"Jangan coba coba deketin dia lagi" kata cindy
Lyra hanya menatapnya dengan malas, lyra tak punya hubungan apa apa dengan gadis ini, entah mengapa gadis ini repot repot memasuki kelas lyra dan memaki maki lyra, 'konyol sekali' batin lyra
"Gue gak ngerti lo tau dia pacar gue, tapi kenapa lo masih aja ngejar dia"
Lyra tetap diam, ia bukan tipe orang yang mau mencari masalah, dengan malas, lyra bangun dari kursinya dan berjalan kearah pintu.
"Bener kata orang-orang, lo selalu ngejar ngejar baren yang jelas jelas gak pernah suka sama lo" kata cindy masih teruk memaki maki lyra
"Dasar MURAH"
Lyra terdiam, langkahnya terhenti, lalu berbalik arah menghampiri cindy
Cukup sudah, gadis ini begitu kelewatan, ia menatap wajah cindy yang penuh dengan emosi, ia terus berjalan maju, mendorong pundak cindy, yang membuat cindy sedikit berjalan mundur kebelakang
"Gak ada yang lebih murah dari seorang yang gak pernah tau isi hati pacarnya sendiri"
Lyra terus mendorong cindy kebelakang
"Kamu harusnya sadar, bahkan dia gak suka sama kamu" kata lyra dingin, kali ini ia berhenti,sekarang tangan memegang pundak cindy
"Tatap matanya, kamu bahkan gak akan nemuin apa apa selain tatapan seorang temen biasa dari dia, tatap mata dia, sekuat apapun dia teriak kalau dia cinta kamu, mata dia gak akan bohong, Aku jamin itu" kata lyra
Lyra menatap orang orang dikelasnya yang tengah memperhatikan keributan ini, oh sial, ia akan mendapat masalah, ya tunggu saja, baren pasti akan sangat marah padanya
----------------SUMMER TRIANGLE----------------
Lyra menatap buku buku yang berserakan didepannya, menatapnya dengan jengkel, seminggu lagi ulangan kenaikan kelas, ia sudah akan meninggalkan kelas 11, tapi masih banyak materi yang belum ia mengerti, bukan, bukan karena ia tak pernah belajar, ia sudah belajar semampuhnya tapi nilai terbagusnya hanyalah standar kkm.
Lalu lyra mulai memikirkan satu hal, jika ia nanti naik ke kelas 12, ada kemungkinan ia tidak akan sekelas lagi dengan baren, ia cukup beruntung ketika kenaikan kelas 11 kemaren ternyata ia kembali mendapatkan kelas yang sama dengan baren, dan semoga tahun ini ia dan baren akan sekelas lagi, semoga ia mendapatkan keberuntungan sekali lagi
---------------SUMMER TRIANGLE-----------------
Lyra memejamkan matanya, mencoba mencari ketenangan,
Taman sekolah memang tempat yang nyaman, ia bisa duduk bersender di pohon besar yang ada disudut taman, ia bisa menikmati angin yang mengusap usap pelan pipinya,
Jam olahraga begitu melelahkan, guru olahraganya itu selalu saja datang setiap minggu, tak pernah aja jam kosong saat pelajarannya, dan sialnya, ia tak pernah bisa berolahraga dengan benar, ia tak pandai melakukan olahraga apapun, ya kecuali satu, LARI, hanya itu dan itu pun ia juga masih sering terjatuh
Pernah sekali saat itu, ia masih ingat sekali, saat kelas 10, guru olahraganya itu tak bisa datang dengan tepat waktu, dan ketua kelasnya berkata kalau mereka harus melakukan pemanasan, saat itu mereka sedang berlari lari kecil mengitari lapangan olahraga, dan lyra terjatuh, ia menginjak tali sepatunya yang talinya tak terikat, kakinya berdarah, tapi saat itu ia tak kahwatir, ada baren yang menolongnya, baren membawanya ke uks, dan menemaninya. Tapi itu dulu sekarang tidak.
Mata lyra masih terpejam, ia masih menikmati angin yang menerpanya,
Lalu ia mendengar langkah kaki mendekat kearahnya dan terhenti, lyra membuka matanya mendongang keatas, baren berdiri dedepannya, lira berdiri dan menatap baren, untuk beberapa saat lyra terdiam, menatap bola mata baren yang tengah menatapnya tajam, demi apapun, bisakah pria ini tersenyum kepadanya? Sekali saja"Kenapa sih lo selalu ganggu hidup gue?" Tanya baren penuh emosi
"Kenapa lo selalu bikin gue susah? Kenapa?"
"Bar" kata lyra mencoba menjelaskan
"Lo harus tau, cindy mutusin gue, dan itu gara gara lo, lo yang gak ngerti, dan selalu ngedeketin gue ngebuat dia risih"
"Harus berapa kali gue bilang, jauhin gue, tapi lo nggak pernah ngerti"
"Asal lo tau aja, gue selalu mengutuk hari dimana gue ketemu sama lo, hari dimana kita pernah deket, lo harus tau itu"
Lyra terpaku, kenyataan bahwa baren begitu membenci hari dimana ia mengenal lyra, membuatnya sesak, membuat matanya memanas
"Kamu gak pernah suka sama cindy, aku tahu itu, bahkan kamu gak perduli sama hubungan kalian"
"Aku tau semuanya, kamu gak pernah cinta sama cindy, gak pernah sekalipun, kamu ngelakuin hal ini, cuma buat bikin aku jauh dari kamu"
"Lo gak tau apa apa" kata baren dingin
"AKU TAU." Kata lyra dengan mata berkaca kaca
"Aku tau.."
"Mata gak pernah bisa bohong, gak ada apa apa dimata kamu saaat kamu natap cindy, gak ada sama sekali""Jadi hentiin semua kekonyolan ini, semuanya bakal percuma, aku gak akan jauh dari kamu, semuanya sia sia aja, gak akan ada yang berubah, kamu cuma bakal ngelukain orang lain" kata lyra
Kali ini mereka sama sama terdiam, saling berpandangan dengan penuh amarah, namun ada perbedaan diantara tatapan mereka, lyra menatap baren dengan amarah, lebih tepatnya dengan kecewa
"Kamu tau..." kata lyra lirih,
"Bahkan setiap kali aku inget waktu dimana kita pertama kali ketemu, aku selalu berterima kasih sama tuhan, selalu berterima kasih karna aku kenal kamu, aku selalu bersyukur atas itu"----------------SUMMER TRIANGLE----------------
KAMU SEDANG MEMBACA
SUMMER TRIANGLE
Teen FictionAda satu hal yang akan kau ketahui saat menatap mata Lyra. Bahwa gadis itu begitu mencintai Baren, namun sebaliknya mungkin Baren tidak.