CHAPTER 7

2K 208 47
                                    

Bai Jiu sedang menulis beberapa daftar obat yang akan dia bawa bersama untuk perjalanan mereka.

Tiba-tiba dia merasakan sebuah bayangan gelap berdiri di belakangnya. Dan di saat dia menoleh

"WAAAH!"

Zhaou Yuanzhou mengagetkan dirinya.

"AAAAAAAAAAAAAAAAA" Teriakkanya ternyata lebih dahsyat daripada kekuatan Zhao Yuanzhou. Bahkan teriakan itu mampu menerbangkan beberapa anak rambut Zhao Yuanzhou.

Zhao Yuanzhou langsung menutup bibir Bai Jiu dengan telapak tangannya.

"Sudah selesai?" Tanyanya

Bai Jiu mengangguk

"Bagus. Kalau ku lepas jangan teriak lagi?"

Bai Jiu mengangguk lagi

Akhirnya Zhao Yuanzhou melepaskan mulut Bai Jiu.

Tiba-tiba Bai Jiu meninju lengan Zhao Yuanzhou.

"Aduh!"

"Hei siluman besar, kau keterlaluan sekali!"

"Baru kali ini ada bocah berani memukulku... Kalian semua benar-benar menginjak-injak harga diriku sebagai siluman besar yang berbahaya"

"Selama ada Zhou-dàren aku tidak takut padamu. Karena dia pasti bisa membunuhmu kalau kau macam-macam!" Ucap Bai Jiu dengan bangga

Zhao Yuanzhou melangkah lebih dekat dari Bai Jiu "Kau yakin... Bahkan sudah di tusuk pedang Yunguang berkali-kali saja aku masih hidup eheheheh"

Bai Jiu mulai berjalan mundur karena takut "Si-siluman tua kau jangan macam-macam"

"WAAAH!"

"AAAK-"

Belum sempat Bai Jiu berteriak dengan lantang, mulutnya sudah kembali di tutup oleh Zhao Yuanzhou.

"Tidak lagi" Zhao Yuanzhou melirik ke arah catatan yang di pegang oleh Bai Jiu "Kau menulis apa?" Tanyanya

"Eum" Bai Jiu menyentil tangan Zhao Yuanzhou yang masih menutupi mulutnya

"Oh maaf" Zhao Yuanzhou menurunkan tangannya

"Ini adalah daftar obat-obatan yang akan kita bawa" Dia menjawab

Zhao Yuanzhou mengambil catatan itu dari tangan Bai Jiu. Dia mengernyit "banyak sekali, apakah tas mu muat"

"Itulah masalahnya siluman besar. Tidak muat" dia merengek pada Zhao Yuanzhou sembari memegangi lengan bajunya.

Zhao Yuanzhou menjauhkan Bai Jiu dengan cara mendorong dahinya.

Dia lalu melipat kedua jarinya dan berbisik.

"Membesar"

Seketika tas obat milik Bai Jiu menjadi besar.

Kedua mata kecil Bai Jiu juga ikut membesar melihatnya.

"Waaah besar sekali!" Dia berlari menuju tas obat miliknya yang kini sudah sepuluh kali lebih besar dari sebelumnya. "Tapi siluman besar, bagaimana aku membawanya kalau sebesar ini. Aku mana kuat?" Bai Jiu bertanya bingung

"Itu di atasnya ada lonceng. Kau bunyikan saja, nanti akan kembali ke bentuk awal. Kalau mau besar lagi tinggal bunyikan lagi" Jawab Zhao Yuanzhou

Bai Jiu membunyikan lonceng di hadapannya dan seketika tas nya kembali terlipat seperti sedia kala.

"AAAAAH SILUMAN BESAR AKU SENANG SEKALI!!!" Dia berteriak sambil melompat memeluk Zhao Yuanzhou "APAKAH ADA YANG BISA KU LAKUKAN UNTUKMU!!!!"

"Cukup kurangi teriakanmu, nak"

"BAIK! AKU TIDAK AKAN BERTERIAK SERING-SERING"

"Itu masih berteriak"

"Baik... Aku tidak akan berteriak lagi" Bai Jiu berbisik

"Hmn..." Zhao Yuanzhou mendorong dahi Bai Jiu "Kalau begitu aku mau masuk dulu, kau bermain-main lah dengan tas ini"

"SAMPAI JUMPA SILUMAN BESAR!!!"

