CHAPTER 32

1.3K 165 79
                                    

Bai Jiu sedang mengacak-acak laci obat sambil menggenggam secarik kertas catatan di tangannya.

"Hai dimana teh itu ya? Kepala ku sedang pusing" bisiknya pada diri sendiri

Sambil menggaruk-garuk dahinya, Bai Jiu berbalik.

"HUAH!" Zhao Yuanzhou tiba-tiba mengagetkan dirinya

"AAAAAAAAAAA"

Teriakkan penuh energi yang mampu menerbangkan rambut Zhao Yuanzhou pun terdengar.

'BUGH!'

Bai Jiu memukul tangan Zhao Yuanzhou kesal "SILUMAN BESAR KAU MEMBUAT KU HAMPIR MATI!"

"Seharusnya aku yang mengatakan itu, karena teriakkan mu membuat telinga ku hampir pecah dan mati"

'BUGH!'

Bai Jiu menendang kaki Zhao Yuanzhou

"Waiyoh kelinci kecil berani menendang siluman besar? Hati-hati kau aku belum makan jiwa manusia selama delapan tahun ini"

Wajah Bai Jiu langsung memucat seketika "Kau-kau berhenti menggertak dan katakan mau apa?!"

Zhao Yuanzhou tersenyum sungging "Aku butuh beberapa rempah darimu"

"Katakan"

"Dauh rasberi merah, daun mint, jahe, dan kalau bisa ada kah teh kamomil?"

"Oh ada sebentar"

Bai Jiu mengacak-acak beberapa bahan-bahan herbal yang berada di dalam laci, sesekali dia melempar daun kering dan benda yang tidak dia perlukan. Tak bisa di hindari,  daun-daun kering itu menabrak wajah cantik Zhao Yuanzhou dan menempel di rambutnya yang sekarang sudah kembali menghitam"

"INI DIA!" Ketika berbalik, Bai Jiu di suguhkan dengan wajah dingin Zhao Yuanzhou menatap sinis padanya dengan daun-daun kering dan ranting bertengger di kepalanya seperti sarang burung

"PFFFTTT" Bai Jiu tergelak

"Sudah sini kemarikan!" Zhao Yuanzhou merebut bahan-bahan yang Ia butuhkan dari Bai Jiu

"Siluman besar, kau mau apa dengan bahan-bahan ini? Apakah kau sakit, tapi kan tidak mungkin kau sakit kau kan siluman besar"

Zhao Yuanzhou tidak menjawab pertanyaan Bai Jiu, dia hanya berkedip pada Bai Jiu dan sambil berjalan pergi berkata "Kau lihat saja nanti"

"Heh?" Bai Jiu bingung "Siluman itu lama kelamaan memang mirip monyet"

"AKU KERA PUTIH!" Zhao Yuanzhou berteriak dari kejauhan.

    Di dalam perjalanan, Zhao Yuanzhou tidak sengaja berpapasan dengan Wen Xiao.

Sejak kejadian beberapa hari lalu, dia menghindari untuk bertemu dengan Wen Xiao.

Dengan perlahan dia mundur dan berbalik, bermaksud ingin kabur

"Zhao Yuanzhou" panggil Wen Xiao yang tentu saja membuat dirinya menbeku

Zhao Yuanzhou berbalik lagi, dia memberikan senyum terbaiknya kepada sang dewi Bai Zhe

"Ada apa?" Tanyanya

"Aku sudah lama ingin mengatakan ini padamu-"

"Kalau soal Bai Jiu aku bersumpah kami hanya akan melakukan itu di kamar saja, dan sesekali mungkin di hutan belakang di dekat pohon pir"

Wen Xiao memukul kepala Zhao Yuanzhou dengan telapak tangannya "BUKAN ITU!" Dia membentak

"Lantas apa?"

CHASING HIMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang