Pagi sudah datang, Zhao Yuanzhou tengah mengikat tali hanfu nya ketika tiba-tiba dia merasakan sentuhan pada pundaknya.
Zhou Yichen mengawaskan rambut Zhao Yuanzhou lalu mengecup lembut leher belakangnya.
Dia membalik Zhao Yuanzhou untuk menatap dirinya.
Zhao Yuanzhou tersenyum pada Zhou Yichen yang tengah di mabuk asmara.
Zhou Yichen membantu Zhao Yuanzhou untuk mengikat hanfunya.
Ketika dia menyentuh dada Zhao Yuanzhou, dia tertegun. Seperti ada sebuah ingatan buram yang mencoba masuk kedalam otaknya.
Zhao Yuanzhou menarik pedang Yunguang di pinggang Zhou Yichen, dia membuat Zhou Yichen menggenggam pedang itu dan mengarahkan ujungnya pada dada yang tengah di tatap oleh Zhou Yichen.
"Disini" ucapnya
"Hah?"
"Kau harus menusuk disini ketika kau membunuhku nanti"
Zhou Yichen langsung menghempaskan pedang Yunguang ke lantai.
"Aku akan mengganti tusukan pedang ini dengan ciuman" dia mendaratkan ciuman lembut pada dada Zhao Yuanzhou.
Dari dada dia mulai semakin naik, dan akhirnya ke leher. Dia mengecup lembut sambil sesekali menggigit leher Zhao Yuanzhou.
"Ngeeeh... Yichen... Na-nanti ada yang melihat.... Anak-anak dibawah-" dia mendesah
"Aku tidak peduli. Setelah kita kembali kerumah aku sendiri yang akan memberitahu mereka tentang kita"
Zhao Yuanzhou meningkarkan tangannya pada leher Zhou Yichen.
"Kita?"
"Ya kita"
Zhou Yichen kembali melumat bibir Zhao Yuanzhou. Mereka bercumbu sangat dalam, Zhou Yichen mengigit pelan bibir Zhao Yuanzhou dan mulai memasukkan lidahnya.
Tangannya mengangkat pinggang Zhao Yuanzhou dan mendudukkan dirinya pada meja dibelakang.
'tok... Tok... Tok...'
"Zhao Yuanzhou, kau melihat Xiao Zhou tidak??" Terdengar suara Wen Xiao
Zhao Yuanzhou langsung mendorong Zhou Yichen.
"S-sebentar!" Dia merapikan bajunya yang sudah mengendur lagi karena perbuatan jari jemari nakal Zhou Yichen.
"Kau melihat Xiao Zhuo"
"Eeeh-"
"Aku disini Wen Xiao" jawabnya
Zhao Yuanzhou memelototi Zhou Yichen.
Sekarang gantian Zhou Yichen bermain mata pada Zhao Yuanzhou.
"Xiao Zhuo di dalam?" Bisik Wen Xiao
Zhao Yuanzhou membuka pintu kamarnya, berbeda dengan ekspresi panik Zhao Yuanzhou, Zhou Yichen tampak sangat bahagia.
"Kalian kenapa bisa bersama?" Tanya Wen Xiao bingung
"Eerrg-"
"Tidak apa-apa, hanya sedang mengobrol tadi malam"
"Hah kalian dari malam?!"
Zhao Yuanzhou menginjak kaki Zhou Yichen
"Waiyooh" Zhou Yichen meringis kesakitan
"I-iya dari tadi malam kami begadang" Zhao Yuanzhou berkata dengan polos "sial bagaimana mungkin aku tidak bisa berbohong!!!" Di dalam otaknya dia berperang dengan batinnya sendiri

KAMU SEDANG MEMBACA
CHASING HIM
Fiksi PenggemarZhou Yichen tidak pernah membayangkan dia akan jatuh cinta pada Siluman Monyet yang telah membunuh ayah dan kakak laki-laki tercintanya. Tapi setelah dia mengenal monyet sialan itu lebih jauh, dia justru menaruh hati padanya