CHAPTER 35

1.3K 145 12
                                        

Zhou Yichen duduk di teras belakang biro menikmati pemandangan sejuk tiandu sembari menyesap teh melati buatan Ying Lei.

Tidak lama Zhao Yuanzhou berjalan mendatangi dirinya. Dia tidak mengatakan sepatah katapun. Hanya duduk di sebelah Zhou Yichen dan merebahkan kepalanya di atas pundak sang suami.

"Kau kenapa?" Tanya Zhou Yichen

"Aku mengantuk tapi tidak bisa tidur di kasur tidak nyaman. Mau tidur bersamamu saja disini"

"Mengantuk? Ini masih pagi apakah tadi malam kau susah tidur?"

Zhao Yuanzhou mengangguk "seperti ada yang mengganjal di pinggang dan rasa panas di perut jadi tidur pun tidak nyenyak" jawab Zhao Yuanzhou dengan mata terpejam

Zhou Yichen memfokuskan pandangannya pada sang istri tercinta, dia membelai lembut pipi Zhao Yuanzhou "Apakah tidak mau periksa di tabib?"

Zhao Yuanzhou menggeleng "Mana ada tabib yang bisa memeriksa siluman besar. Kami merasakan sakit, tapi tubuh kami perlahan juga menyembuhkannya. Aku pernah merasakan yang seperti ini dulu, hanya perlu istirahat"

"Kau yakin?"

Dia kembali mengangguk

"Yasudah kalau begitu istirahatlah"

"Fuqi bisa pijiti pinggang ku? Sangat kebas" dia bertanya dengan nada manja

"Kenapa pinggang mu?" Tanya Zhou Yichen sembari tangannya memijat pelan pinggang Zhao Yuanzhou

"Coba kau pikir sendiri saja. Berapa kali kita melakukannya dalam sehari. Kau kira tidak kebas?!" Tiba-tiba nada manjanya hilang menjadi orang yang kesal

"Eh tiba-tiba sekali marah-marah?"

"Sudahlah ayo peluk aku mengantuk!"

"Iya iya Furen iya..." Zhou Yichen mengeratkan pelukannya pada Zhao Yuanzhou

Zhao Yuanzhou menarik nafas dalam dan menghembuskannya "Nyaman ya disini"

"Hmn..."

"Aku tidak pernah merasakan senyaman ini padahal sudah hidup lama"

"Sewaktu kecil?"

"Hmm... Kalau di ingat-ingat sewaktu kecil aku cukup bahagia, bermain, berlari kesana kemari, bergelantungan dan bermain ayunan di akar pohon Li Lun-"

Zhou Yichen tiba-tiba membekap mulut Zhao Yuanzhou "Jangan sebut pohon lapuk itu lagi"

"Eh cemburu" Zhao Yuanzhou meledek

"Kan wajar suami cemburu kan???"

"Iya lah Fuqi Iya jangan cemburu lagi" Zhao Yuanzhou mendaratkan kecupan lembut di wajah Zhou Yichen

Tiba-tiba Tuan Fang berlari menerobos masuk dengan wajah panik.

"ZHOU-DÀREN!" Dia berteriak

"Fang-Dáren ada apa?"

"Kamp chongwu ada di depan memaksa untuk menangkap Wen Xiao mengatakan dia membunuh perdana menteri tadi malam"

"HAH?!"

Zhou Yichen dan Zhao Yuanzhou serempak memekik

"APALAGI SEKARANG RENCANA MEREKA?!" Ucap Zhou Yichen geram

"Banyak saksi mengatakan Wen Xiao membunuh perdana menteri dengan kejam setelah perdana menteri berbaik hati memberikan tumpangan pada dirinya"

"Lantas dimana Wen Xiao?" Tanya Zhao Yuanzhou

"Dia sudah dibawa lari Ying Lei dan Situ-dàren lewat pintu belakang"

"Yasudah biar kami hadapi kamp Chongwu" ucap Zhao Yuanzhou

CHASING HIMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang