11. Love?

4.1K 424 103
                                    

"Nagisa. Menurutmu, apa itu cinta?"

Kening Nagisa berkerut saat mendengar pertanyaan dari gadis berambut hijau di hadapannya, Kayano Kaede. Mata keemasan milik sang gadis menatap Nagisa serius.

"Kenapa menanyakannya?" tanya Nagisa dengan senyum canggung dan sedikit membelokkan arah pembicaraan. Kaede terdiam sesaat, sebelum kembali menatap Nagisa serius.

"Menurutku, banyak pasangan yang menarik di kelas," jawab Kaede dengan pandangan serius dan efek bunga-bunga di sekelilingnya. Nagisa tersenyum canggung mendengarnya. Jawaban yang diberikan Kaede sebenarnya sama sekali tak ada hubungannya dengan pertanyaan Nagisa. Tapi Nagisa tak mau ambil pusing, biarkan saja dialog ini terus berlanjut.

Keduanya melangkah keluar gedung kelas E. Mengitari gedung menuju jalan kecil untuk menuruni bukit. Namun langkah keduanya terhenti. Keduanya mulai menyembunyikan diri di balik pohon terdekat saat melihat dua sosok yang tengah berada di dalam kelas -mereka melihatnya melalui jendela kelas yang berada tak jauh dari mereka berdiri.

"Kayano, boleh aku tahu siapa saja pasangan kelas yang kau maksud?" tanya Nagisa serius tanpa mengalihkan pandangannya dari jendela kelas. Kaede mengangguk antusias dengan mata yang tertuju pada objek yang ditatap Nagisa.

"Pertama, Isogai-kun dengan Kataoka-san." Nagisa menanggapi ucapan Kaede dengan anggukkan antusias tanpa menoleh. Kaede melanjutkan, "Kedua, Sugino-kun dengan Kanzaki-san." Tanggapan Nagisa sama dengan sebelumnya.

"Ketiga, Karma-kun dengan Okuda-san."

Nagisa menoleh ke arah Kaede, mendapati Kaede yang kini menatapnya serius dengan senyum lebar. Nagisa menatapnya dengan kerutan di keningnya, seakan meminta penjelasan dari pasangan yang baru saja disebutkan oleh Kaede.

"Kau memasangkan mereka karena melihat adegan ini?" tanya Nagisa pada Kaede. Kaede menggeleng, lalu menjawab, "Ini hanya penguatan atas opiniku saja. Aku memilih Okuda-san sebagai pasangan Karma-kun, karena menurutku mereka akan menjadi pasangan yang unik dan manis." Kayano menyeringai saat menjelaskan opininya.

Nagisa berpikir sejenak, lalu kembali menatap jendela kelas. Terlihat dari sana, Karma yang tengah duduk di samping Manami dengan beberapa buku tebal di hadapan keduanya. Manami terlihat sedang menahan kantuk. Sedangkan Karma sibuk dengan console game di tangannya.

"Jadi, kau sudah memasangkan mereka sejak awal?" tanya Nagisa sedikit penasaran. Kaede mengangguk singkat dengan senyum puas.

"Aku memasangkan mereka sejak melihat Okuda-san memberikan racun pada Koro-sensei dengan wajah polos. Menurutku, hubungan romantis antara seorang berandalan licik dengan seorang yang polos dan jujur itu pasti akan menarik. Fuwa-san juga setuju dengan pendapatku."

Nagisa tertawa canggung saat mendengar penjelasan Kaede tersebut. Dirinya sendiri sedikit tertarik dengan opini yang diutarakan oleh Kaede. Karena sejauh yang ia tahu, Karma tidak pernah bicara tentang perempuan. Pernah 'deh, sekali.

Seingatnya, Karma membahas tentang penggemar rahasia dan perasaan suka. Apa mungkin gadis pecinta kimia di kelas mereka adalah gadis yang dimaksud?

Nagisa masih berpikir, mengabaikan Kaede yang kini sibuk merekam adegan di hadapan mereka. Nagisa melirik sedikit ke arah Kaede, sedikit mencuri lihat pada layar ponsel Kaede.

Tunggu, kenapa adegannya jadi mirip shoujo manga?

Manami terlihat tengah tertidur dengan posisi kepala yang ditidurkan antara kedua tangannya yang dilipat di atas meja. Dan Karma yang terlihat tengah mendekatkan wajahnya pada wajah Manami.

Kaede menutup mulutnya, sedikit tidak percaya dengan kejadian di depan matanya -dapat dipastikan kalau wajahnya memerah sempurna. Berbeda dengan Nagisa yang menatapnya datar. Nagisa pernah menduga kalau Karma akan menjadi lelaki yang cukup agresif jika menyangkut perempuan. Tapi ia tak menyangka akan melihat adegan ini.

"Nagisa, kau lihat 'kan? Karma-kun menciumnya!" ucap Kaede antusias disertai latar berbunga-bunga. Nagisa mengangguk menyetujui ucapan Kaede.

"Aku akan mendukungnya dari belakang," ucap Nagisa dengan serius. Kaede mengangguk setuju dengan senyum lebar.

"Tapi Kayano, jangan sampai Karma-kun tahu tentang video yang kau rekam 'ya?" saran Nagisa dengan senyum manis. Kaede mengangguk setuju, karena ia tahu risiko jika Karma mengetahui tentang video yang diambilnya barusan.

"Kalau begitu, sebaiknya kita pulang saja," kata Nagisa dan ditanggapi anggukkan ceria dari Kaede yang dalam hati tengah terkikik kecil.

Lebih baik jika kita berikan mereka berdua waktu untuk bersama.
.
.
Saya mau kasih pengumuman sedikit :3
Berhubung saya sudah libur dan lagi nunggu ijazah keluar -dan gak tau kapan mau buat KTP- kemungkinan update cerita ini akan cepat. Bisa dua kali seminggu atau lebih atau kurang -tergantung mood saya. :"3

Terimakasih kepada para reader~ X3

Hicchi23

You Will Be Mine - KarManami [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang