CHAPTER 3

1.3K 149 53
                                    

Zhuo Yichen dan Zhao Yuanzhou masih tetap berlari kencang, tangan mereka juga masih tetap bertautan satu sama lain.

Bukannya Zhao Yuanzhou yang menggenggam erat tangan Zhou Yichen, melainkan dirinya lah yang tidak mau melepas tangan siluman kera itu.

"Bukankah itu Wen Xiao dan Pei Sijing?" Tanya Zhou Yichen

Zhou Yichen menyeret Zhao Yuanzhou menghampiri Wen Xiao dan Pei Sijing.

"Aiyoh Zhou-dàren tanganku-"

"Kalian baru sampai?" Tanya Zhou Yichen pada Wen Xiao

"Hmn..." Wen Xiao mengangguk "dan kalian.... Kenapa?" Tanyanya balik, matanya liar menatap tangan Zhou Yichen dan Zhao Yuanzhou yang masih tertaut dengan erat.

Menyadari apa yang dilihat oleh Wen Xiao, Zhou Yichen langsung menghempaskan tangan Zhao Yuanzhou.

"Tadi kami di kejar siluman"

"Hah siluman hebat apa sampai bisa membuat kalian berdua lari?" Tanya Wen Xiao bingung

"Aku tidak lari, aku mau melawan. Tapi Zhou-dàren menarikku untuk kabur bersamanya. Katanya belajar darimu"

Zhou Yichen menyikut lengan Zhao Yuanzhou "KAU DIAM!"

"Sudahlah, jangan bertele-tele. Karena sudah disini kita langsung saja menyelidikinya" ucap Pei Sijing tidak sabar

"Ehem" Zhao Yuanzhou berdehem

"Untuk apa kau berdehem?" Tanya Zhou Yichen

"Tenggorokan ku sakit, daritadi di ajak berjalan-jalan oleh Zhou-dàren yang hebat tidak di belikan minum" Ucap Zhao Yuanzhou sarkas

"Kau-"

"Sudah diam" Zhao Yuanzhou menahan wajah Zhuo Yichen dengan telapak tangannya "Sekarang aku serius. Kalian ikut aku"

Zhao Yuanzhou membawa ketiganya untuk pergi menelusuri jalanan yang di lewati oleh korban pengantin terakhir.

"Ini kan jalan yang di lewati pengantin terakhir?"

"Ya. Menurut kabar begitu" Jawab Wen Xiao

Zhou Yuanzhou berjongkok, menatap kubangan air yang sudah tercampur dengan darah.

"Apakah kalian mencium sesuatu?"

"Apa?" Tanya Zhou Yichen balik

"Aku bertanya padamu, kau bertanya balik?"

Zhou Yichen bersumpah kalau bisa detik itu juga dia akan menebas leher Zhao Yuanzhou.

"Bau amis" jawab Pei Sijing

"Tapi bukankah disini banyak darah, tentu saja akan bau amis"

"Berarti hidung kalian tidak sekuat hidungku. Disini selain ada bau amis darah, juga ada bau amis khas dari tubuh ikan"

"Ikan?" Wen Xiao dam Zhou Yichen serempak berkata

"Hmn... Bau ikan"

"Tapi bukannya normal, disini ada sebuah danau yang tertutup kabut"

"Kalau ada danau memangnya kenapa? Apakah setiap malam ikannya melompat dari dalam danau dan menari di darat?"

Zhou Yichen langsung mengatupkan bibirnya.

"Nama silumannya adalah Ran Yi"

"Ran Yi?" Ucap Pei Sijing

Wen Xiao langsung mengambil sebuah buku catatan di dalam hanfu nya, dia mencari-cari informasi tentang Ran Yi di sana.

"Disini di katakan dia adalah siluman ikan koi. Dia jarang sekali menampakkan diri di hadapan manusia. Kasus terakhir adalah dua ratus tahun lalu ketika dia berubah wujud di hadapan seorang nelayan?"

CHASING HIMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang