Lyra kembali menghela nafas, semenjak pertemuannya kembali bersama Baren minggu lalu, ia selalu dibayangi oleh mimpi - mimpi yang buruk.
Pria itu kembali muncul dalam hidupnya, dan hatinya memaksa menerima pria itu lagi.
Tapi tidak, ia telah melangkah sejauh ini, ia tak akan berlari kebelakang dan mengejar masa lalu.
Baren, pria itu tidak akan mencintainya.
Jadi untuk apa ia kembali ke masa lalu, ia tidak mau mengulangi hal yang sama lagi.Sebuah nada dering pertanda pesan masuk terdengar dari handphone Lyra
Ia meraih handphonenya.
Elang.
Aku udah nyampe.
Lyra tersenyum tipis melihatnya.
Ia bangun dari duduknya dan menatap cermin lagi, gaun putih selutut dengan rambut dibiarkan tergerai, tak ada kesan seksi maupun mewah yang ada hanya kesan feminim dan manis.
Ia kembali menarik nafas dalam dalam dan menghembuskannya perlahan.
Hari ini ia akan pergi ke acara reunian sekolahnya, dan... ia siap.
Apapun yang terjadi ia siap sekarang.
Karena ia yakin Elang akan selalu ada disampingnya.Ia keluar dari kamarnya dan menemui Elang yang telah menunggunya dibawah.
Ia melihat kakaknya akrux tengah berbincang - bincang dengan Elang di ambang pintu
Dengan cepat ia berjalan kearah mereka dan berhenti tepat didepan akrux, sehingga memutuskan percakapan anatara Elang dengan Akrux.
Lyra tersenyum manis.
"Udah dulu ya ngobrolnya, tuan puteri mau jalan sama pangerannya" kata Lyra dengan senyum mengembang pada kakaknya.
"Alah.. reunian biasa aja, bukan acara dansa kerajaan" sahut akrux.
Elang tertawa - tawa mendengarnya, tak lama lyra menarik tangan Elang dan mengajaknya pergi dari tempat itu.
"Udah ah upik abu diem aja" kata Lyra meledek kakaknya.
Elang yang melihatnya hanya menggeleng gelengkan kepala.
Elang membuka pintu mobilnya dan mempersilahkan Lyra masuk.
"Ayo masuk, nanti kalo udah kemalaman selain reuninya selesai mantra kamu keburu hilang, nanti kamu gak jadi tuan puteri lagi" kata Elang.
Lyra yang mendengarnya hanya tersenyum dan menuruti perkataan Elang.
Setelah itu Elang berpamitan kepada Akrux dan tak lama mereka pergi.
...
"Lang..." panggil Lyra.
Elang yang sedang berkonsentrasi mencari tempat yang pas untuk parkir mobilnya menoleh sekilas kearah Lyra.
"Ya?"
Lyra menggigit bibirnya.
"Semuanya bakal baik baik aja kan?" Tanya Lyra.
Elang yang tersenyum mendengarnya. Lalu dengan tangan kirinya ia mengelus rambut gadis itu.
"Semua bakal baik baik aja" kata Elang.
Mereka turun dari mobil dan masuk ke gedung tempat reuni itu diadakan.
Jantung Lyra berdegup kencang seiring langkahnya bersama Elang yang semakin kedalam.
Semua akan baik baik saja.
Entah kenapa datang ketempat itu membuat kakinya lemas, dan hampir terjatuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUMMER TRIANGLE
Teen FictionAda satu hal yang akan kau ketahui saat menatap mata Lyra. Bahwa gadis itu begitu mencintai Baren, namun sebaliknya mungkin Baren tidak.