Zhou Yichen terlihat sedang berlatih pedang di taman belakang di temani oleh Zhao Yuanzhou yang sudah menyiapkan teh dan camilan untuk dirinya.
"Yichen, makan dulu. Ying Lei sudah membuatkan kue manis untukmu. Sepertinya enak"
"Iya, sedikit lagi kau cicipi lah jangan terus-terusan tidak makan"
Zhao Yuanzhou tersenyum "Baik aku cicipi" dia mengambil sepotong kue berwarna merah muda dan memakannya. Semburan rasa manis dan gurih memenuhi mulutnya. "Hmn ini enak! Manis tapi tidak membuat mual"
"Mana sini aku coba"
"Ini" Zhao Yuanzhou menyodorkan sepotong kue tanpa melihat-lihat.
Tapi bukannya kue yang di tangannya yang di sambar oleh Zhou Yichen, melainkan bibir ranumnya yang tertutup gula.
Lidahnya menari menjilati bibir merah muda Zhao Yuanzhou.
"Hmn iya manis sekali, lembut juga!" Zhou Yichen berkata
"Aish!" Zhao Yuanzhou menoyor kepala Zhou Yichen "YICHEN KALAU ADA YANG MELIHAT BAGAIMANA!"
"Tidak masalah, kan sudah pada tau"
"Kalau Bai Jiu?!"
"Oh iya... Maaf..."
Zhao Yuanzhou menggeleng, dia langsung menjejalkan kue di tangannya ke dalam mulut Zhou Yichen.
Zhao Yuanzhou lalu menuangkan segelas teh "Hari ini biro penangkap siluman sepi, sangat tenang"
"Bukankah bagus?" Tanya Zhou Yichen dengan mulut yang masih penuh dengan kue
"Seharusnya, tapi aku malah tidak tenang kalau sunyi seperti ini"
"Chongwu?"
"Hmn" Zhao Yuanzhou mengangguk
"Eum Zhu Yan.... Mau jalan-jalan tidak?"
"Jalan-jalan, kemana?" Tanyanya sembari meletakkan manisan di piring dan memberikannya kepada Zhou Yichen
"Keluarga ku ada villa di belakang pegunungan. Disana udaranya sangat segar dan bagus. kita bisa menghabiskan waktu disana selama beberapa hari jauh dari hiruk pikuk tiandu"
"Berdua saja?"
"Ya iya mana mungkin mengajak yang lain?"
"Untuk apa berdua saja?"
Zhou Yichen menggeser tubuhnya untuk semakin dekat dengan Zhao Yuanzhou, dia menarik dagu runcing Zhao Yuanzhou "Masih bertanya"
"Jadi mau tidak???"
Zhao Yuanzhou mengangguk "Terserah mu saja. Aku ikut-ikut saja denganmu"
Zhou Yichen tertawa puas, dia mendekatkan wajahnya pada wajah Zhao Yuanzhou, bermaksud ingin mencium dirinya.
"ZHOU-GEGE SILUMAN BESAR!" Tiba-tiba terdengar suara teriakkan dari Bai Jiu memanggil
Zhao Yuanzhou langsung mendorong Zhou Yichen hingga dirinya jatuh dan terduduk di atas tanah.
"Xiao Jiu ada apa?" Tanya Zhao Yuanzhou sambil tertawa canggung
"Nah kebetulan ada siluman tua. Aku ada obat baru ingin ku tunjukkan padamu"
Dia meniupkan sebuah bubuk tepat di wajah Zhao Yuanzhou.
"Ini harusnya bisa membuat mata lebih segar ketika mengantuk. Bagaimana?"
"Tidak ada hasilnya- HATCHI!"
Bai Jiu cemberut
Zhou Yichen mengacak-acak rambut Bai Jiu "Tidak apa-apa Xiao Jiu kan pintar pasti bisa membuat yang baru"
Mendengar kata-kata lembut Zhou Yichen membuat senyuman di wajah murungnya merekah.
"Benarkah?!
Zhou Yichen mengangguk sambil tersenyum manis pada dirinya "Iya.... Nanti pasti bisa, Zhou-gege tau kok Bai Jiu ingin membantu"
"Ahaha terima kasih Zhou-gege!"
"Nah ini untukmu"
Zhao Yuanzhou memberikan sepiring manisan pada Bai Jiu "Ying Lei baru membuat sedikit jadi kau tidak kebagian"
"Waaah terima kasih siluman besar!"
Dia mencium pipi Zhou Yichen dan Zhao Yuanzhou bergantian sebelum berlari pergi sembari melompat-lompat kegirangan.
"Xiao Jiu jangan lupa tutup pintunya. Aku dan Zhao Yuanzhou ingin membicarakan sesuatu yang penting"
"Baik Zhou-gege"
Bai Jiu menutup rapat pintu ruangan keluarga, dan dengan kekuatannya, Zhou Yichen mengunci pintu itu.
"Kau mau berbicara apa?" Tanya Zhao Yuanzhou bingung
"Tidak mau bicara"
Dia mengangkat Zhao Yuanzhou ke atas pangkuannya dan kembali melumat bibirnya.
Zhao Yuanzhou mendorong Zhou Yichen kesal.
"ZHOU YICHEN!"
Zhou Yichen justru tergelak geli mendengar teriakkan kesak Zhao Yuanzhou.
Dia mengendurkan hanfu Zhao Yuanzhou dan perlahan menurunkannya hingga pundak mulus nan pucat miliknya terlihat.
Dengan hati-hati Zhou Yichen menidurkan Zhao Yuanzhou di atas lantai kayu hangat.
Dia kembali melumat rakus bibir Zhao Yuanzhou sembari tangannya mulai melebarkan kaki Zhao Yuanzhou.
Di luar ruangan, Ying Lei sedang membawa sepiring camilan yang baru dia masak, senyuman puas terlihat di wajahnya.
"Zhou-dar-"
Tiba-tiba senyumannya luntur mendengar suara yang berada di dalam.
Dia menghela nafas berat.
"XIAO JIU KAU PUNYA OBAT UNTUK MENGHILANGKAN PENDENGARAN DAN INGATA KU TIDAK!"

KAMU SEDANG MEMBACA
CHASING HIM
Fiksi PenggemarZhou Yichen tidak pernah membayangkan dia akan jatuh cinta pada Siluman Monyet yang telah membunuh ayah dan kakak laki-laki tercintanya. Tapi setelah dia mengenal monyet sialan itu lebih jauh, dia justru menaruh hati padanya