CHAPTER 36

581 94 14
                                    

Zhou Yichen bersama dengan Pei Sijing, Wen Xiao dan Ying Lei bersembunyi di dalam rumah Situ-dàren.

BUGH

Zhou Yichen menghantam lemari di hadapannya dengan tangan yang terkepal.

"Bagaimana ini, sekarang Zhu Yan sudah menghilang, sendirian, di kejar oleh para tikus-tikus Chongwu, di tambah Wen Xiao juga telah menjadi buronan!"

"Xiao Zhuo kau jangan mengkhawatirkan tentang aku, masalahku bisa di selesaikan sendiri. Sekarang yang harus kita khawatirkan adalah siluman besar" Wen Xiao mencoba menenangkan

"Apakah kau tau siapa pelaku yang memfitnah dirimu?" Tanya Pei Sijing

Wen Xiao mengangguk. Dia merogoh buku catatan miliknya dari dalam saku

"Kita pernah bertemu dengannya. Dia salah satu orang kepercayaan Li Lun. Dari yang aku tangkap dia bernama Ao Yin"

"Ao Yin?" Ucap Ying Lei, Zhou Yichen, dan Pei Sijing serentak

"Ya Ao Yin dia adalah siluman yang bisa berubah bentuk, dia memakan hati manusia dan melelehkan tulangnya. Rata-rata korbannya adalah laki-laki hidung belang. Dia menargetkan ku pasti asal usulan dari Li Lun"

"Jadi maksudmu???" Tanya Zhou Yichen

"Kemungkinan kita adalah boneka yang di kendalikan Li Lun" jawab Wen Xiao

"Ada kemungkinan Li Lun sengaja melakukan itu agar kamp Chongwu berulah di dalam biro dan mengusik mu dan Zhao Yuanzhou" Ucap Pei Sijing

"Dan dia sengaja melakukan itu untuk memisahkan Zhao Yuanzhou dari kita, dari mu" Ying Lei menambahkan

"Jadi target awalnya memang Zhu Yan. Dia menginginkan Zhu Yan!"

"Xiao Zhuo tidak ada yang tau rumah Zhao Yuanzhou dimana selain kita. Sebaiknya kau kesana!" Wen Xiao berkata

"Kau yakin dia disana?" Tanya Pei Sijing

"Aku bisa melacak dirinya" Zhou Yichen menarik rambutnya kedepan "Aku mengikatkan lonceng kecil di rambutnya. Lonceng kami saling berpasangan, aku bisa merasakan kehadirannya dan disaat dia jauh, aku bisa menemukannya"

"Kalau begitu cepat pergi, biar urusanku Pei Jiejie dan Ying Lei yang mengatasi"

Zhou Yichen mengangguk "Kalau begitu aku pergi dulu" dia langsung berlari pergi
.
.
.
.
.

   Zhao Yuanzhou duduk, memusatkan pikirannya, mencoba menenangkan gejolak di dalam hatinya yang sekarang hanya ingin membunuh.

Rasa sakit dan terbakar di seluruh tubuhnya Ia tahan, dia mencoba mengingat momen-momen indah yang Ia habiskan bersama dengan Zhou Yichen, karena hanya itulah dimana dia benar-benar merasakan kebahagiaan.

"Kenapa masih melawan...."

"Kau bisa melakukan semuanya.... Kau dan aku menghancurkan dunia ini"

Zhao Yuanzhou membuka matanya, di hadapannya adalah sosok yang mirip dengan dirinya tapi bukan dirinya. Itu adalah aura jahat yang selama ini masuk kedalam raganya dan menguasai dirinya.

Sosok jahat itu bangkit dari tempat Ia duduk dan berjalan mendekati Zhao Yuanzhou.

"Semua yang kau lakukan itu adalah sia-sia..."

"Lebih baik seperti dahulu, menurut lah dan serahkan dirimu padaku sepenuhnya"

"Aku tidak akan menyerahkan diriku padamu"

"Oh kenapa? Apakah karena bocah Bing Yi itu, atau potongan dari dirinya yang berada di dalam tubuhmu???"

"Berhentilah menjadi sosok yang menyedihkan. Apa yang kau inginkan di dunia ini hah? Biar aku lihat"

Roh jahat itu berbalik, dia berdiri tepat di sebelah Zhao Yuanzhou menyaksikan kilasan masa depan yang di inginkan Zhao Yuanzhou. Mimpi yang dia idam-idamkan.

Zhou Yichen yang mendorong ayunan untuknya.

Mereka sedang mencuci baju bersama, bermain bersama, menyapu rumah, meminum teh bersama, hidup yang tenang dan damai. Kebahagiaan manis canda tawa bersama.

Terlihat dua orang anak kecil yang satu berambut silver dan yang satunya berambut emas  berlari mengejar Zhao Yuanzhou dan Zhou Yichen.

"Hahahah..." Roh jahat itu tertawa mengejek "Ini yang kau inginkan? Dengan kekuatan yang ku berikan padamu ini yang kau inginkan? Sebuah mimpi bodoh yang memuakkan!"

"Aku adalah makhluk yang memiliki hati, aku punya mimpi, keinginan, dan kebahagiaan ku tersendiri. Dan itu adalah hak ku. Aku bukan kau, entitas jahat yang tidak berperasaan yang seharusnya tidak pernah ada di dunia ini"

"Ooh aku bisa merasakan kehadirannya... Bocah Bing Yi yang sangat kau sayangi itu ada disini... Dia ingin membawamu pulang, menyelamatkan mu? Hahahahah bodoh. Akan ku kirim dia bersama kakak dan ayahnya. Dan darahnya akan berada di tanganmu"

"Tidak-"

Zhao Yuanzhou merasakan ada sesuatu yang sangat panas dan menyakitkan masuk ke dalam dirinya melalui tenggorokan.

Dia sudah tidak bisa melakukan apa-apa lagi ataupun melawan.

Dan seketika matanya berubah warna menjadi merah.

CHASING HIMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang