Today is my sixteenth birthday, it's kinda scary you know; growing up. Aku masih gak tau sama sekali apa cita-cita dan tujuan hidup, padahal tahun depan aku kuliah. So, it's been really tough and frustrating for me; aku cuma gadis kecil dan aku mersa harus, untuk melakukan hal yang besar untuk dunia. I hope you understand.
Anyway, you probably have forgotten things, tapi kalau kalian ingin mastiin, lebih detailnya tentang chapter ini ada di chapter:
21) Newspaper
26) Spending Time With You~•~
"I'm hoping, I'm praying that he gets better tomorrow."
- Florin SegarceanuG R I S E L D A
Malam itu aku tidak bisa tidur. Setiap kata yang diucapkan Harry terulang terus-menerus di pikiranku. Aku tidak menyesali bahwa aku memberi tahu kepadanya tentang Courtney dan Kyle. Tapi aku menyesal bahwa aku telah menggali masa lalunya tanpa sepengetahuannya. Sebagian dari diriku justru menyalahkan Harry karena begitu runit. Mungkin seharusnya aku berdiskusi secara baik-baik. Tapi dengan Harry? Aku tahu bahwa itu tidak akan pernah terjadi.
Walaupun sisa malam itu terbuang percuma, aku akhirnya tertidur dan terbangun pada tengah hari. Aku tahu Harry sudah berangkat kerja sejak pagi, yang justru membuat pikiranku semakin kacau. Sekarang bagaimana aku harus mengucapkan selamat tinggal padanya saat aku harus pergi sebelum ia pulang? Bagaimanapun juga, aku tidak akan berani menyapanya tadi pagi.
Kenapa semuanya tampak serba salah?
Menyadari bahwa hari sudah semakin siang, aku segera mandi dan bersiap-siap, menastikan bahwa aku telah membawa semua barang yang kubutuhkan. Aku sudah menyelesaikan semuanya, walau masih ada waktu sebelum aku berangkat, aku masih berdebat dengan hati kecilku. Mungkin aku harus meneleponnya, kupikir. Namun apa yang harus kukatakan? Egoku terlalu besar untuk meminta maaf yang kesekian kalinya dan egonya mungkin tidak akan memaafkanku begitu saja.
Aku meninggalkan ponselku di atas counter dapur dan mulai memasak ayam salsa. Selesai dalam 45 menit, aku meletakkannya di atas meja makan dan menutupnya. Aku mengambil selembar kertas kecil, meninggalkan sebuah pesan untuk Harri disana.
Jika kau sudah makan diluar, masukann saja ke kulkas untuk dimakan lain kali.
-GrisAku menulis itu berharap jika ia tidak memakan masakanku, ia tidak membuangnya. Dan dengan itu, aku meninggalkan rumahnya.
***
Penerbanganku disambut dengan baik oleh langit malam Pennsylvania. Sebanyak aku merasa tak sabar untuk bertemu ibu dan Esmeralda, ini adalah pertama kalinya aku meninggalkan Los Angeles dengan setengah hati.
Ketika aku melewati salah satu toko sovenir di gerai bandara, aku teringat bahwa aku belum membeli apapun untuk hadiah ulang tahun Esmeralda besok. Mungkin untuk yang kelima kalinya, aku membelikan sebuah snowball untuknya. Aku memilih satu yang di dalamnya terdapat dua patung perempuan yang sedang berpegangan tangan sambil tertawa, mengingatkannya bahwa kapanpun, tanganku akan selalu ada untuk ia gandeng.
Alamat tempat tinggal mom yang baru dapat kutempuh dengan bus pada perhentian ke tujuh dari bandara. Aku menarik napas panjang sebelum mengangkat tasku dan memasuki bangunan itu. Aku yakin Ezzie pasti sudah tidur, dan mom sedang menungguku sekarang. Setelah beberapa ketukan, pintu itu terbuka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Escort [Harry Styles]
FanficWhen you got paid just to accompany a young, handsome, and rich businessman. ------- Completed // Written in Bahasa WARNINGS | Sexual Content | Strong Language | Use of Alcohol | Violence copyright © 2016-2018 livelifeloveluke. All rights reserved.