20. Approach - Part 1

2.2K 310 44
                                    

G R I S E L D A

Lima minggu berlalu begitu saja. Terasa cepat dengan Harry yang mengubah sikapnya hampir seratus delapan puluh derajat. Dia lebih tenang, tidak pernah membentak ataupun mengubah suasana hatinya dalam jangka pendek lagi. Sebenarnya ia cukup manis. Seperti yang dikatakan May; ia lelaki yang baik.

Di dalam lima minggu itu juga, aku dan Nina, terus saja mencari siapa Courtney Fox yang 'benar'. Kami—Nina tepatnya—membuat sebuah akun Instagram dan mengirim pesan pribadi pada ratusan Courtney Fox yang ia temukan di kolom search. Itu melelahkan dan tidak berguna. Sebanyak mungkin aku ingin ia untuk berhenti melakukannya, ia sudah terlibat—bahkan menganggap ini seperti misi, sementara aku belum melakukan apapun selain membuat diriku sendiri takut pada kamar yang aku tinggali. Mungkinkah benar Courtney Fox yang ada disini atau ia adalah gadis lain?

Harry belum menemukan pengurus rumah yang baru sejak Mrs. Thomson pindah. Dia punya masalah dengan kepercayaan, sehingga itu agak sulit baginya. Bahkan Mrs. Thomson dulu tidak dipekerjakannya begitu saja. Ia bekerja di rumah kedua orang tua Harry sebelumnya.

Aku tidak keberatan dengan itu. Aku bisa melakukan laundry dan membersihkan debu di lantai. Tidak seperti aku tidak pernah melakukannya di rumahku saat kecil. Justru itu mengisi waktuku yang selama ini hanya kuhabiskan dengan pergi ke perpustakaan. Aku menyukainya, walaupun dengan itu rumah menjadi lebih sepi.

"Aku bisa melakukannya," kata Harry saat aku menutup pintu dan jendela di dekat halaman belakang. "Pergilah bersiap," katanya padaku sebab hari sudah mulai gelap.

"Oke," aku tersenyum. Dia tersenyum.

Ada sebuah tempat di Burbank dimana rekan bisnis Harry mengadakan pesta perayaan ulang tahun perusahaannya malam ini. Sudah berapa kali dalam dua bulan terakhir aku menghadiri pesta ulang tahun, pernikahan, peringatan, pertandingan golf dan polo, sampai hanya untuk menemani Harry makan malam untuk bicara dengan kerabat kerjanya. Di televisi, acara itu tampak sangat berkelas. Tapi percayalah, di kehidupan nyata mereka semua terlalu berlebihan—kadang sampai membosankan. Meskipun begitu, aku memiliki pengalaman yang luar biasa. Aku hanya melakukan ini empat bulan dan hidupku yang lama lebih hampa. Bukan masalah yang besar.

Aku memakai jumpsuit Gucci bewarna krem yang mengekspos punggungku. Di bagian pinggangnya terdapat kain panjang sebagai ikat pinggang tapi menurutku kainnya terlalu lebar sehingga aku melipatnya tiga kali sebelum mengikatnya di pinggang. Kemudian aku menguncir rambutku ke belakang dan memoleskan makeup secukupnya. Hanya melihati May selama ini sebenarnya membuatku cukup pandai menggunakan 'butir-butir magis' itu. Aku masih ingat pertama kali bertemu dengan May. Mungkin salah satu pertemuan favoritku.

"You look great," salah satu pujian Harry setiap kali aku selesai bersiap. Tapi perlukah aku katakan ia selalu terlihat lebih tampan dengan setelan? "Ayo."

"Kau menyetir? Atau Carter?"

"Carter. Aku hanya ingin duduk," jawabnya dan kami keluar dari rumah, mendapati Carter yang sedang merokok di dekat taman segera membuang puntungnya untuk menyalakan mesin mobil.

***

Pesta itu dirayakan di bawah lantai teratas gedung perusahaan. Satu sisi dindingnya ditutupi oleh kaca dari lantai sampai langi-langit. Harry memberiku lengannya dan menuntunku kemana pun ia hendak pergi. Maksudku, dia selalu tahu kemana harus melangkah dan yang harus ditemui di ruang penuh manusia ini.

Escort [Harry Styles]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang