G R I S E L D A
Tidak sekali pun kuduga bahwa akhir pekan di Montreal akan berkahir hanya bagaikan kedipan mata. Kami sampai di hotel dengan metro selepas dari pasar malam sekitar pukul satu pagi dan untungnya Harry dan kru pesawatnya diperbolehkan untuk menggeser penerbangan, walau menjadi malam hari.
Itu membuat kami mendarat di LA sekitar jam sepuluh malam, yang tentunya kembali kami habiskan di rumah dengan tidur. Hari Seninnya Harry kembali bekerja dan aku memiliki kelas di UCLA. Marry duduk di sampingku dengan wajah yang gelisah.
"Marry, kau oke?" Tanyaku setelah professor membubarkan kelas kami.
"Ya, tentu," jawabnya singkat tapi aku tetap tidak yakin.
"Dengar, kalau ini tentang Ravens—"
"Bukan, Gris. Justru aku senang memberi tahu seseorang. People deserves what they deserve," ujar Marry dan aku merasa sangat lega selagi kami berjalan keluar dari gedung.
"Benarkah?"
"Tentu," Marry tersenyum kecil. "Aku dan suamiku berencana mengadopsi anak hari ini. Tapi—"
"Itu luar biasa!" Jeritku tak percaya. Marry akan menjadi ibu yang baik! Mengapa ia tidak mengadopsi dari dulu?
"Tapi bagaimana jika ia tidak sesuai harapanku?"
"Kau sebenarnya kau bisa memilih, kau tahu? Tapi urusannya bisa sampai berbulan-bulan."
"Itulah mengapa. Kemungkinan kami belum bisa menerima anaknya dalam waktu dekat," Marry menunduk, raut wajah khawatir dan sedih terpampang di wajahnya.
"Semuanya oke, Marry. Selama kau menyayanginya, semuanya akan baik-baik saja."
"Aku tahu. Terima kasih, Gris," Ia tersenyum lalu supirnya berhenti di depan kami, seperti biasa ia menawarkanku tumpangan tapi kutolak dan kuharap pilihannya hari ini bijaksana.
Awalnya aku ingin pergi ke perpustakaan di UCLA namun aku teringat aku belum mengembalikan buku dari perpustakaan lokal, jadi aku memesan taxi kesana.
Setelah mengembalikan buku, aku berkeliling disekitar tempat itu dan melihat beberapa buku lainnya. Kurasa tujuannya adalah untuk membuat perutku lapar, tapi justru itu mengingatkanku pada suatu hal. Komputer di perpustakaan itu tersedia dan aku mengambil tempat duduk di hadapannya. Sedikit pencarian lalu kubuka email dan menarik napas sebelum jari-jariku menari di atas keyboard, mengetik surat yang mungkin dapat kembali menyerang diriku sendiri.
Kepada Mister Frederich Carlson atau pekerja lain yang bertugas membaca surat elektronik untuknya.
Aku sedang berada di luar negeri saat ini, bukan bermaksud untuk menyebutkan itu, akan tetapi saat lokal berbicara tentang bisnis saat ini, aku mengetahui kalau Anda menyetujui untuk menjual perusahaanmu kepada Tuan Declan Ravens. Bukannya aku terkejut, Ravens memang mempunyai bisnis yang sangat baik dan berkembang, tapi jika kulihat lagi penawarmu, kurasa Anda membuat kesalahan besar.
Pertama. Tuan Ravens pernah berusaha untuk melecehkan seorang wanita—yang tidak ingin kusebutkan namanya—secara seksual hanya karea membicarakan hal bisnis. Entahlah, mungkin testisnya terlalu banyak memproduksi testosterone? Well, aku tidak ingin merusak nama Ravens tapi...jika kau tidak percaya sekarang ia sudah mengakhiri hubungannya dengan Nona Jane karena kedoknya telah terbongkar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Escort [Harry Styles]
FanfictionWhen you got paid just to accompany a young, handsome, and rich businessman. ------- Completed // Written in Bahasa WARNINGS | Sexual Content | Strong Language | Use of Alcohol | Violence copyright © 2016-2018 livelifeloveluke. All rights reserved.