Kayanya bakalan banyak adegan Wen Xiao yang di series aku kasih ke Yichen biar jadi adegan Yichen bareng Zhu Yan aja dah. Mbak Wen kamu minggir yak.
Zhou Yuanzhou berkeliling melihat-lihat gedung biro pengangkap siluman yang dimana juga menjadi rumah pribadi dari Zhou Yichen.
"Jadi ini adalah rumahnya bocah Bing Yi itu" bisiknya pada diri sendiri
"Zhao Yuanzhou"
Bak terasa dirinya sedang di sebut, Zhou Yichen sudah berdiri di belakang Zhao Yuanzhou.
Dia berbalik "eh Zhou-dàren. Kita bertemu lagi"
Zhou Yichen berjalan mendekati Zhao Yuanzhou.
"Apakah ada yang mau kau katakan? Oh- apakah kau harus mengikat ku terlebih dahulu, Zhou-dàren?"
Zhou Yichen mengerutkan dahinya mendengar kata-kata manis yang memuakkan dari Zhao Yuanzhou.
"Zhao Yuanzhou apakah kau tidak tau malu? Di siang bolong melemparkan kata-kata manis yang tentu saja menjadi dusta"
"Aitss dusta? Kau yakin...." Dia menggoda
Zhuo Yichen bertingkah seolah dia tidak mendengar perkataan dari Zhou Yuanzhou "Hari ini kita pergi berdua terlebih dahulu. Anggota yang lain baru berkumpul, mereka akan menyusul"
"Wah hari ini hanya berdua dengan Zhou-dàren apakah tidak bahaya?"
"Tentu bahaya. Bisa saja di tengah jalan kau ku cekik sampai mati" Ucapnya
"Aits galak sekali. Butuh lebih dari sebuah cekikan untuk membunuh ku, Zhou-dàren"
Zhou Yichen memutar bola matanya "terserah saja. Ayo pergi"
Setelah berjalan beberapa langkah, Zhou Yichen berbalik "Kau jangan macam-macam atau ku botaki rambutmu"
"Aiyoh!" Zhaou Yuanzhou menarik rambut panjangnya, tangannya membelai lembut helai rambut yang sudah bercampur dengan putih itu.
"Zhou-dàren kenapa begitu kejam. Rambut ku kan tidak salah apa-apa"
"Dasar siluman besar banyak bicara!"
Zhou Yichen menarik lengan baju Zhao Yuanzhou dan menyeret dirinya.
"Eeeh Zhou-dàren ini pelan-pelan. Zhou-dàren bisa tidak jangan seret seperti ini. Biar bagaimanapun aku sudah tiga puluh enam ribu tahun hei!!" Dia mengeluh
"BERISIK!"
.
.
.
.
.
.Mereka melakukan perjalanan hanya berdua saja. Sepanjang perjalanan terkadang Zhao Yuanzhou tidak henti untuk menggoda Zhou Yichen yang lebih pemarah dan diam.
"Jadi ini kita kemana?" Tanya Zhou Yichen
"Kerumah ku, apalagi. Ayo minum" Jawab Zhao Yuanzhou sambil bercanda
Zhou Yichen menatap tajam ke arahnya.
"Zhao Yuanzhou kau ini benar-benar akan ku botaki rambutmu kalau tidak serius! Bukankah kau yang tadi mengajakku lewat jalan pintas saja dan sekarang kita berada di tengah hutan!"
"Baiklah-baiklah Zhou-dàren yang pemarah.... Di depan kita belok kanan"
Tiba-tiba hembusan angin kencang menabrak Zhao Yuanzhou dan Zhou Yichen. Berbanding terbalik dengan Zhou Yichen yang terlihat tidak terganggu sama sekali, ekspresi wajah Zhao Yuanzhou terlihat kaget.
Dia menarik tangan Zhou Yichen. Menahan dirinya.
"Tunggu"
"Ada apa?" Tanya Zhou Yichen bingung

KAMU SEDANG MEMBACA
CHASING HIM
Fiksi PenggemarZhou Yichen tidak pernah membayangkan dia akan jatuh cinta pada Siluman Monyet yang telah membunuh ayah dan kakak laki-laki tercintanya. Tapi setelah dia mengenal monyet sialan itu lebih jauh, dia justru menaruh hati padanya