Musim dingin telah berlalu. Begitupun juga dengan setiap perayaan yang ada pada musim tersebut. Misi pembunuhan yang ada pada kelas E pun ditiadakan selama liburan musim dingin.
Langit malam menjadi penghias langit, ditambah dengan beberapa Bintang yang terlihat di langit.
Tadi adalah hari yang melelahkan bagi Karma. Mengikuti beberapa perayaan musim dingin yang diadakan Sang Wali Kelas secara cepat, dan pengambilan foto untuk album kelulusan mereka dengan berkeliling dunia dalam waktu beberapa jam.
Ia menghempaskan tubuhnya ke atas tempat tidurnya, mencari posisi nyaman dan mulai mengambil ponsel miliknya yang berada di atas nakas. Lalu mulai menjelajahi galeri foto yang ada di ponselnya. Saat di sekolah tadi, ia juga sempat mengambil beberapa foto untuk kenang-kenangan. Terutama foto Manami yang ia ambil secara diam-diam.
Foto pertama di galerinya, adalah foto Manami yang memakai pakaian khusus perayaan Natal. Seringai Karma mengembang saat melihat foto tersebut. Pakaian merah tanpa lengan yang hanya mencapai bawah dada, sehingga memperlihatkan perut dari si pemakai. Siswi lain mungkin sudah biasa jika memakai pakaian yang terbuka seperti itu. Tapi, tidak dengan Manami yang terbiasa memakai pakaian yang tertutup dan sopan. Bahkan wajahnya memerah sempurna saat di foto.
Foto kedua yang diambil olehnya, adalah foto Manami yang memakai kimono untuk perayaan Tahun Baru. Terlihat sangat manis, terlebih dengan senyum manis yang terlihat. Untunglah Karma mendapatkan foto yang bagus saat itu.
Dengusan halus meluncur sesaat dari mulutnya. Tak lama lagi, mereka semua akan segera lulus dari Kunugigaoka. Terutama, lulus dari Kelas Pembunuhan milik Koro-sensei. Mau tak mau, mereka akan berpencar ke setiap sekolah yang berbeda. Dan itu berarti, usahanya untuk mendapatkan Manami akan segera berakhir.
Karma menyukai Manami. Semua tahu itu -karena terlihat jelas dari bagaimana caranya bicara dan berteman dengan Manami. Walau Manami sendiri masih belum peka terhadap perasaan Karma.
Dirinya ingin segera mengatakan perasaannya pada Manami. Tapi, ia masih belum siap untuk menerima penolakkan atau pun kemungkinan terburuk yang mungkin akan terjadi -yaitu, Manami yang menjauhinya. Mungkin seluruh murid di kelas akan menertawakannya jika mendengar apa yang dirasakannya. Terdengar seperti seorang pengecut.
Perasaan ragu juga sempat ia rasakan sebelumnya. Ragu jika Manami akan membalas perasaannya, dan ragu jika dirinya pantas disandingkan dengan gadis sebaik Manami.
Manami itu polos dan terlalu baik. Selalu mencoba yang terbaik untuk bisa menjadi berguna bagi kelas tak biasa tempat mereka menimba ilmu. Berbanding terbalik dengan dirinya yang sebelumnya selalu melakukan sesukanya, bahkan sering membolos pelajaran dan terlibat perkelahian dengan para berandalan dari sekolah lain.
Apa Manami mau menerimanya?
Ia mengacak rambutnya kesal. Memikirkan masalah perasaan itu bukanlah dirinya. Terlihat sangat berbeda dengan dirinya yang selama ini selalu mengandalkan pemikiran yang rasional. Menarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan guna mengosongkan pikiran.
Jatuh cinta itu rumit 'ya? Apalagi, untuk orang seperti Karma yang baru pertama kali mengalaminya.
Sebelum kelulusan, aku harus mengatakan semuanya. Tak peduli dengan jawabannya nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Will Be Mine - KarManami [Complete]
FanfictionKisah Karma tentang bagaimana perjuangannya untuk mendekati sang Poison Glasses. KarManami (Drabble) Assassination Classroom © Yusei Matsui