vi. kesalahan besarku

6.9K 523 11
                                        

Seribu empat ratus tujuh puluh sembilan hari yang lalu, adalah hari dimana aku membuat kesalahan terbesar dalam hidupku.

Kamu berdiri disana, dalam balutan hoodie berwarna kebiruan yang zipper-nya tidak ditarik sampai atas. Rambutmu menutupi dahi, senyum tipis menghiasi bibirmu.

Waktu itu, aku tersenyum menatapmu.
Rasanya hangat.

Seribu lima hari yang lalu, adalah hari dimana aku membuat kesalahan terbesar dalam hidupku.

Aku menatap kamu yang rambutnya kian memanjang namun rapi. Helainnya membingkai wajahmu dengan manis. Kamu menyunggingkan senyum lebar, menampakkan lesung pipi yang menyebarkan sensasi menyenangkan di pembuluh darahku. Seperti morfin, kamu membuatku ingin melayang.

Waktu itu aku balas tersenyum menatapmu.
Jantungku berdebar kencang.

Delapan ratus enam puluh sembilan hari yang lalu, aku membuat kesalahan terbesar dalam hidupku.

Aku berdiri di sampingmu, mengikuti langkah kakimu yang lebar dengan susah payah. Sementara kamu sibuk berceloteh disisiku tentang ratusan, bahkan jutaan hal yang tidak ku mengerti. Namun aku tetap berada disana, disampingmu. Berusaha menyamakan langkah denganmu. Tidak masalah buatku yang belum bisa memahami kamu secara utuh. Nanti juga ada saatnya, dimana aku akhirnya bisa memahami kamu sepenuhnya.

Waktu itu aku kembali tersenyum.
Kehadiranmu membuat semuanya terasa lebih baik.

Namun tidak butuh puluhan bahkan ratusan hari bagimu untuk menghancurkan apa yang telah kita bangun dan susun perlahan.

Dalam hitungan detik, memori-memori tentang apa yang pernah kita punya, yang telah ku susun rapi satu demi satu, kamu robohkan begitu saja.

Rasanya seperti kamu merenggut jantungku dari tempatnya kemudian menginjaknya di tanah berpasir kasar.

Aku ingin berteriak, memberitahumu kalau aku menderita disini. Menamparmu tepat di wajah agar setidaknya kamu merasakan satu diantara seribu sakit yang ku rasakan karena kamu.

Tapi lagi-lagi, mata kamu, senyum hangatmu, semuanya membuatku tak mampu melakukan apapun. Dan pada akhirnya, aku hanyalah gadis bodoh yang tak punya cukup kekuatan untuk menyingkirkan kamu dari ingatanku.

Seribu empat ratus tujuh puluh sembilan hari yang lalu, rasa sayang itu muncul untukmu.

memoir(^○^)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang