G R I S E L D A
Aku punya tiga hari sebelum berangkat ke Montreal. Yang pertama aku habiskan dengan pergi ke kantor imigrasi bersama Harry untuk mengurus pasporku, yang kedua dengan berkemas, dan akhirnya hari ini kuhabiskan dengan duduk sambil menunggu pelanggan datang di Fiona's. Dan sialnya aku sebab shift-ku kali ini ditemani Nina. Well, ini pertama kalinya aku tidak bersyukur bahwa itu adalah Nina, bukannya Joan atau Frank.
"Mengapa kau membaca buku cara berbahasa Perancis?" Tanyaku setelah kembali dari toilet.
"Karena aku dengar Courtney Fox ini keturunan Perancis," jawabnya. Oh, dia jangan membahas masalah ini lagi.
"Kau bercanda," kataku dan ia tertawa.
"Aku akan mengunjunginya akhir pekan ini. Agensi itu."
"Aku tidak memperbolehkanmu."
"What are you? Security?" Nina memutar matanya.
"Nina, pertama-tama, apa yang akan kau katakan? Kau akan membeli rumah?" Aku mendekat ke arahnya, berharap dengan pandangan jelas ke wajahku, ia juga mendapat gambaran jelas tentang apa yang ia akan perbuat.
Tapi sebaliknya, ia malah menganggapku sedang bercanda, "yea! Aku bagus dalam hal itu. Sekali waktu aku dan ibuku berpura-pura ingin membeli Mercedes-Benz saat pameran di mall dan kami bahkan tidak bisa membeli sebuah Toyota!"
"Tapi kau akan pergi ke agensi Nina, bukan pameran. Mereka akan menganggapmu serius."
"Kalau begitu aku akan bilang aku ingin menjual rumahku!"
"Maksudmu apartemenmu?" Aku mengoreksinya.
"Yep. Atau...tidak karena aku bahkan tidak mampu membayar sewanya—oh itu dia! Aku akan menyewakan apartemenku! Aku bisa tinggal dengan Luke!" Jawabnya dengan semangat. Well, itu adalah sekali-tembak-dapat-dua-burung baginya.
"Nina, ini adalah agensi lahan yasan, bukan Airbnb!"
"Kalau begitu kita membeli rumah! Aku bisa mengarang beberapa hal. Aku cukup spontan."
Aku menghela napas.
"Gris. Kau menyembunyikan sesuatu padaku tentang hal 'tali pusar' itu. Maafkan aku, tapi jika Harry Styles ini mematahkan hatimu, aku akan mematahkan tulangnya," ia menyingkirkan buku bahasa Perancis itu dan mengelus bahuku. Mungkin, ia benar-benar tulus. Apa aku yang terlalu takut?
"Kami tidak membangung hubungan romansa, Nin. Aku escort-nya!" Aku meluruskan pandangannya.
"Oke maaf. Kalau begitu aku hanya melindungimu jika saja kau bekerja pada pebisnis kotor."
"Bisnisnya tidak kotor."
KAMU SEDANG MEMBACA
Escort [Harry Styles]
FanfictionWhen you got paid just to accompany a young, handsome, and rich businessman. ------- Completed // Written in Bahasa WARNINGS | Sexual Content | Strong Language | Use of Alcohol | Violence copyright © 2016-2018 livelifeloveluke. All rights reserved.