Kau tahu mengapa aku berkompromi?
Karena dalam cinta kini aku tak mau terluka, karena berkompromi dengannya membuatku baik baik saja. Walau tak mungkin bahagia.Hai cinta...
Kini aku melihatmu.
Masih sama seperti dulu.
Dengan tatapan sendu bercampur rindu.Hai cinta.
Mari kita melihat seberapa kuat aku melupakanmu.
Dan seberapa kuat pintu hatimu tertutup untukmu
...Lyra menarik kopernya dan mempercepat langkahnya menyusul Elang yang berada dua langkah didepannya.
Pria itu nampak tenang dengan tatapan lurus kedepan.
Lyra tersenyum tipis, lalu mengedarkan pandangannya.
Suara langkah kaki, suara pemberitahuan jadwal penerbangan, suara orang yang berlalu lalang, suara roda koper yang berputar. Suara dering handponenya.
Ia memejamkan matanya, diam sejenak dan menarik nafas dalam dalam dengan mata yang terpejam.
Lepaskanlah. Jangan biarkan ia masuk kembali dalam hidupmu
"Lyr"
Suara Elang terdengar jelas ditelinganya.
Ia membuka matanya dan menemukan Elang yang persis ada didepannya.
Ia tersenyum tipis.
Pria yang ada didepannya ini, selalu menunggunya, bahkan tak segan - segan berjalan kembali untuk menjemputnya.
"Ayo" kata pria itu
Tangan Elang menggenggam tangannya dengan kuat, seakan tak ingin membiarkannya terlepas.
Perlahan Lyra mengikuti tarikan itu, ia berjalan disamping Elang, bahkan sekarang tangannyalah yang menggait lengan Elang.
Ya apalagi yang ia butuhkan? Ketika Elang telah berada disampingnya.
Mereka duduk diantara kursi kursi yang berjejer dipinggir ruangan itu.
"Kamu bener mau langsung ke bogor?" Tanya Lyra.
Ia menatap Elang mencoba membuat pria itu memilih tetap disampingnya,
"Iya. Orang tua aku ada disana" tandasnya.
Lyra menghembuskan nafasnya, bersender dipundak Elang dengan tangannya yang mengusap usap punggung tangan pria itu.
Ia menatap sekitarnya, melihat hiruk pikuk keadaan bandara yang semakin memadat.
Ia menatap ketengah tengah aula bandara.
Dulu.
Dulu ia pernah berdiri terpaku disana, menatap Baren dengan luka.
Tapi sekerang tidak lagi. Ia akan selalu terlindungi oleh tubuh Elang yang siap berada didepannya, ia tak akan mau tersakiti lagi.
"Teman SMA ku udah sebulan ini selalu ngehubungin aku" kata Lyra.
Jeda sejenak, ia tak mendengar suara pria itu, hanya jantung pria itu yang berdetak dan terdengar oleh
telingannya."Siapa? Altair kamu itu?" Tanya pria itu.
Lyra yang mendengarnya menggeleng pelan sambil tersenyum tipis.
"Tara..." ucapnya.
"Dia bilang di bulan ini bakal diadain reunian di SMA ku" jelasnya.
Ia bisa merasakan tarikan nafas panjang Elang,
"Terus?" Tanya Elang.
Lyra menegakan kepalanya dan menatap pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUMMER TRIANGLE
Teen FictionAda satu hal yang akan kau ketahui saat menatap mata Lyra. Bahwa gadis itu begitu mencintai Baren, namun sebaliknya mungkin Baren tidak.