BAGIAN 23 : ENDING?

3.6K 234 11
                                    

Lyra tersenyum puas pada lembaran jawabannya yang sekarang telah berada di tangan pengawas ujian.
Hari ini adalah hari terakhir ia mengikuti ujian, hari terakhirnya dari perjuangannya, tidak ada lagi belajar sampai larut malam, tidak ada lagi mata sembab karena menangis tak mengerti materi fisika yang membuat kepalanya berdenyut - denyut tak karuan. Ya tak ada lagi.

Lyra mengambil spidol berwarna merah menyala dari dalam kotak pensilnya, lalu berjalan keluar menemuin teman temannya.

Ia melihat diluar telah banyak teman temannya yang tertawa tawa, lalu menyematkan tanda tangan di seragam putih mereka satu sama lain. Sementara Lyra belum ada coretan sedikitpun di kemejanya.

Ia menghampiri Tara dan Vega yang berada dikerumunan teman temannnya.

"Lyr tanda tangan" kata seorang teman sekelasnya yang bernama nada.

Lyra tersenyum. Lalu mencoret seragam nada dengan tanda tangannya.

"Sukses yah nad" kata Lyra. Lalu membiarkan Nada juga mencoretkan tanda tangan dikemejanya.

Lalu satu persatu temannya datang menghampirinya, seragamnya yang tadinya berwarna putih bersih sekarang sudah tak karu karuan lagi karena sudah banyak dibubuhi tanda tangan.

Dan akhirnya Lyra bisa menghampiri Tara dan Vega tanpa dihentikan oleh teman temannya yang lain.

Tara memeluk Lyra dengan erat begitu pun Lyra.

Mereka sama sama tertawa seolah kebahagian sekarang cepat sekali menular hanya dengan pelukan. Lalu Tara mencoretkan tanda tangannya diatas seragam Tara.

Pandanganya sekarang beralih ke arah Vega, gadis itu begitu cantik dengan bandana berwarna coklat melingkar dirambutnya.

Ia memeluk sahabatnya itu. Mereka sama sama tertawa. Tertawa begitu lepas.

"Makasih udah mau jadi teman aku satu tahun ini" kata vega pada Lyra.

"Aku yang seharusnya bersyukur punya teman kayak kamu" kata Lyra balik.

"Tanda tangan?" Kata Lyra menawarkan spidol kepada vega.

Vega mengangguk sambil tersenyum puas, ia membiarkan Vega mencoret coret seragamnya. Lalu mereka kembali tertawa lagi.

Jika kau menemukan kebahagian kembali sudah pasti bukan kebahagiaan seperti ini, masa dimana kau akan tertawa lepas dengan begitu banyaknya teman dan menangis dengan penuh luka pada sahabatmu, masa dimana kau tumbuh untuk menjadi lebih kuat dan kokoh dengan senyum bercampur luka, menyukai atau tidak menyukai, memilih berteman atau bersahabat, dan masa dimana kau mulai mengenal sebuah rasa dalam hatimu, masa dimana kau jatuh cinta untuk pertama kalinya, tersenyum saat ia tertawa, pedih saat ia terluka dan masa dimana..bahagia, kecewa, penuh harap dalam diam mencoba meyakinkan diri bahwa ia memilik rasa yang sama.

----------------SUMMER TRIANGLE----------------

Lyra menyeka keringatnya, seulas senyum berada di bibirnya. Ia mencoba berkaca pada jendela kelas, ia bisa melihat baju seragamnya yang kini telah terisi penuh dengan tanda tangan teman temannya.

Dengan langkah lelah ia menuju taman sekolah, ia ingin beristirahat dibawah pohon yang rindang, hari ini cukup melelahkan juga menyenangkan.

Kakinya berhenti melangkah, saat melihat sosok baren yang tengah terpejam di bawah pohon rindang yang sering ia datangi, rambutnya yang berwarna coklat gelap terlihat begitu jelas oleh paparan sinar matahari, ia juga bisa melihat pria itu menyeka keringatnya dengan mata yang masih terpejam.

Ia tersenyum, lalu kembali melangkahkan kakinya.

"Gak mau tanda tangan di seragam aku bar?" Kata Lyra.

SUMMER TRIANGLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang