A/N: Sedikit penjelasan. Ada induk perusahaan (parent) dan anak perusahaan (subsidiary). Jadi anak perusahaan dikendalikan perusahaan lain karena seluruh/sebagian besar modalnya dimiliki si induk perusahaan.
Gini deh konkritnya. Siapa sih yang gak tau merk Nike dan Converse? Tapi, gak banyak yang tau kalau Converse itu subsidiary dari Nike, Inc?
Nah, gitu deh ceritanya Trescorporation dan perusahaan Harry (belum pernah disebutin sih nama jelasnya). Hope this helps. Happy Reading x
~•~
"Those who are right do not argue. Those who argue are not right."
- LaoziG R I S E L D A
That is it, pikirku. Aku selesai. Tidak akan ada lagi yang namanya berpura-pura. Tidak akan ada lagi gadis bernama Jessica Crowe ini. Ia sudah pergi. Aku hanya perlu menyelesaikan satu adegan ini. Hanya satu. Tapi itu lebih sulit dari neraka. Aku terlalu takut untuk melakukannya.
Ini, tentu saja bukan cara yang kusuka.
"Jessica?" Robin memperjelas penglihayannya, memastikan aku bukanlah orang yang ia kenal.
"Robin, aku bisa jelas—"
"Tidak, kau bukan Jessica," bantah Robin tidak percaya. Alisnya mengerut lalu tangannya mengambil resume yang pernah kukirimkan pada Mr. Willis di mejanya.
"Tidak, kau benar Jessica," ucap Robin lagi, nada bicaranya lebih tinggi dari sebelumnya. "Umur 24 tahun. Lulusan UCLA jurusan komputer sains. Ya, ini kau, Jessica Crowe, tunangan anakku, Harry."
"Robin, aku—"
"Lalu ini bukan kau; Griselda Breston, mempunyai satu saudara perempuan dan kedua orang tua tidak bekerja," baca Robin dengan lantang, terlalu lantang bagi seseorang yang sudah tahu persis. "Ini bukan Jessica. Ini bukan wanita yang akan anakku nikahi!" Robin menghempaskan resumeku di atas meja kayunya.
"Aku bisa jelaskan," bujukku. Bohong. Aku tidak tahu apa yang harus kukatakan.
"Jadi? Katakanlah! Katakan apa yang kau mau?" Ia berhenti dan memberiku kesempatan untuk bicara.
"Ini tidak seperti yang kau pikirkan. Aku tidak mengincar apapun! Aku bersumpah!"
"Kau berbohong dan sekarang kau bersumpah di depanku dan kau ingin aku mempercayainya?" Tuturnya pelan namus sangat berbisa; penuh dengan kebencian selagi ia bangkit dari duduknya dan mendekatiku perlahan.
"Please," aku memohon. Aku tidak tahu aku memohon untuk apa. Aku ingin bicara dan mengatakan semua padanya tapi saat ini awan-awan hitam menutupi pikiranku.
"Jessica—Griselda—atau siapapun nama sialanmu, kau menipu anakku. Kau menipu keluargaku! Kau tahu apa yang membuat dunia ini semakin buruk dari hari ke hari? Orang sepertimu! Apa yang kau inginkan dari anakku; dari keluagaku, tidak akan kau dapatkan! Karena kau adalah penipu dan aku tidak akan pernah menyatukan keluargaku denganmu!"
"Robin," panggilku.
"Diam! Aku tidak ingin mendengar apapun lagi darimu! Aku ingin kau keluar sekarang!"
"Tapi, Robin..."
"Jangan memulai lagi. Aku membenci pembohong. Kau," ia menujukku, "tinggalkan keluargaku sendiri dan pergi dari kantorku sekarang.
Aku hanya berdiri disana; entah bagaimana membeku. Diam-diam memohon agar Robin yang kukenal dulu kembali lagi. Robin yang berdansa denganku di pesta pernikahan Gemma. Oh, siapa yang aku guyoni? Bahkan jika ia tahu cerita lengkapnya, belum tentu ia akan memafkanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Escort [Harry Styles]
FanfictionWhen you got paid just to accompany a young, handsome, and rich businessman. ------- Completed // Written in Bahasa WARNINGS | Sexual Content | Strong Language | Use of Alcohol | Violence copyright © 2016-2018 livelifeloveluke. All rights reserved.