Zhou Yichen menggali-gali tanah dengan semangat sembari di terangi oleh cahaya bulan.
Lama sudah dia menggali, akhirnya dia mendapatkan apa yang dicari.
Dua buah kacang kecil.
Senyuman kebahagiaan merekah pada wajah manis itu ketika dia meletakkan dua kacang kecil itu di tangannya.
Tidak lama terlihat dua cahaya kunang-kunang terbang tepat di atas kepala Zhou Yichen.
Dia mendongak menatap dua cahaya yang saling bermain di atas langit.
Zhou Yichen berdiri dan langsung berlari mengejar kunang-kunang itu.
Tangannya berusaha menggapai sembari kedua kakinya melompat tinggi ingin menangkap kedua kunang-kunang itu.
"Hei tunggu!" Ucapnya
Setelah beberapa kali berusaha untuk melompat, akhirnya Zhou Yichen berhasil menangkap keduanya.
Dia tersenyum puas, Zhou Yichen membuka telapak tangannya tapi bukannya kunang-kunang cantik yang berterbangan, justru darah segar yang mengalir di tangannya.
"Hah?! Apa ini?!" Zhou Yichen berusaha untuk mengelap darah segar di tangannya tapi semakin di lap semakin banyak pula darah itu dan menjadi tersebar di seluruh tubuhnya.
Dia menatap tangannya yang bergetar dan di penuhi darah.
Tapi Zhou Yichen merasakan kehadiran orang lain dengan cepat menoleh.
Dari kejauhan Ying Long menatap dirinya, tersenyum dengan ekspresi yang tidak bisa di tebak.
"Ini apa?!" Dia bertanya pada Ying Long
Tapi Ying Long hanya diam, perlahan tubuh Ying Long berubah menjadi debu emas dan menghilang.
Zhou Yichen langsung membuka matanya, nafasnya tercekat ketika terbangun.
"Yichen, kau kenapa?" Tanya Zhao Yuanzhou yang tengah duduk di meja dekat kasur mereka sembari menikmati secangkir teh
Zhou Yichen langsung duduk, dia mencoba mengatur ulang nafasnya.
"T-tidak apa-apa. Kau kenapa belum tidur?" Tanyanya sembari turun dari atas kasur dan mendekati Zhao Yuanzhou "Teh kamomil? Kau tidak bisa tidur ya?"
"Ehem..." Zhao Yuanzhou berdehem, menelan ludah "Itu aku belakangan ini susah tidur karena perutku sering panas"
"Hah ada apa?!"
"Pil internal ku di serang berkali-kali mulai dari kamp Chongwu, dan Li Lun. Di tambah lagi Bai Zhe ling sudah tidak melindungiku jadi terkadang memang suka berulah"
Zhou Yichen meletakkan tangannya di atas perut Zhao Yuanzhou dan benar saja dia merasakan panas.
Dengan cepat Zhao Yuanzhou menyingkirkan tangan Zhou Yichen dari perutnya.
"Jadi bagaimana?"
"Ya tidak ada. Hanya harus menahannya sampai bai zhe ling bisa di perbaiki"
"Kapan itu bisa di perbaiki?"
"Butuh waktu setahun bagiku paling lama. Tapi aku akan berusaha untuk mempercepatnya"
Zhou Yichen meremas tangan Zhao Yuanzhou "Jangan di paksa kalau tidak sanggup. Kau ini terkadang suka sekali memaksa dirimu sendiri"
"Kalau tidak di paksa nantinya manja"
Zhou Yichen langsung menyentil dahi Zhao Yuanzhou kesal "Sembarangan! Besok akan ku masakkan pir dingin untukmu siapa tau bisa membantu panas di perutmu"
Zhao Yuanzhou menangkup wajahnya sendiri, dia tersenyum genit pada Zhou Yichen "Iya lah Fuqi memang yang paling perhatian"
"Yasudah ayo coba lah untuk rebahan di atas kasur"
"Tapi aku belum mengantuk!" Zhao Yuanzhou memprotes manja
"Ayo lah Furen, Fuqi tidak bisa tidur kalau tidak di temani Furen"
"Baiklah-baiklah aku ke kasur, tapi...." Zhao Yuanzhou merentangkan tangannya "Gendong"
Zhou Yichen menggelengkan kepalanya, dengan enteng dia menggendong bridal style Zhao Yuanzhou dan membawa dirinya ke atas kasur.
"Ayo Fuqi kita tidur"
"Tidur?" Zhou Yichen tersenyum lebar pada Zhao Yuanzhou
"ZHOU YICHEN JANGAN LAGI!" Teriaknya

KAMU SEDANG MEMBACA
CHASING HIM
FanficZhou Yichen tidak pernah membayangkan dia akan jatuh cinta pada Siluman Monyet yang telah membunuh ayah dan kakak laki-laki tercintanya. Tapi setelah dia mengenal monyet sialan itu lebih jauh, dia justru menaruh hati padanya