19. Features

2.5K 318 92
                                    

G R I S E L D A

Harry Styles: Sudah keluar? Aku di parkiran UCLA.

Kedua alisku bertautan sejenak lalu senyumku perlahan mengembang. Bergegas aku membereskan semua benda yang ada di meja dan memasukkan mereka ke dalam tas lalu bergabung dengan orang-orang yang menyembur keluar dari pintu.

Ngomong-ngomong, seorang bapak-bapak berumur sekitar 30 tahun yang merupakan pegawai pangkat tinggi di perusahaan manufaktur di Wisconsin memenangkan turnamen golf kemarin dengan Harry sebagai juara kedua. Aku terpukau, tidak menyangka Harry akan sehebat itu.

Setelah keluar gedung, kusapukan pandanganku ke lapangan parkir yang luas, namun aku tidak melihat Harry atau mobilnya sama sekali. Dia mungkin saja memakai mobilnya yang lain yang tidak pernah kulihat sebelumnya. Tapi sepertinya dia tidak melihatku berdiri sendiri kebingungan di aspal abu-abu ini, jadi aku harus mengambil ponsel lalu membalas pesannya tadi.

Sialnya, aku tidak sadar aku mengetik terlalu tengah di jalan. Sebuah mobil Mercedez hitam mengklaksonku panjang lalu memencetnya lagi berulang-ulang. Aku terkejut dan malu, mengangkat tanganku untuk minta maaf dan segera menyingkir. Mobil itu berkendara melewatiku lalu menurunkan kaca jendelanya.

Harry— being the jerk he is— menampakan wajah bahagianya; tertawa memamerkan kedua baris gigi sampai matanya menyipit dan kulit wajahnya mengerut. Aku menghela napas lalu memutar mata, "itu tadi tidak lucu!"

"Yeah, kau harus lihat wajahmu," katanya masih tertawa.

"Kau menyebalkan," sahutku lalu detik berikutnya aku ikut terkekeh. "Kau menyebalkan," ulangku.

 "Kau menyebalkan," ulangku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Maaf. Tapi itu tadi benar-benar lucu," jawabnya dan aku kembali memutar bola mataku. "Naiklah, Griselda," Harry membungkukkan badannya untuk membuka pintu dari dalam.

Aku masuk dan duduk, meletakkan tasku di pangkuan. "Jika kau ulangi itu mungkin aku tidak akan memasak sarapan sampai kau menemukan pengurus rumah yang baru," ancamku tapi aku tidak bersungguh-sungguh.

Harry tidak menanggapiku, melainkan hanya mencobaiku dengan melirik sambil tersenyum.

"Baiklah, itu memang lucu, tapi tetap saja kau menyebalkan."

"Oke, oke, aku akan berhenti tertawa. Terima kasih Griselda."

"Untuk apa? Membuat wajahku tampak bodoh?" Tanyaku sarkastis.

"Membuatku tertawa kencang setelah sekian lama."

"Sama-sama. Hidupmu menyedihkan ya?" Candaku—lebih seperti menyindirnya.

Escort [Harry Styles]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang