CHAPTER 40

1.4K 166 102
                                    

"oeeek.... Oeeeekkk"

Suara tangis dari dua sosok bayi yang saling bersahutan membangunkan Zhao Yuanzhou dari tidurnya.

Dia menoleh mencari-cari sumber suara itu dan melihat sang anak kembar sudah berubah ke dalam bentuk manusia seutuhnya.

Zhao Yuanzhou mencoba bangkit dari atas kasur, tapi sayangnya dia terlalu lemah dan kembali terjatuh.

Seakan tidak mau menyerah, Zhao Yuanzhou kembali mencoba untuk bangkit.

Tiba-tiba sebuah tangan membantu dirinya untuk bangun. Zhao Yuanzhou mendongak untuk melihat siapa yang telah membantunya.

"Li Lun?"

"Zhu Yan kau tolol ya, area sensitif mu baru saja sobek, dan kau sekarang ingin berdiri?!" Dia membentak

"Li Lun aku-"

"Kau mau apa?!"

"Itu..." Dia menunjuk pada ayunan sang anak.

"Kau mau mereka?" Tanya Li Lun

Zhao Yuanzhou mengangguk

"Yasudah aku bawa mereka ke dekat mu"

Li Lun perlahan mendorong ayunan besar berisi si kembar mendekati Zhao Yuanzhou.

Senyuman di wajah Zhao Yuanzhou merekah tat kala dia melihat kedua anaknya yang sekarang kembali tertidur nyenyak setelah salau satu di antara mereka membangunkan dirinya.

Li Lun duduk di lantai, menatap ingin tau kepada si kembar.

"Lihat, tidak pernah ku sangka aku mengeluarkan mereka dari dalam diriku"

"Hmn..."

"Bagaimana menurutmu?"

"Gendut.... Monyet-monyet gendut"

PLAK

Zhao Yuanzhou menggeplak kepala belakang Li Lun dengan keras.

"Hei untuk apa itu?!"

"Mereka kera! Aku kera!!" Bentaknya "Li Lun..." Tiba-tiba nada suara Zhao Yuanzhou berubah

"Hmn?" Jawab Li Lun, matanya masih tertuju kepada si kembar

"Kau mau kan jadi paman mereka?"

"Paman?"

Zhao Yuanzhou mengangguk

"Tidak. Hei anak-anak panggil aku ayah kedua..." Bisiknya

"Oeeeekkk!"

Yang di jawab dengan tangisan histeris oleh si kembar.

"Heeeh benar-benar anak Bing Yi!"

"Waiyoh sini anakku... Jangan menangis" Zhao Yuanzhou menggerakkan ayunan ke depan dan belakang dengan lembut sambil bersenandung kepada si kembar.

Mendengar suara lembut sang ibu, membuat si kembar kembali tertidur pulas.

"Li Lun... Aku ada permintaan"

"Apa? Bawa kau pergi dari sini?"

Zhao Yuanzhou kembali menoyor kepala Li Lun "BUKAN ITU!" Dia membentak "Kalau umurku tidak panjang, bisa tidak kau melindungi mereka"

"ENAK SAJA BIBIRMU BERKATA! COBA SAJA KAU MATI DULUAN, AKAN KU BUNUH KAU!"

Zhao Yuanzhou tertawa pahit

"Apa yang membuatmu berpikir kau akan mati?!" Li Lun duduk di atas kasur, dia menarik tangan Zhao Yuanzhou dan memeriksa denyut nadinya.

Dia lalu memasukkan energi murni miliknya sendiri ke dalam tubuh Zhao Yuanzhou "Kau memang terluka parah, tapi akan sembuh"

"Tidak. Bukan itu, ini tentang pil internal Xiao Zhuo"

"Aku tau bocah Bing Yi itu sekarang berubah menjadi siluman. HAH KUALAT!" Dia memaki

"Membantunya tidaklah mudah, aku takut aku-"

"Aku akan membantu kalian"

Kata-kata yang keluar dari mulut Li Lun membuat Zhao Yuanzhou tertegun "Li Lun kau-"

"Bukan untuk bocah tengik sialan itu, tapi untukmu"

"Li Lun... Jangan buang-buang waktu mu denganku, kelak akan ada orang yang mengisi hatimu-"

"Ya aku tau. Tapi meskipun kelak mungkin akan ada orang yang menemani ku, dia tidak bisa menggantikan mu. Dan meskipun aku sudah bersama orang lain, tapi jika kau memutuskan untuk berpaling dari bocah sialan itu dan kembali padaku, tanpa ragu aku akan meninggalkannya dan berlari padamu. Seperti janji kita dulu, aku akan tetap memberikan pelukanku padamu"

Zhao Yuanzhou tersenyum pada Li Lun, dia menaikkan tangannya dan membelai lembut kepala sang sahabat lama.

"Zhu Yan..."

"Hmn?"

"Apakah kau masih akan memberikan bahu mu padaku?"

"Tentu" Zhao Yuanzhou menepuk-nepuk pundaknya "Kemari"

Li Lun mengistirahatkan kepalanya pada pundak Zhao Yuanzhou.

"Kau ingat tidak-"

"Apa tragedi pantat dan siluman landak?" Ucap Zhao Yuanzhou sembarangan

"Bukan!" Li Lun kesal

"Jadi?"

"Kau sering kabur ke dunia manusia untuk beli jajan untukku"

"Ya aku ingat. Kau suka Tangyuan kan"

Li Lun mengangguk

"Kau kan sangat suka manis, apakah sekarang masih suka?"

"Masih. Tapi tidak pernah makan lagi"

"Kenapa?"

"Karena bukan dari kau. Jadi bagiku tidak enak"

"Kalau di buatkan oleh Ying Lei mau tidak?"

Li Lun mengangguk malu-malu

"Yasudah nanti ku minta Ying Lei buatkan"

Li Lun mengangkat kepalanya dan menatap Zhao Yuanzhou "Aku sudah membuat kau susah, kenapa kau masih mau baik padaku?"

"Karena kau temanku. Dan aku sayang padamu"

"Zhu Yan aku bawakan mak-"

Melihat Zhao Yuanzhou dan Li Lun yang duduk berdempetan membuat Zhou Yichen kesal. Dia langsung saja menduduki kasur tepat di tengah-tengah mereka, mengusir pergi Li Lun.

"FUREN! Ayo makan, Ying Lei membuatkan sup kacang merah untukmu"

Zhou Yichen mengangguk

"Ayo sini FUQI suapi" Zhou Yichen menyuapi Zhao Yuanzhou dengan bubur kacang merah buatan Ying Lei "Aduh Furen berantakan ya?" Dia menyeka bubur yang tumpah di bibir Zhao Yuanzhou dan mendaratkan kecupan manis di dahinya.

Melihat kemesraan di depannya, membuat Li Lun memutarkan bola matanya. Dia berjalan pergi sembari berbisik "menjijikkan buat mual!"

Di depan pintu, dia hampir menabrak Ying Lei yang sedang membawa sebuah nampan makanan.

"Li Lun hati-hati!" Ying Lei membentak "Eh apakah Zhou-dàren di dalam bersama siluman besar?"

"Hmn!" Jawab Li Lun kesal

"Oh mereka sedang tidak bertepuk tangan kan?"

Li Lun mengernyit "tepuk tangan apa?"

"Oh... Kau sebaiknya tidak perlu tau" Ying Lei masuk ke dalam kamar meninggalkan Li Lun yang masih bingung

"Apa yang tepuk tangan?" Ucap Li Lun bingung

CHASING HIMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang