BAGIAN 13

4.7K 325 3
                                    

baren berdecak kesal, gadis ini bisa bisanya ia tertidur?. Perlahan ia menepuk nepuk pundak lyra yang berada di belakangnya, ia bisa merasakan lyra bergerak, dan bangun.

Dengan cepat lyra menuruni motor baren

"Duduk aja disana" kata baren menunjuk bangku yang berada di teras rumahnya. Lalu ia memarkirkan motornya.

Lyra berjalan ke arah bangku itu dan duduk disana, tak lama baren pun duduk didekatnya.

Hening.

Lalu lyra bisa mendengar langkah kaki, ia melihat seorang anak perempuan dengan pakaian smp dan jaket yang diikat pinggulnya berjalan ke arah rumah baren.

"Udah pulang?" Tanya baren,

Lyra menoleh ke arah baren, oh itu bukan pertanyaan untuknya tapi untuk anak perempuan itu, adik baren kah?

Sementara yang ditanya hanya berjalan tertunduk.

Lyra bisa melihat raut wajah baren yang heran menatap adiknya

"Pemalu?" Tanya lyra pada baren, dan kembali melihat anak perempuan itu yang sedang berjalan ke arah rak sepatu.

"Enggak" jawab baren.

Kini anak perempuan itu sedang mencopot sepatunya, ia bisa melihat anak perempuan itu memunggunginya untuk menaruh sepatu di rak.

"Ah.." kata lyra seakan baru menyadari sesuatu. Lalu menatap baren yang sedang menatapnya.

"Mama kamu dimana?" Kata lyra, ia mengacuhkan ekspresi baren yang kebingungan

"Gak ada, orang tua gue lagi pergi ke bandung, ada acar keluarga

"Kenapa?" Tanya baren.

Lyra hanya menggelengkan kepalanya, lalu sedetik kemudian ia kembali menatap baren

"Punya pembalut?" Kata lyra ragu.

"Lo..." kata baren tak habis fikir,

"Bukan bukan aku..." kata lyra sambil menggerak gerakan tangannya.

"Itu.. adik kamu.." kata lyra, ia bingung menjelaskan

"Pokoknya cari aja pembalut sampe dapet" kata lyra lalu berjalan ke arah rumah baren, dan mengekori adik baren.

Lyra melihat adik baren masuk kedalam kamarnya, lyra menarik nafas dalam dalam dan mengetuk pintu itu, tidak ada jawaban, lalu lyra membuka pintu itu pelan pelan dan mendapati anak perempuan itu tengah menatap kearah cermin sambil menarik rok bagian belakangnya agar terlihat di cermin.

"Ehemm" kata lyra. Lalu berjalan masuk,
Ia bisa melihat ekspresi anak itu yang kaget saat lyra masuk.

"Mau dibantu?" Kata lyra, yang tak mendapat respon apa apa hanya tatapan bingung dari anak itu.

"Baru pertama kalinya ya?" Kata lyra lalu mencoba melihat bagian belakang lyra.

Lyra menarik tangan anak itu, dan mengajaknya duduk dilantai.

"Kakak kamu lagi nyari pembalut kok" kata lyra mencoba menenangkan anak itu.

Ia bisa melihat anak perempuan itu tertunduk, menahan malu.

"Gak apa apa, dulu kakak juga kayak gitu."
Lyra masih mencoba menenangkan anak perempuan itu, dan kelihatannya berhasil ia bisa melihat anak itu menatapnya dengan tatapan penasaran.

"Iya... dulu kakak juga kayak gitu, sama kayak kamu kejadiannya disekolah"
"Tapi kamu beruntung" kata lyra sambil melihat jaket yang tergantung di balik pintu yang tadi menutupi pinggul anak itu. Ukuran yang terbilang besar dengan postur tubuh anak perempuan ini tidak pas, maka ia dapat tahu bahwa jaket itu bukan milik anak perempuan ini

SUMMER TRIANGLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang