A/N: I KNOW GUYS, I KNOW. But here it is, anyway... Thanks for being loyal, i love u x
Last chapter recap: Griselda accepted Harry's offer to escort him once more.
~•~•~
G R I S E L D A
Bayangan yang terbentuk di cermin lemari hanya membuatku frustrasi. Aku tidak tau apa yang harus aku lakukan dengan rambutku. Apa itu lebih baik ditata ke atas? Apa sebaiknya aku biarkan tergerai? Apa Harry ingin aku kelihatan santai atau formal?
Pasrah, aku melepas jepitan yang kugunakan dan membiarkan rambutku menggantung sampai bawah dada. Untuk apa aku stress hanya untuk terlihat baik? Penampilanku tidak akan merubah perilaku orang-orang nanti. Lagi pula aku hanya mengenakan dress biru tua berlengan panjang yang sepanjang lutut. Bukan merek mahal, hanya dress jahitan ibuku yang lebih baik dari yang lain yang kupunya.
Ponselku bergetar.
Harry Styles: Aku di depan apartemenmu.
Pesan itu tidak sesuai dugaanku. Kemarin, aku menandatangani perjanjian yang menyatakan aku tidak akan berkata pada siapapun bahwa Harry menyewaku. Setelah itu ia mengatur beberapa hal untuk acaranya. Kami akan bertemu satu blok dari Fiona's dengan aku harus memakai pakaian yang rapi dan layak tampil di umum. Tidak boleh berkicau kecuali seseorang menanyakanku sesuatu.
Setelah memastikan aku tidak beralas sandal crocs lagi, aku mengunci kamar dan keluar.
"Sorry," aku berguman ketika aku tidak sengaja menabrak seseorang di lorong.
"Tidak, aku yang maaf," balasnya. Aku melihat ke atas dan menemukan Shawn.
"Shawn," aku memberikannya senyuman.
"Gris," ia mengembalikan senyuman. "Kau terlihat cantik. Mau pergi kemana?"
Kemana?!
"Well--um, hanya pesta biasa dengan teman-teman."
"Wow. Tidak menyangka kau...party girl," Shawn tertawa, aku juga ikut tertawa. Memang tidak ada yang menyangka. "Well--have fun, then."
"Yea, thanks."
Shawn berlalu dan setelah turun ke lantai dasar, aku menemukan sebuah limo hitam terparkir tepat di depan pintu keluar. Aku meraih handel dan membukanya, yakin itu adalah jemputanku.
Harry duduk dengan tuxedo abu-abu, terlihat tampan seperti biasanya.
"Seiingatku, kau setuju untuk tidak menjemputku," kataku sebelum supir mulai mengemudikan mesinnya.
"You're welcome."
Harry mode dingin sudah dinyalakan, dia bahkan tidak tertarik untuk melihatku. Bangunan pencakar langit lebih menarik perhatiannya, jadi aku lebih memilih untuk diam dan melakukan apa yang dia lakukan.
Apa dia tidak suka dengan penampilanku? Apa itu tidak memenuhi permintaannya?
Sial! Berhentilah menganggap kau kontestan The Bachelor, Gris!
Tidak lama, kami sampai di sebuah gedung yang sangat tinggi. Sesorang dengan pakaian serba hitam membukakan pintu limo untuk Harry. Aku bergeser lalu keluar dari pintu yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Escort [Harry Styles]
FanfictionWhen you got paid just to accompany a young, handsome, and rich businessman. ------- Completed // Written in Bahasa WARNINGS | Sexual Content | Strong Language | Use of Alcohol | Violence copyright © 2016-2018 livelifeloveluke. All rights reserved.