CHAPTER 27

1.5K 172 37
                                        

Zhao Yuanzhou mulai mendapat kesadarannya karena merasakan sesuatu yang lembab menyentuh kulitnya.

Perlahan dia membuka matanya, dan langsung di suguhkan pemandangan Li Lun yang menyeka kotoran dan darah di wajahnya dengan kain basah.

Zhao Yuanzhou langsung menjauh dari sentuhan Li Lun.

"Li Lun, kau mau apa?" Tanyanya. Dia melihat sekitar dan menyadari dia berada di dalam pohon pagoda Li Lun

"Kau masih sangat lemah, jangan banyak bergerak. Aku akan merawat lukamu" dia kembali ingin menyeka wajah Zhao Yuanzhou.

Namun tangannya di hempaskan dengan kasar oleh Zhao Yuanzhou.

"Sebenarnya apa mau mu?!" Dia meninggikan suaranya

Li Lun tidak menjawab pertanyaannya, dia terlihat sangat tenang, matanya menatap seluruh inci tubuh Zhao Yuanzhou. Dia lalu menarik kepangan Zhao Yuanzhou, membelai lembut rambut silver itu.

"Kau bahkan memperlihatkan wujud aslimu pada bocah Bing Yi itu. Wujud asli yang hanya boleh aku yang lihat!"

Zhao Yuanzhou menarik kepangannya "Tentu! Dia kan suamiku. Dia berhak melihat diriku yang sebenarnya"

"Lalu bagaimana denganku?"

"Bagaimana denganmu apa nya?" Zhao Yuanzhou bertanya balik bingung

Li Lun menarik tangan Zhao Yuanzhou, dia mencengkram dengan erat tangannya.

"Aah Li Lun, lepaskan kau-kau menyakiti tanganku!"

"Apakah kau tidak pernah menyadari perasaan ku padamu!" Dia menempelkan tangan Zhao Yuanzhou pada dadanya "Lihat! Betapa kuatnya jantung ku berdetak setiap bersama mu! Aku hanya ingin kau, tidak yang lain. Sejak saat kita kecil kita seharusnya bersama. Pohon dan kera yang akan selalu bergelantungan di dahan sang pohon. Kenapa kau tidak pernah menyadari perasaan ku setelah apa yang kita lalui bersama kau malah menyerahkan dirimu pada bocah Bing Yi itu! Kau tau dia adalah takdir kematian mu bukan cintamu! Aku lah cintamu!"

Zhao Yuanzhou kembali menarik tangannya.

'PLAK!'

Dia mendaratkan tamparan keras pada pipi Li Lun

"SADARKAH KAU DENGAN APA YANG KAU KATAKAN INI!" Bentaknya.

Zhao Yuanzhou mencoba mengatur ulang nafasnya.

"Li Lun..." Dia mencoba berbicara selembut mungkin "aku menyayangimu sebagai saudara. Kita lahir di hari yang sama, roh kita datang ke bumi ini di hari yang sama. Kita seperti saudara kembar. Ada sebuah perasaan yang tidak bisa kau paksakan. Tapi bukan berarti aku tidak peduli padamu, kau temanku, sahabatku, SAUDARA KU. Kita bersama-sama selama ribuan tahun. Rasa sayangku padamu sudah sangat besar tapi rasa cinta sebagai kekasih tidak pernah ada. Maaf"

Zhao Yuanzhou bangkit dan berjalan pergi, meninggalkan Li Lun yang masih terdiam.

Tiba-tiba Li Lun menghantam Zhao Yuanzhou dengan energi hitam miliknya hingga dia tersungkur.

"UHUK!!! UHUK!!!" Darah segar mengalir dari mulutnya.

Li Lun berjalan mendekati Zhao Yuanzhou, dia berjongkok menatap Zhao Yuanzhou.

Ibu jarinya menyeka darah yang mengotori bibir Zhan Yuanzhou sembari menekan bibir ranum itu.

"Kau sedang terluka sekarang tidak bisa terlalu melawan ku" dia menempelkan telapak tangannya pada punggung Zhao Yuanzhou, akar-akar kecil keluar dari dalam kulit Li Lun, masuk menembus ke dalam tubuh Zhao Yuanzhou.

"Aargh!" Zhao Yuanzhou meringis kesakitan

"Akar pohon pagoda ku sekarang mengikat pil internal mu. Kau tidak akan bisa kabur dari sini. Kau tidak perlu takut, aku tidak akan menyentuhmu seenaknya, aku bukan bocah Bing Yi itu. Kau hanya perlu duduk diam menurut aku akan merawatmu, memberi kau makan, melakukan segalanya untukmu. Yang penting kau diam dan tetap di sisiku"

"Li Lun, tidak bisa begini. Aku punya suami, aku punya kehidupan dan tanggung jawab sendiri. Lepaskan aku" Zhao Yuanzhou mencoba untuk bangkit, namun tubuhnya mengkhianati dirinya dan kembali tersungkur di tanah.

Li Lun menjentikkan jarinya dan dalam persekian detik, gua pohon pagoda berubah menjadi seperti kamar Zhou Yichen di dalam biro penangkap siluman.

"Karena kau nyaman berada di sana. Aku menggunakan ilusi ini untukmu agar kau bisa betah disini"

Li Lun mengangkat Zhao Yuanzhou dan menyeretnya ke arah kasur. Dia membanting tubuh Zhao Yuanzhou ke atas kasur.

"Kau istirahatlah, aku yang akan menjagamu disini" dia membelai lembut rambut silver Zhao Yuanzhou

Karena terlalu lemah, dan merasakan panas di tubuhnya akibat pil internal nya yang sudah disegel oleh Li Lun, Zhao Yuanzhou kembali pingsan di atas kasur.

CHASING HIMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang