak ada hubungannya. Aku dan dia menikah iya, dia istriku iya, tapi ketika tentang pekerjaan kami sangat-sangat menghargai itu semua"

"Kau tidak akan pernah mengerti!"

"SIAPA BILANG!" Zhou Yichen berteriak "APAKAH KAU LUPA DELAPAN TAHUN LALU AYAH DAN KAKAKKU BESERTA SELURUH ANGGOTA KLAN BING YI MATI DI TANGANNYA! AKU JUGA MEMBENCI DIRINYA. KAU JUGA ITU WAJAR. JADI JANGAN PERNAH KATAKAN AKU TIDAK MENGERTI APA YANG KAU RASAKAN. AKU MERASAKANNYA DELAPAN TAHUN LALU DISAAT UMURKU BARU ENAM BELAS TAHUN"

"Zhou-dàren sebaiknya kau tenangkan dirimu dulu" Pei Sijing berusaha menengahi

Zhou Yichen berjalan pergi dengan kesal.

    

      Zhao Yuanzhou duduk seorang diri pada anak tangga kecil. Matanya di basahi oleh air mata yang terus mengalir tak mau berhenti.

Di hadapannya dia melihat kilas balik dirinya sewaktu kecil, di kejar-kejar oleh kakek Ying Zhao karena kabur ke dunia manusia.

Zhao Yuanzhou ingat betul semua kenangan-kenangan itu.

"Uhuk!!! Uhuk!!!" Dia memuntahkan segumpal darah

Dia memeluk erat dirinya sendiri. Menangis sejadi-jadinya, apalagi ketika menatap tangannya yang penuh darah yang sudah mulai mengering.

Zhao Yuanzhou berusaha menghapus noda darah di tangannya menggunakan salju di dekat kakinya.

Dia mengusap-usap dengan kasar tangannya, berharap itu semua akan segera menghilang.

Tangisan tidak berhenti keluar dari mulutnya.

Tiba-tiba dia merasakan sesuatu yang hangat menutupi dirinya. Itu adalah Zhou Yichen yang menyelimuti dia dengan jubahnya.

"Kau muntah darah?" Tanya Zhou Yichen sembari menyeka sudut bibir Zhao Yuanzhou yang masih di nodai oleh darah.

Zhao Yuanzhou tidak menjawab, dia menatap kesal pada Zhou Yichen.

PLAK!

Dia menampar Zhou Yichen.

Lalu di susul oleh pukulan demi pukulan kesal.

Zhou Yichen hanya diam menerima pukulan itu

"Kenapa kau egois!" Dia membentak sembari masih memukul Zhou Yichen

Setelah menerima begitu banyak pukulan, Zhou Yichen menangkap kedua tangan Zhao Yuanzhou, menggenggam kedua tangan itu terat.

"Lepas! Lepas!" Zhao Yuanzhou melawan

Zhou Yichen tidak mengatakan apapun, dia langsung mendekap erat Zhao Yuanzhou.

"Lepaskan aku! Yichen lepaskan aku!" Zhao Yuanzhou memberontak

Tapi Zhou Yichen justu semakin mengeratkan pelukannya.

Setelah memberontak selama beberapa saat, akhirnya Zhao Yuanzhou berhenti. Dia hanya diam, air matanya masih mengalir deras.

"Sudah? Atau masih marah? Ayo pukul aku, tidak apa-apa"

"Seharusnya Ying Zhao tidak perlu mati" lirihnya "biarkan saja aku pergi"

Zhou Yichen tetap diam mendengarkan keluh kesah dari sang istri. Dia masih mendekap erat Zhao Yuanzhou berharap pelukannya setidaknya bisa mengangkat sebagian rasa sakit pada dirinya.

Tiba-tiba sebuah ledakkan menghantam mereka berdua hingga terpelanting.

Itu adalah ulah Li Lun. Dia tersenyum puas melihat hasil ulahnya.

Zhou Yichen berusaha untuk meraih Zhao Yuanzhou yang tergeletak tidak jauh dari dirinya.

Li Lun berjalan mendekati Zhao Yuanzhou yang tergeletak lemah.

Zhao Yuanzhou sama sekali tidak bisa melawan, dia sudah lemah karena kejadian tadi, dan sekarang mendapatkan serangan mendadak.

Li Lun langsung menggendong dirinya dan berjalan pergi.

"M-mau kau bawa kemana dia?! Lepaskan dia!" Zhou Yichen berteriak

"ZHU YAN!"

Mendengar Zhou Yichen meneriaki nama asli Zhao Yuanzhou membuat Li Lun kesal.

Dia menendang salju hingga menghantam wajah Zhou Yichen.

"Berani sekali kau bocah ingusan menyebut namanya"

"Dia istriku! Lepaskan dia"

"Kalian cerai saja. Aku yang akan merawat dirinya mulai sekarang"

Li Lun pun menghilang sembari membawa Zhao Yuanzhou bersama dirinya.

"TIDAK LI LUN KEMBALIKAN DIA PADAKU LI LUN!" Teriak Zhou Yichen

CHASING HIMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang