Ujian tengah semester dua di Kunugigaoka telah berakhir. Hasil dari ujian tersebut pun telah dibagikan. Sayangnya, hasilnya tidaklah memuaskan bagi anak-anak kelas E.
Hasil ujian mereka bisa dibilang menurun. Karena mereka tidak belajar dengan serius dalam ujian kali ini. Dua minggu sebelum ujian dilaksanakan, mereka berkutat dengan proyek untuk membantu tempat bimbingan belajar milik Kakek yang mereka lukai. Hal inilah penyebab utama mereka semua gagal dalam ujian kali ini.
Tapi, hal tersebut tidak berlaku untuk Karma. Karena Karma sudah belajar serius selama liburan musim panas. Hasilnya, peringkatnya naik dari peringkat tiga belas menjadi peringkat kedua. Tentunya, hal ini cukup mencengangkan. Terutama, untuk kelas A yang menjadi musuh terbesar kelas E.
Anak-anak kelas A -terutama Five Virtuosos- pun mengejek anak-anak kelas E yang peringkat nya menurun. Walau itu tak berhasil, karena Karma memprovokasi mereka dengan peringkat yang didapatnya dalam ujian kali ini.
Saat perjalanan menuju stasiun, Karma memisahkan diri dari yang lain -dengan alasan ingin mengunjungi Game Center terdekat. Dan dalam perjalanan menuju Game Center, ia bertemu dengan Manami yang sedang menuju arah pulang.
Melihat situasi dan kondisi yang mendukung, Karma pun menawarkan diri untuk mengantar Manami hingga depan rumah -melupakan niat awalnya untuk ke Game Center, dan mementingkan keinginannya untuk sedikit modus pada Si Gadis Berkacamata di hadapannya kini.
"Kudengar, kau memprovokasi murid kelas A 'ya, Karma-kun? Nagisa-kun memberitahuku lewat email tadi," tanya Manami membuka pembicaraan di antara keduanya. Karma menyeringai lebar sesaat -ia tak tahu maksud Nagisa memberitahu Manami tentang provokasinya itu, tapi ia berterimakasih pada Nagisa, karena ia jadi punya topik pembicaraan yang cukup menarik sekarang.
"Tidak juga. Hanya memberi mereka peringatan, Okuda-san," balas Karma dengan senyum mengembang.
"Tapi, kau membela kelas dalam provokasimu itu 'kan, Karma-kun?" tanya Manami dengan senyum simpul -membuat jantung Karma kembali terpacu cepat.
"Kurang lebih begitu. Mungkin," balas Karma acuh. Manami tersenyum canggung mendengarnya.
"Tapi, kau hebat, Karma-kun," kata Manami dengan senyum mengembang. "Karena kau bisa mendekati peringkat Asano-kun," lanjutnya.
"Kau juga hebat 'kok, Okuda-san," ucap Karma dengan senyum simpul. "Kau mendapatkan nilai hampir sempurna dalam pelajaran IPA," lanjutnya dengan senyum simpul.
"Tapi, aku hanya mendapatkan nilai tinggi dalam IPA. Tidak dengan pelajaran yang lain, Karma-kun," ucap Manami dengan senyum tipis. "Jelas kau lebih hebat 'kan?" lanjutnya retoris. Karma tertawa pelan mendengar penuturan Manami.
Keduanya pun mulai memasuki area perumahan. Dan dialog antara mereka pun terus berlanjut.
"Oh ya, kau suka boneka yang kuberikan?" tanya Karma saat dirinya teringat akan boneka beruang putih dengan pita merah di leher yang ia berikan pada Manami -ia mendapatkan boneka tersebut dari stand menembak di festival musim panas lalu.
"Suka 'kok. Bonekanya lembut dan hangat!" balas Manami dengan senyum lebar dan rona tipis di wajahnya. Manami mengatakan kalau boneka tersebut lembut dan hangat, karena ukuran boneka tersebut cukup besar. Ditambah dengan bulu putih lembut yang menjadi bahan utama boneka tersebut. Lagipula, Manami sering memeluk boneka tersebut saat tidur -karena alasan lembut dan hangat.
"Hee, baguslah kalau kau suka," balas Karma dengan senyum tipis. "Oh ya, bagaimana kabar nenekmu?" tanya Karma dengan ekspresi serius -mengingat kondisi Sang Nenek yang semakin memburuk.
"Ah, itu... kondisinya memburuk. Sebenarnya, aku sudah memintanya untuk memeriksakan diri ke dokter. Tapi, ia selalu menolak dan bilang ingin terus di rumah..."
Karma bisa mengerti maksud perkataan Manami dan maksud dari tindakan Sang Nenek. Mungkin, Sang Nenek hanya ingin menghabiskan waktunya lebih lama dengan cucu kesayangannya.
"Ah, dia juga pernah bertanya tentang Karma-kun 'lho," kata Manami lagi. Karma menatap nya dengan sebelah alisnya yang terangkat, menunggu Manami melanjutkan ucapannya.
"Ia menanyakan tentang pertemananku denganmu. Ah, ia juga menanyakan tentang nilai ujianku. Kalau aku bisa mendapatkan peringkat tinggi di ujian selanjutnya, ia pasti senang!"
Senyum manis terukir di wajah Manami, membuat Karma tak tega untuk mengatakan pembicaraan antara dirinya dan Sang Nenek saat ia berkunjung dulu.
Sebentar lagi 'ya, Obaa-san...
KAMU SEDANG MEMBACA
You Will Be Mine - KarManami [Complete]
FanfictionKisah Karma tentang bagaimana perjuangannya untuk mendekati sang Poison Glasses. KarManami (Drabble) Assassination Classroom © Yusei Matsui