Zhou Yichen tidak pernah membayangkan dia akan jatuh cinta pada Siluman Monyet yang telah membunuh ayah dan kakak laki-laki tercintanya. Tapi setelah dia mengenal monyet sialan itu lebih jauh, dia justru menaruh hati padanya
Zhao Yuanzhou berjalan di sebuah tempat yang tampak tidak asing, namun asing di saat bersamaan.
Dia melihat dua orang duduk bersebelahan, yang satu menatap dengan tatapan sedih, yang satunya memberikan senyuman terbaiknya meskipun air matanya jatuh.
Mereka berdua terlihat seperti dirinya dan Zhou Yichen.
"Apakah mereka Ying Long dan Bing Yi?"
"Mati di tanganmu adalah sebuah kehormatan bagiku" ucap Ying Long
"Ying Long, kau mengatakan mati oleh pedang Yunguang ku adalah sebuah kehormatan bagimu, tapi apakah kau pernah memikirkan tentang perasaanku?"
Ying Long tersenyum "Terkadang kita harus mengorbankan perasaan kita sendiri untuk sesuatu yang lebih besar"
"Dan kalau aku tidak mau?"
"Ini bukan sesuatu yang bisa kau tolak"
"Apakah ada pilihan lain?" Tanya Bing Yi
"Apakah kita punya?" Ying Long bertanya balik
Bing Yi menggelengkan kepalanya
Dengan tangan yang bergetar Bing Yi menarik pedang Yunguang dari sarungnya, dia mengaktifkan pedang Yunguang hingga memancarkan cahaya biru yang mencolok.
Ying Long berdiri tegak. Bersiap untuk menerima serangan dari Bing Yi.
Bing Yi melompat, dia melakukan tarian pedang yang sangat anggun tepat di hadapan Ying Long.
"Tarian pedang yang terakhir, Bing Yi?" Bisik Ying Long
Bing Yi menghunuskan pedangnya ke arah Ying Long, dia terbang dengan kecepatan penuh, dan di tengah jalan terhenti.
Pedang Yunguang hanya berjarak satu senti dari dada Ying Long.
Tangan Bing Yi tidak berhenti bergetar, sedangkan Ying Long. Senyuman tidak pernah meninggalkan wajahnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aku tidak bisa..." Ucap Bing Yi
Tanpa di sangka-sangka Ying Long menarik pedang Yunguang dan menancapkan pedang biru itu pada dadanya.
Bing Yi terkejut melihat apa yang di lakukan oleh Ying Long. Suara daging mentah yang tertusuk oleh pedang bisa dia dengar, di telapak tangannya getaran nya pun bisa dia rasakan.
"Ini bukan kesalahan mu.... Aku yang memutuskan untuk bunuh diri. Di masa depan jangan pernah menyalahkan dirimu untuk apa yang terjadi di antara kita..."
Tubuh Ying Long perlahan mulai memuai, tapi senyumannya tidak pernah luntur.
Dia ingin hal terakhir yang di ingat oleh Bing Yi adalah senyuman di wajahnya bukannya air mata dan rasa sakit yang Ia rasakan.