CHAPTER 43

1.4K 172 50
                                    

Ying Lei meletakkan masakannya yang masih mengebul di atas meja. Senyuman penuh kebanggaan merekah lebar di wajahnya.

"UHUK!!! UHUK!!! Hei Ying Lei kau masak atau sedang mau membunuh penghuni rumah?!" Ucap Li Lun sembari berjalan ke dapur dengan mata berair dan wajah merah.

"Heeei kau sepele sekali denganku. Masakanku tidak akan pernah gagal!"

Li Lun berjalan perlahan mendekat ke arah Ying Lei "Kau masak apa?" Tanyanya

Li Lun berjalan perlahan mendekat ke arah Ying Lei "Kau masak apa?" Tanyanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayam bumbu pedas. Kau mau?" Tanyanya sembari mengaduk-aduk ayam masakannya dengan sumpit

"CIH TIDAK! Aku mana suka makanan pedas"

"Aisssh coba dulu. Ayo buka mulutmu!"

Ying Lei memaksa mulut Li Lun untuk terbuka dan memasukkan sesendok ayam lengkap beserta potongan cabainya.

Seketika wajah Li Lun memerah. Jika bisa kedua telinganya akan mengeluarkan asap.

"AAARRRGHH!" Untuk pertama dalam hidupnya dia berteriak

"Hahahahahaha" teriakan Li Lun di balas tawa puas dari Ying Lei

"Hei ada apa kalian berteriak?" Tiba-tiba Zhou Yichen berjalan masuk

"Oh Zhou-dàren itu-"

"Masakan Ying Lei sangat enak. Kau harus mencoba!" Li Lun memotong

Zhou Yichen mengerutkan dahinya "Hah?"

Li Lun menyedok penuh ayam di dalam mangkuk dan memberikannya pada Zhou Yichen.

"Ini kau coba"

Zhou Yichen menatap curiga

"Tidak aku tidak suk-"

Li Lun tidak menerima kata tidak. Dia langsung menjejalkan sesendok penuh ayam dan cabai ke dalam mulut Zhou Yichen.

"AAAAAAAHH PEDAS!!!" Sekarang bergantian Zhou Yichen yang berteriak

Li Lun dan Ying Lei tertawa puas. Li Lun bahkan menawarkan tangannya pada Ying Lei dan mereka berdua saling beradu tangan (tos)

"AAAAAH PEDAS SEKALI!!!"

Zhou Yichen berlari mencari-cari air dengan putus asa. Matanya sudah banjir dengan air mata, wajah pucatnya berubah semerah kepiting yang baru saja di rebus.

"Yichen, ada apa?" Tanya Zhao Yuanzhou yang tengah berjalan ke dapur sambil membawa mangkuk kosong bekas makanan si kembar.

Tanpa aba-aba, Zhou Yichen langsung menarik Zhao Yuanzhou dan melumat bibirnya.

Senyuman di wajah Li Lun luntur seketika, sedangkan Ying Lei berpura-pura tidak melihat dan kembali mengaduk-aduk masakannya

Mereka berciuman selama beberapa saat hingga Zhao Yuanzhou mendorong Zhou Yichen untuk menjauh.

"AAAH PEDAS!" Teriak Zhao Yuanzhou "YICHEN SIALAN KAU!"

"Zhu Yan sini berbagi rasa pedas dengan ku!" Ucap Li Lun

"MATAMU!" Balas Zhou Yichen

Zhao Yuanzhou berlari mencari-cari air dengan tergesa-gesa.

Li Lun dengan sigap menuangkan segelas air sejuk dan memberikannya kepada Zhao Yuanzhou.

"Ini"

Tanpa basa-basi Zhao Yuanzhou langsung menenggak air itu

"Zhu Yan sisakan untukku" ucap Zhou Yichen

'PFFTT!'

Zhao Yuanzhou bukannya memberikan air di dalam gelas, dia malah langsung menyemburkan air di mulutnya ke wajah Zhou Yichen. Setelah itu dia mengambil ceret di tangan Li Lun dan menyiramkan kepada sang suami.

"Untukmu!" Zhao Yuanzhou lalu berjalan dengan kesal kembali ke kamar

"Kebetulan aku belum mandi" Ucap Zhou Yichen

"HAHAHAHAHA" Tawa mengejek dari Li Luk benar-benar sangat mengganggu di telinga nya.

"Setidaknya aku bisa mencium dia, kau bisa apa?" Tanya Zhou Yichen mengejek

"Kalau malam ini dia dan si kembar hilang, mau kau menangis es batu pun tidak akan kembali"

Zhou Yichen memelototi Li Lun "KAU!-" dia menunjuk si pohon pagoda "Awas macam-macam, ku kapak akar mu!" Dia mengancam

"Sebelum kau kapak aku sudah pergi jauh membawa Zhu Yan dan si kembar" Li Lun balas mengancam

"JANGAN MACAM-MACAM KAU- FUREEEEN TUNGGU AKU!"

"ENYAH!" Teriak Zhao Yuanzhou sebagai jawaban

CHASING HIMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang