Lelahku bukan jadi alasan untukku bergerak mundur. Lelahku adalah penyemangat yang terus berandai kelak di masa depan semua akan lebih mudah.
Lelahku bukan saja sekumpulan peluh. Lelahku adalah doa yang di dalamnya mengalir untai rindu meski tak mampu terucap dari mulut.
Lelahku tak pernah sekali pun jadi alasan atas kepergianku; lelahmu, semangatmu yang kian luntur dan janji usang yang terus menerus kita ucap tanpa makna yang utuh;
itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
memoir(^○^)
Randomand i'll give away a thousand days just to have another one with you. (a scribbled down wound of a pessimistic seventeen).