Lyra meremas tangannya, matanya panas melihat adegan di depannya, kepala terasa berdenyut denyut,
Baren, pria itu, berani beraninya melakukan hal ini, ia menyatakan perasaannya pada gadis lain, sedangkan ia tahu bahwa lyra menyukainya, lyra menatap baren yang berada di tengah lapangan bersama gadis itu, mereka menjadi pusat perhatian, lalu lyra melihat gadis itu tersenyum begitu manis dan mengangguk angguk pelan seolah olah berkata bahwa ia menerima baren sebagai pacarnya,
Dengan satu hentakan kasar lyra berbelok dan berjalan meninggalkan tempat itu, ia tak akan membiarkan ini berlarut larut, ia akan melakukan sesuatu agar baren meninggalkan gadis itu, ya iya akan melakukan apapun demi baren
---------------SUMMER TRIANGLE-----------------
Lyra menatap baren yang tengah menainkan bola basketnya, ia mengamati baren dari bangku penonton yang ada di sekeliling lapangan basket , pria ini begitu kasar padanya, sekarang ia juga telah memiliki pacar, seharusnya lyra menyerah, tapi sekuat apapun ia mencoba, tetap tidak bisa, ia tidak bisa, apapun yang terjadi ia tetap menyukai baren, namun ia tak pernah tau alasannya mengapa ia begitu menyukai baren, ia terus mengamati baren, apa yang baren punya dan tidak dimiliki oleh pria lain sehingga ia menyukai baren?, tetapi semakin ia bertanya pada dirinya sendiri, ia malah semakin tak bisa menemukan jawabannya,
Lamunan lyra terhenti ketika mendengar suara langkah kaki yang berhenti didepannya, ia mendongak melihat siapa yang ada didepannya
Cindy, ah iya itu nama gadis di depannya ini, ia tahu saat mendengar teman temannya bergosip tentang gadis ini, yang sekarang menjadi pacarnya baren, lyra mengamati gadis itu, satu kata, cantik.
Tapi lyra melihat ekspresi cindy yang menatapnya dengan pandangan tidak suka, lyra membuang pandangannya dan kembali mengamati baren, ia tak punya urusan dengan gadis ini, sama sekali tak punya.
Baren yang tadinya hanya fokus dengan bola basketnya terkejut ketika melihat lyra yang duduk disalah satu bangku penonton dan ia juga melihat cindy berdiri disamping lyra, baren menghentikan permainannya dan berjalan kepinggir lapangan menuju ke arah cindy, baiklah yang harus dia lakukan sekarang hanyalah mengacuhkan lyra dan membuat lyra dengan sendirinya jauh darinya tanpa diminta
Baren menghampiri cindy dan mengajaknya berbicara, cindy tersenyum ketika baren menghampirnya
Demi apapun lyra tak menyukai hal itu, hatinya memanas, ia menarik nafas dalam dalam dan menghembuskannya perlahan, lalu ia berdiri menarik tangan baren agar menoleh padanya,
"Aku tau kamu haus" kata lyra sambil menaruh botol minum yang ia pegang dari tadi ke telapak tangan baren
"Gue gak butuh" kata baren, namun percuma botol minum itu telah berpindah ketangannya
"Ak tau kamu haus" kata lyra lagi, lalu menatap cindy
"Dia juga gak bawa air minum buat kamu, jadi gak ada salahnya aku kasih minuman aku ke kamu" kata lyra lagi, sambil tersenyum kearah baren
"Lo...."kata cindy sambil menahan amarahnya
"APA?" Tantang lyra sambil menatap cindy dengan berani
"Denger ya, aku gak punya urusan sama kamu, jadi gak usah sok ngerasa aku nyaingin kamu, kamu salah besar" kata lyra tajam,
lalu beralih kearah baren, ia menepuk nepuk pundak baren
"Aku duluan, jangan pulang terlalu sore, akhir akhir hujan sering turun sore hari" kata lyra dengan senyum tipis lalu ia berjalan meninggalkan baren dan cindy
---------------SUMMER TRIANGLE-----------------
"Baren tunggu" kata lyra menarik tangan baren yang terus menghindarinya, membuat baren berhenti dan memandangnya dengan tatapan tidak suka
Lorong sekolah sekarang sedang padat padatnya jam istirahat baru saja berbunyi, dan adegan tadi langsung mendapat perhatian dari murid murid yang lewat
"Jangan ngehindar terus, ayo kita kekantin sama sama" kata lyra
"Gak usah repot repot, gue mau sendirian" kata baren ketus
"Tapi aku mau nemenin kamu" kata lyra
Baren menarik nafas panjang dan menghembuskannya, ia menahan emosinya
"Dengerin gue kali ini aja, jauhin gue"
"Gue gak ngerti, lo tau gue punya pacar tapi kenapa masih deketin gue, seenggaknya lo harus ngerti kalo gue sekarang punya orang lain" kata baren, lalu pergi meninggalkan lyra yang terdiam"Kamu juga harus denger" kata lyra dengan suara keras, agar bisa didengar oleh baren
Baren yang mendengernya menghentikan langkahnya namun masih tetap membelakangi lyra
"Kamu boleh bilang sama siapa aja kalo kamu punya pacar, kalo kamu jadian sama cindy, aku gak perduli, sama sekali gak perduli"
"Yang aku tahu, aku suka sama kamu, cuma itu.
masa bodo kalau kamu milik yang lain, terserah. tapi kamu gak punya hak buat maksain aku ngelupain kamu""Karena pada dasarnya bintang gak pernah ninggalin langit malam, walaupun langit malam jatuh cinta pada bulan" kata lyra, suaranya mulai mengecil, serak, ia hampir ingin menangis
Lyra menatap baren yang membelakanginya, lalu ia pun berbalik arah, pergi meninggalkan tempat itu
---------------SUMMER TRIANGLE-----------------
"Bar tunggu" kata lyra sambil menyamai langkah baren
Lyra bingung dengan sifat baren dari tadi pagi, ia menghindari lyra, ya lyra tahu itu
"Jangan ganggu gue lagi" kata baren dan tambah mempercepat langkahnya
"Apa?" Kata lyra tak mengerti
Lalu baren menghentikan langkahnya dan menatap lyra
"Jauhin gue ra" kata baren
"Kenapa? Karna kamu suka sekarang deket kak bella? Kamu takut dia cemburu?" Kata lyra
Baren menatap lyra dengan tatapan yang tajam
"Lebih buruk dari itu, dia gak suka gue, dia bilang dia cuma nganggep gue juniornya doang""Jadi jauhin gue"
"Kamu egois, gak ada hubungannya semua itu sama aku, tapi kenapa kamu nyuruh aku jauhin kamu" kata lyra
"Ada.." kata baren
"Karena dia sering ngeliat kita bareng bareng, dia ngira kalau sebenernya gue sama lo itu saling suka, dia ngacuhin perasaan gue sama dia" ucap baren dengan emosi, lalu ia menarik nafas mulai mengontrol emosinya
"Jadi tolong, jauhin gue" kata baren dan pergi meninggalkan lyra
Ini konyol, hanya karena baren ditolak oleh kak bella senior kelas 12 nya, lalu sekarang dia ingin lyra menjauhinya? Konyol sekali
Dan semenjak itu, sifat baren benar benar berubah, baren mendiamkannya, lalu mengacuhkannya dan sampai akhirnya mulai menganggapnya tak ada
Lalu perlahan lyra menyadari,
TIDAK, baren menjauhinya bukan karena kak bella menolaknya, bukan, bukan karena itu, namun karena, baren tak pernah ingin orang orang berfikir bahwa ada hubungan special antara baren dengan dirinya, dan secara tidak langsung, lyra menyadari bahwa baren tak menyukainya, ya baren tak menyukainyaLyra terbangun dari lamunannya, ia mengingat apa yang membuatnya dan baren bisa seperti ini, ah kejadian itu, terkutuklah kejadian itu yang membuat ia dan baren menjadi seperti ini,
Ia melihat kursi baren yang berada persis didepan mejanya, ia merindukan baren yang dulu, yang berada didekatnya, bukan baren yang sekarang, yang selalu ia kejar, yang hanya ia tatap punggungnya.---------------SUMMER TRIANGLE-----------------
KAMU SEDANG MEMBACA
SUMMER TRIANGLE
Teen FictionAda satu hal yang akan kau ketahui saat menatap mata Lyra. Bahwa gadis itu begitu mencintai Baren, namun sebaliknya mungkin Baren tidak.