"Bahkan setelah ku berikan hadiah masih memanggilku siluman besar?" Bisik Zhao Yuanzhou sembari berjalan naik ke atas tangga.

Tidak di sangka, dia dan Zhou Yichen berpapasan. Setelah kejadian tadi malam mereka sama-sama menghindari satu sama lain.

"K-kau memberikan hadiah untuk Xiao Jiu?" Zhou Yichen membuka percakapan

"Ah iya... Dia kan bertugas untuk membawa obat untuk kita semua jadi yasudah ku berikan saja"

"T-terima kasih...."

"Ah iya sama-sama"

Mereka akhirnya memutuskan untuk berjalan ke arah masing-masing.

Tapi ketika berpapasan, Zhou Yichen menabrak pundak Zhao Yuanzhou dan tanpa di sangka-sangka lonceng kecil yang terikat di rambutnya tertaut dengan rambut panjang Zhao Yuanzhou.

"Aargh!"

Mereka serempak berteriak kesakitan

"Zhou-dàren loncengmu Bisa-bisanya menyangkut di rambutku?!"

"Rambutmu saja yang sangat panjang. Bisa tidak kau ikat tinggi saja!" Zhou Yichen menggerutu

"Lonceng mu yang menyangkut di rambutku, kenapa aku yang di salahkan?!"

Zhou Yichen perlahan membuka lilitan tali lonceng miliknya dari rambut Zhou Yichen.

"Ah pelan-pelan aku bisa merasakan sakit juga kau tau!"

"Diam!"

Tidak sengaja Zhou Yichen menarik rambut Zhao Yuanzhou dengan kuat hingga dirinya jatuh ke belakang dan menimpah dirinya.

Mereka berdua jatuh menggelinding dari anak tangga dan mendarat di atas batu marmer keras.

"WAIYOH PINGGANGKU!" Zhao Yuanzhou memekik kesakitan

Zhou Yichen yang mendarat di atas dirinya juga tidak kalah kesakitan

"Perutku kau siluman sialan!" Dia memaki

"Kau yang menarik rambutku terlalu kencang!"

Zhou Yichen mencoba untuk bangkit, tapi jarak di antara mereka sangat dekat. Mereka bisa merasakan hangatnya nafas satu sama lain

"Eh Zhou-dàren, siluman besar kalian kenapa tiduran di lantai?" Tanya Bai Jiu polos

"Ah?"

Zhao Yuanzhou langsung menendang Zhou Yichen hingga terjatuh dari atas tubuhnya. Tapi tali lonceng Zhou Yichen masih terikat dengan erat di rambut Zhao Yuanzhou.

"Lonceng sialan ini!" Zhao Yuanzhou memaki

"Oh jadi suara benda jatuh yang sangat kuat itu kalian?! Ku kira ada sapi jatuh"

"Sejak kapan dirumahku ada sapi hidup kalaupun ada ya daging sapi yang sudah di masak!" Zhou Yichen menarik-narik tali lonceng nya yang masih dengans setia lengket di rambut Zhao Yuanzhou. "Xiao Jiu bisakah kau lepaskan tali ini?!"

Bai Jiu mengangguk, dia berjalan mendekati mereka. Dan entah bagaimana tali itu dengan mudah di lepaskan olehnya.

"Segampang itu?" Ucap Zhao Yuanzhou

Dia dan Zhou Yichen saling bertukar pandang.

"Ada yang salah dengan lonceng mu!"

"Rambutmu saja yang tidak bisa diam!"

Mereka akhirnya bangkit dan berjalan pergi sambil tertatih-tatih.

Jika Zhao Yuanzhou berjalan sambil memegangi pinggangnya, Zhou Yichen berjalan sambil memijat kepalanya.

Bai Jiu terlihat bingung melihat tingkah kedua orang itu.

"Kenapa orang dewasa aneh sekali tingkahnya" ucapnya dengan bingung


CHASING HIMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang