01. Kidnapped

5.2K 495 100
                                    

G R I S E L D A

"Terima kasih banyak, Gris!" Nina memelukku setelah aku menyetujui untuk menggantikan shift-nya malam ini karena ia ingin makan malam dengan pacarnya. Gadis yang selalu riang itu berjalan menjauhiku menuju ruang staff untuk mengambil tasnya, lalu keluar lagi dengan senyum lebar yang masih terpaku di wajahnya.

"See you tomorrow!" Teriaknya dari pintu sebelum akhirnya menghilang di kegelapan malam.

Kubuang napas lelah sembari memperhatikan sekitar; cafe yang kosong dengan satu kehidupan di dalamnya; aku. Tidak melakukan apapun, aku membuka buku teks untuk dibaca, mempersiapkan diri untuk ujian yang sebenarnya dilaksanakan 2 minggu lagi.

Jam terus berdetik dan akhirnya waktuku untuk meninggalkan tempat ini datang. Maksudku, peluang seseorang memgunjungi cafe ini jam delapan sampai setengah sembilan malam adalah 1/100. Fiona, pemilik cafe ini harusnya mengatur agar kami tutup jam 5. Dia bisa menghemat kan?

Setelah selesai membereskan hal-hal di cafe, aku mengemasi barangku, mengunci pintu, dan berjalan keluar sekitar 1/4 blok dari Fiona's Cafe. Biasanya aku menunggu taxi di perhentian bus. Mereka akan lewat karena aku sudah biasa meminggirkan mereka disini.

"Aku sudah menunggu 3 jam setengah dan mereka belum juga datang! Rambutku sudah mulai kusut dan makeupku berantakkan!" Seorang perempuan berteriak pada ponselnya sendiri, membuatku meloncat kaget.

Ia berambut pirang, menggunakan heels merah sekitar 10 cm dan dress mini tak berlengan yang memeluk tubuhnya erat. Lipstick merah dan eyeliner hitam tebal yang ia pakai membuatnya sangat ganas saat berteriak. Aku beridiri 3 meter darinya.

"Aku tidak peduli! Katakan pada mereka untuk menjemputku disini!" Seru perempuan itu sebelum mengakhiri sambungan teleponnya. "Whatever, I'm going to get some water," ia bergumam pada diri sendiri sembari memutar mata.

Kucoba untuk bersikap senetral mungkin saat ia berjalan melewatiku, kemungkinan menuju 7-Eleven. Sekarang tersisa diriku sendiri yang berdiri dengan kaku, menunggu taxi untuk lewat dan mengantarku ke apartemen murahanku di pinggir kota.

Arah pandanganku terangangkat dari buku teks saat mobil Audi berhenti di hadapanku. Seorang laki-laki keturunan Asia, berambut hitam dan berjambul bergegas turun dari mobilnya dan menghampiriku.

"Perfect! Agen itu sangat brilian!" Ia bersorak bahagia sambil melihatku.

Merasa takut, aku melangkah mundur.

"C'mon girl, kita hampir terlambat untuk acaranya!" Ia kembali membuka pintu mobilnya. Aku merasa bahwa ia bicara denganku, tapi aku tidak kenal dia ataupun tau apa yang dibicarakannya. Bahaya ada dimana-mana, jadi aku tetap menutup mulut.

Menyadari aku tidak mengikutinya, ia menarik lengan kiriku, membuatku terkejut dan seketika memberontak sekuat tenaga. "Lepaskan aku!"

"Apa yang kau bicarakan!" Ia menyentak, "kau sendiri yang memilih Harry di agen itu! Cepatlah, acaranya hampir dimulai! Kau terlambat!" Ia menaikkan volume suara dan sekarang tangannya menyatukan kedua pergelangan tanganku. Apa ini yang disebut kejahatan? Aku payah dalam bidang olahraga.

"Menjauhlah dariku! Aku tidak mengenalmu!" Teriakku di depan wajahnya, berusaha sekeras mungkin untuk melepaskan diri darinya.

"Diamlah! Dan masuk ke dalam!" Balasnya lalu memasukkanku ke dalam mobilnya secara paksa dengan kekuatan tubuhnya. Aku tidak dapat melawannya walaupun aku berusaha.

Escort [Harry Styles]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang