CHAPTER 34

1.5K 176 54
                                        

Flashback

   Zhu Yan si kera kecil tengah duduk di tanah beralaskan akar pohon pagoda milik Li Lun yang sengaja Ia bentuk seperti kursi untuk dirinya.

Mulutnya penuh, pipi gembilnya bergoyang sembari mengunyah kacang kenari yang Ia beli di dunia manusia.

Tiba-tiba seseorang menyodorkan sebuah pisang yang sangat besar.

Mata boneka Zhu Yan langsung membelakak melihat pisang itu.

Dia mendongak, dan bertemu dengan wajah orang itu. Dia adalah Li Lun.

"Waaah pisang nya besar sekali kau dapat dari mana?!"

"Siluman kucing bermain-main ke dunia manusia. Aku mengatakan padanya untuk mencarikan pisang paling besar, paling wangi, dan paling manis untukmu. Kau suka tidak?"

Zhu Yan mengangguk dengan penuh semangat "Iya suka! Sangat suka!"

Zhu Yan langsung menyingkirkan kantung kain berisi kacang di pangkuannya dan mengupas pisang pemberian Li Lun dengan tidak sabar.

"Iih wangi!" Dia membelah dua pisang itu dan memberikan sebagian pada Li Lun "Ini untukmu"

"Aku?"

"Iya ambil!"

"Tapi kalau ku makan nanti kau kurang"

"Mana ada kurang. Pisang sebesar ini aku makan sendiri juga kekenyangan. Kau tidak lihat perutku semakin besar?" Zhu Yan menunjukkan perutnya pada Li Lun

Zhu Yan mengunyah pisang besar itu dengan penuh semangat "Manis sekali!" Ucapnya kegirangan

Antusiasme dari Zhu Yan menorehkan senyum di wajah Li Lun.

"Zhu Yan" dia memanggil

"Hmn?" Jawabnya, mulutnya masih penuh dengan pisang pemberian Li Lun

"Kau tidak bosan kah bermain denganku terus?" Tanyanya

"Hah bosan? Bosan bagaimana?" Tanya Zhu Yan bingung

"Kita selalu bersama. Kau satu-satunya temanku, satu-satunya siluman yang mau bermain denganku. Aku takut kau bosan denganku"

"Tidak akan"

Mata Li Lun membulat kaget ketika Zhu Yan mengatakan itu "Kenapa?"

"Kita lahir bersama, kita tumbuh bersama, kau juga satu-satunya temanku disini. Aku tidak mau dengan yang lain" Zhu Yan menarik pipi Li Lun "Sudah jangan berpikir yang aneh-aneh. Aku akan terus menemani mu disini, kita akan bermain bersama di dahuang"

"Kalau kau ke dunia manusia, apakah kau akan meninggalkan ku?"

"Tentu tidak. Aku akan membawamu juga bersama ku"

Zhu Yan menepuk-nepuk pundaknya "Ayo sini bersandar. Kau kan kalau sedih suka bersandar di pundakku"

Ekspresi sedih di wajah Li Lun luntur seketika. Dia menyenderkan kepalanya di pundak Zhu Yan.

"Kau memberikanku pundakmu, nanti kalau kau sedih aku akan memberikan pelukanku padamu, boleh tidak?"

Zhu Yan mengangguk "Boleh. Tapi aku kan tidak pernah sedih. Selalu bahagia hehehe"



CHASING HIMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang