Ada terlalu banyak kata yang mampu kutuliskan dalam lembar tak bernada tentang kita. Aku, kamu, dan segala kemungkinan yang membayang di masa depan. Mungkin jalan yang terbentang masih jauh, masih tertatih aku menempuhnya. Namun, teruntuk kamu yang menaungiku dengan sorot seumpama malam, teruntuk kamu yang kehadirannya bagai oasis di padang pasir, teruntuk kamu yang dalam tawanya kudengar doa dan harapan, aku ingin kamu tahu bahwa rasa itu ada.
Aku tidak ingin jadi pembohong. Aku tidak ingin menipu batinku. Rasa itu ada. Kasih itu mengalir deras bagai mata air. Tapi, sayang, rasa percayaku bukanlah hal yang mudah untuk kau emban. Butuh waktu, butuh jarak, butuh jutaan hal sampai nantinya aku berani mengambil resiko meletakkan kebahagianmu di atas kebahagianku.
Aku terlalu sering dipermainkan. Dianggap lemah. Diabaikan. Dikecewakan. Aku harap kamu memahami alasan dibalik tembok kasat mata yang menghalangi namaku dan namamu untuk bersanding di dalam satu kalimat yang sama. Namun lebih dari semuanya, aku harap kamu bersabar. Aku harap kamu mampu menekan egomu dan menunggu. Karena aku percaya, akan tiba suatu masa dimana aku menggenggam tanganmu tanpa ragu, membiarkanmu menuntunku ke negeri antah berantah yang hanya kau dan imajimu yang tahu.
![](https://img.wattpad.com/cover/7361312-288-k217650.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
memoir(^○^)
Acakand i'll give away a thousand days just to have another one with you. (a scribbled down wound of a pessimistic seventeen).