Setelah perseteruan antara Tim Merah dan Tim Biru berakhir, kelas E pun mulai kembali menyusun langkah mereka untuk selanjutnya. Salah satunya adalah perjalanan ke luar angkasa untuk mendapatkan informasi mengenai Koro-sensei yang dimiliki oleh penelitian dunia.
Yang pergi ke sana sebagai perwakilan adalah Nagisa dan Karma. Walau bagi Karma, mereka seperti dijadikan tumbal untuk pergi ke sana -karena pesawat luar angkasa yang akan mereka tumpangi merupakan pesawat yang seharusnya diisikan oleh boneka manusia.
Misi mereka di sana pun selesai tanpa hambatan setelah mereka berhasil mendapatkan informasi yang diinginkan dari para ahli di sana -dengan sedikit ancaman mengenai bom yang sebenarnya hanya makanan.
Dalam perjalanan kembali menuju Bumi, Nagisa dan Karma dapat sedikit bersantai. Karma memilih untuk memainkan console game yang dibawanya dari rumah, sedangkan Nagisa sedang sedikit memikirkan sesuatu yang menurutnya akan menjadi topik menarik dalam pembicaraan.
"Karma," panggil Nagisa. Karma hanya berdehem pelan tanda mendengarkan, tanpa mengalihkan pandangannya dari layar console game di tangannya itu. "Kamu pernah merasa cemburu 'gak?" tanyanya kemudian.
Sudah bukan rahasia lagi, kalau seorang Akabane Karma menyukai seorang Okuda Manami. Seluruh kelas E -termasuk para guru di sana, tapi pengecualian untuk Karasuma Tadaomi- sudah mengetahui hal itu, walau Manami sendiri tidak menyadarinya. Dan Nagisa menanyakan hal itu hanya untuk tahu, sejauh mana sahabatnya itu menyukai Manami.
Keheningan terjadi sesaat. Karma terlihat tengah menimbang jawaban yang tepat, sedangkan Nagisa masih menatapnya serius -menunggu jawaban dari sahabatnya itu.
"Pernah. Sering 'kok," balasnya sambil menutup console game miliknya dan memasukkannya ke dalam saku celananya. "Kenapa memang?" tanyanya balik dengan ekspresi datar. Nagisa tertawa pelan, membuat Karma menaikkan sebelah alisnya heran.
"Hanya ingin tahu," jawabnya dengan senyum simpul. "Kalau boleh tahu, pada siapa saja? Dan, kenapa cemburu padanya?" tanya Nagisa lagi dengan pandangan antusias. Karma mendengus sesaat.
"Umm, pertama... Terasaka. Karena dia pernah diajari IPA oleh Okuda-san sepulang sekolah, hanya berdua," kata Karma mencoba mengingat-ingat kejadian akhir-akhir ini, dengan penekanan pada dua kata terakhir tadi. Nagisa tertawa hambar mendengarnya, dalam hati berdoa untuk keselamatan nyawa Ryouma dari Si Setan Merah.
"Kedua, Takebayashi. Karena Okuda-san sering mengajaknya bicara. Terlebih, Okuda-san juga sangat mengkhawatirkannya saat dia pergi ke kelas A. Tch," lanjutnya dengan ekspresi masam yang terlihat jelas, dan decihan kesal di akhir kalimat. Nagisa mulai merasa menyesal mengangkat topik tentang cemburu. Ia tak menyangka kalau sahabatnya itu orang yang sangat mudah cemburu. Padahal, Manami mengkhawatirkan Koutarou sebagai sahabat dan sebagai sesama murid yang memahami tentang IPA. Nagisa jadi kasihan dengan Koutarou yang tak bersalah.
"Ketiga, Kayano-chan dan Kanzaki-san. Karena mereka sering mengajak Okuda-san pergi ke luar akhir-akhir ini. Bahkan, Okuda-san juga menceritakan banyak hal yang tak kuketahui pada mereka," katanya lagi. Nagisa diam tak tahu harus merespon bagaimana. Pasalnya, Karma bahkan merasa cemburu pada Kaede dan Yukiko yang pada dasarnya merupakan sahabat dekat Manami. Dan keduanya itu perempuan. Nagisa benar-benar tak habis pikir dengan sifat cemburu sahabatnya itu.
"Keempat-" Karma menggantung ucapannya, membuat Nagisa menatapnya lurus dengan pandangan bertanya. Dalam hati Nagisa merutuki sifat cemburuan Karma. Apa masih banyak siswa yang dicemburui oleh Karma? Apa mereka benar-benar tak diizinkan untuk bicara ataupun sekedar berteman dengan Manami? Daripada itu, kenapa perasaannya jadi tak enak?
"Kau, Nagisa."
Kedua mata Nagisa melebar tak percaya mendengar namanya disebutkan sebagai daftar orang yang dicemburui Karma. Seingatnya, ia tak terlalu dekat dekat dengan Manami. Apa alasannya?
"Karena Manami bilang, kalau kau adalah teman lelaki pertamanya."
Nagisa diam tak merespon. Hanya karena dianggap sebagai teman lelaki pertama, sahabatnya harus cemburu padanya? Apa sesuka itu Karma pada Manami?
"Sebenarnya masih banyak lagi 'sih. Tapi, malas kalau harus kusebutkan satu per satu."
Senyum datar terpatri jelas di wajah Nagisa saat ia mendengar kalimat itu dari Karma. Jadi, masih banyak orang yang dicemburui Karma. Dan itu hanya karena seorang gadis yang disukai Karma. Bahkan dirinya yang sahabat dari Karma sendiri pun dicemburui.
Karma itu ternyata tipe cemburu akut...
KAMU SEDANG MEMBACA
You Will Be Mine - KarManami [Complete]
FanfictionKisah Karma tentang bagaimana perjuangannya untuk mendekati sang Poison Glasses. KarManami (Drabble) Assassination Classroom © Yusei Matsui