Hari kedua di Pulau Selatan. Para murid kelas E yang pada hari sebelumnya disibukkan dengan rencana pembunuhan, kali ini pun memulai liburan mereka yang sesungguhnya.
Pada sore hari, mereka berkumpul di bibir pantai. Para siswi sudah siap dengan pakaian renang yang mereka siapkan dari rumah -walau ada beberapa dari mereka yang tidak membawa pakaian renang. Mulai bermain air di pinggir pantai -diikuti kehebohan Taiga yang ikut serta dalam bermain air dengan penampilan tanpa busananya.
Hal ini pun menjadi kenangan tersendiri bagi Manami yang pertama kalinya menikmati saat-saat bersama teman sekelas. Memiliki teman dan memiliki kenangan indah bersama mereka, Manami sangat berterimakasih pada Koro-sensei yang sudah membuat kelas mereka menjadi solid dan semenyenangkan ini.
"Kau tak bawa pakaian renang, Okuda-san?" tanya Karma yang kini berdiri di antara Manami dan Fuwa Yuzuki yang tengah berjongkok sambil bermain pasir. Manami menggeleng pelan sebagai jawaban. Yuzuki yang berjongkok di samping Manami hanya diam mendengarkan pembicaraan mereka berdua.
"Hee, kupikir kau akan bermain air dengan yang lainnya," kata Karma dengan senyum culasnya -dalam hati sangat berharap dapat melihat Si Gadis Berkacamata dengan pakaian renang.
"Uh... aku tidak percaya diri kalau harus pakai pakaian renang di tempat umum, Karma-kun," ucap Manami dengan senyum canggung. Yuzuki sedikit menggeser posisinya, memberikan Karma yang kini ikut berjongkok sedikit ruang.
"Padahal, aku ingin melihatmu pakai pakaian renang 'lho, Okuda-san," kata Karma terang-terangan dengan senyum lebar. Wajah Manami memerah sempurna mendengar kalimat itu. Di sisi lain, Yuzuki mendengarkan percakapan keduanya dengan khidmat -pikirannya mulai memikirkan berbagai alur kisah romantis ala shoujo-manga yang sedikit-sedikit ia baca.
"A-aku tidak pantas pakai p-pakaian renang! A-apalagi, d-dadaku kecil..." ungkap Manami dengan nada meninggi di awal dan nada direndahkan pada akhir kalimat. Karma tertawa kecil mendengar perkataan Manami, mengundang tanda tanya besar di kepala Manami.
"Itu bukan masalah 'kan?" tanya Karma dengan senyum lebarnya. Manami menggeleng kuat, tanda bahwa ia tidak setuju dengan perkataan Karma yang berkata bahwa ini adalah masalah mudah.
"T-tapi itu memalukan! D-dan lagi, aku t-tidak percaya diri memakainya?" balas Manami dengan wajahnya yang masih merah padam. Karma menggeleng pelan.
"Kalau kau terus seperti itu, kau tidak akan bisa pergi ke pantai 'lho, Okuda-san."
Seakan tertohok oleh ucapan Karma, Manami hanya bisa menimbang perkataan Karma. Sedangkan Karma mulai menyeringai senang melihat reaksi Manami saat ini.
"K-kalau begitu, a-apa kau k-keberatan kalau m-membantuku?" tanya Manami gugup dengan pipi bersemu merah -malu untuk mengatakan idenya yang terbilang cukup memalukan untuk dikatakan pada lelaki. Karma mengangguk antusias dengan senyum lebarnya.
"Jadi, aku harus membantu apa, Okuda-san?" tanya Karma dengan senyum culasnya. Manami memainkan ujung celana pendek yang dipakainya, gugup untuk mengatakan ide yang muncul di kepalanya.
"A-apa kau bisa m-membantuku dalam memilih p-pakaian renang?"
Seringai Karma melebar. Ia tahu kalau Manami itu polos -tapi, meminta bantuan lelaki dalam memilih pakaian renang itu lain urusan. Tentunya, Karma langsung mengangguk mengiyakan permintaan Manami. Membuat Manami tersenyum kikuk dengan semburat merah di wajahnya.
Yuzuki yang terabaikan oleh keduanya pun mulai bangkit berdiri, berjalan menuju penginapan untuk mengambil minuman dingin.
Sudah cukup baginya untuk mendengar pembicaraan antara Karma dan Manami. Dari pembicaraan itu, Yuzuki bisa menyimpulkan beberapa hal. Pertama, Karma modus ke Manami. Kedua, Manami terlalu polos. Ketiga, Karma suka Manami. Keempat, Manami termasuk tipe orang yang tidak peka. Kelima, Karma tidak ter-notice perasaannya oleh Manami.
Ia pernah membicarakan masalah percintaan dengan Kaede sebelumnya. Membahas tentang pasangan yang cocok di kelas. Karma dan Manami masuk hitungan karena Yuzuki pikir mereka akan jadi pasangan menarik. Tapi ia tak pernah menduga kalau Karma akan benar-benar menyukai Manami.
Dalam benaknya sudah terpikirkan beberapa plot cerita romansa yang dirasanya cocok untuk Si Setan Merah dan Si Gadis Berkacamata dari kelas mereka itu. Membayangkannya membuat Yuzuki menyeringai senang.
Jadi, apa yang cocok untuk mereka? Serigala dan Gadis Berkerudung Merah Versi Romantis, atau Kisah Setan Merah yang Jatuh Cinta pada Penyihir Kerajaan?
KAMU SEDANG MEMBACA
You Will Be Mine - KarManami [Complete]
FanfictionKisah Karma tentang bagaimana perjuangannya untuk mendekati sang Poison Glasses. KarManami (Drabble) Assassination Classroom © Yusei Matsui