20. Approach - Part 2

2.4K 322 80
                                    

G R I S E L D A

"Griselda?" Harry memanggilku yang tertinggal jauh di belakang.

"Oh, maaf," kataku tapi malah Harry yang berjalan mendekatiku.

"Aku tahu, aku tahu," tutur Harry tiba-tiba. "Dia itu satan kan? Jangan terlalu diperhatikan," katanya berujuk pada Declan. Aku tertawa, lalu teringat bahwa kali ini ia tidak lagi tegang saat melihatnya.

"Apa yang ia lakukan? Meratapi nasib?"

"Jika ada nasib yang harus diratapi. Itu adalah milikku."

Aku menggelengkan kepala. Walau itu kenyataan, sebenarnya kalimat tadi ingin membuatku tertawa.

"Biarkan aku bicara dengannya," kata-kata itu keluar begitu saja dari mulutku.

"Apa?"

"Maksudku, kau sendiri kan yang bilang sekali aku membuka mulutku pada rekan bisnismu mereka tertarik padamu. Aku juga tidak tau apa itu, Harry. Tapi jika itu bekerja pada Vaughan atau Coleman atau yang lainnya, man, itu juga seharusnya bekerja pada Declan."

"Dia bukan rekan bisnis. Dia musuh bisnis."

"Kau membuang kesempatan," ceplosku. Sekarang atau tidak sama sekali, kan?

"Apa maksudmu?"

"Maksudku, tidak setiap hari kau membawaku ke acara dimana Declan juga menghadiri acara yang sama."

"Kau yakin?"

"Aku rasa dia bisa dicoba."

"Oke. Aku akan—"

"Jangan dengarakan pembicaraan kami."

"Whoa? Bagaimana kalau sebenarnya kau bekerja sama dengannya?" Protesnya.

"You know I don't."

"Okay, fine. Walau aku tidak yakin ini akan berhasil."

"Setidaknya kita mencoba."

"Oke," Harry setuju.

"Oke," aku mengangguk.

"Oke."

"Okay?"

"What?"

"Kau tidak boleh menonton."

"Fine, I'll go," ia menyerah. "Good luck," bisiknya.

Aku mendorong pintu kaca itu dan angin malam langsung menyambut kulitku. Aku merasakan bahwa ini merupakan suatu keputusan yang buruk tapi detik berikutnya aku malah menarik napas dan memberanikan diri berjalan beberapa langkah mendekatinya. Ia tidak mendengar langkah sepatu hakku sama sekali, terlalu fokus dengan pikiran dan rokok yang ia hirup.

 Ia tidak mendengar langkah sepatu hakku sama sekali, terlalu fokus dengan pikiran dan rokok yang ia hirup

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Halo," sapaku padanya. Dengan arogan ia menoleh.

"Oh. Aku ingat kau. Seseorang yang berhubungan dengan Harry?"

Escort [Harry Styles]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang