(44) - a little notification

779 48 0
                                        

Hello, everyone.

I just want to let you know that my very first book called Unsent Letters's now available for pre-order. For further information about how the story is or something like that you can go to my profile and read the story on my profile. Unsent Letters used to have 22 parts but I've deleted some so you can only read the first nine chapter. 

If you enjoy it enough and want to buy it, here's the step that you need to follow:

If you enjoy it enough and want to buy it, here's the step that you need to follow:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

1. Buka @cactus_books di Instagram

2. Klik link yang tertera di bio-nya. Itu adalah Google Form.

3. Isi sesuai keinginan.

4. Setelah selesai mengisi form, konfirmasi pemesanan via LINE dengan cara menyebutkan atas nama siapa pemesanannya di lakukan ke LINE cactus_books.

5. Setelah harga di total dan setelah transfer, jangan lupa foto bukti transfernya dan kirim ke LINE, ya!

Oiya, ini versi Special Edition jadi kalian juga akan dapat bonus postcard & TTD, huehehe.

Here's some information that I can give you about the book:

Here's some information that I can give you about the book:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Judul: Unsent Letters (Special Edition)

Halaman: 400 halaman (soft cover).

Penerbit: Grasindo

Harga: Rp. 66.600 (harga normal 74.000).

Sinopsis:

Ini tentang Kejora—yang rasa sedihnya ia tumpahkan dalam puluhan lembar surat. Tiap kata yang memenuhi lembarnya setara doa, harapan dan rintihan yang terus meminta agar waktu dapat diputar ulang sehingga kata pisah yang telah bertahun mengusik hidupnya dapat lenyap tanpa meninggalkan jejak bersama dengan pudarnya sosok laki-laki dengan senyum penuh teka-teki dan gitar yang disandang bagai ransel dari ingatannya.

Ini tentang Raffa—dan rasa sesal yang terus menerus memenuhi benaknya tanpa pernah berani ia keluarkan. Sesak dan sakit itu hanya mampu menjelma menjadi lirik dan nada yang terdengar sendu. Kata pisah terus membayang diingatannya meski tahunan telah berlalu bersama dengan imaji seorang gadis mungil yang menyandang nama bintang paling terang. Bintang yang jaraknya dua langkah dari sang mentari.

Ini tentang mereka—dan sebuah kisah yang mengalir dalam tumpukan surat. Entah terkirim, entah tidak. Mungkinkah surat-surat itu akan menguning, menjadi saksi bisu akan kata kita yang pernah mereka bagi. Atau mungkin surat itu menjadi jalan bagi mereka untuk kembali menemukan?

Thank you very much for your kind attention! Hopefully, you'll like it.

Elsa.

memoir(^○^)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang