Ujian akhir semester dua telah selesai. Hasil pun sudah dibagikan, beserta dengan peringkat setiap murid yang cukup mengejutkan.
Peringkat lima puluh besar yang biasa didominasi dengan anak-anak kelas A, kali ini didominasi oleh anak-anak kelas E. Tentunya, hal ini menjadi sesuatu yang menggemparkan Kunugigaoka.
Bagi kelas E, hasil kali ini sangatlah memuaskan. Karena mereka pada akhirnya dapat mengalahkan kelas A dalam masalah akademik. Perjuangan mereka selama ini untuk mengasah pisau kedua mereka pun tak terbuang sia-sia.
Dan untuk Karma, hasil ujian kali ini lebih dari memuaskan. Karena dirinya dapat membalas kekalahannya di ujian akhir semester kemarin. Usahanya belajar selama musim panas pun terbayar dengan dirinya yang menempati peringkat pertama -mengalahkan Asano Gakushuu yang biasanya berada di peringkat pertama.
Di hari yang sama, Ketua Dewan Guru sekaligus Direktur Kunugigaoka -Asano Gakuhou- datang ke kelas E dan berniat menghancurkan gedung kelas E. Walau niat tersebut berhasil dihentikan oleh Koro-sensei dengan sedikit pengorbanan.
Hari sudah sore, langit mulai berubah menjadi jingga, diikuti matahari yang siap berganti dengan bulan. Gedung kelas E saat ini pun sudah sunyi. Tersisa Manami dan Karma yang baru saja menyelesaikan penelitian kecil mereka.
"Sudah semua 'kan?" tanya Karma pada Manami, ditanggapi anggukkan oleh Manami. Keduanya pun mulai melangkah meninggalkan gedung tua kelas mereka itu.
Keheningan terjadi di antara keduanya. Berjalan bersisian dengan setiap pemikiran yang mereka miliki saat ini.
"Karma-kun," panggil Manami pelan. Karma menoleh ke sampingnya, mendapati Manami yang menatapnya lurus. "Bagaimana perasaanmu setelah berhasil mengalahkan Asano-kun?" tanyanya dengan senyum manis.
Karma tertawa pelan sesaat. Ia akui, ia sangat senang mendapatkan peringkat pertama dari satu angkatan. Serasa menjadi superior sekolah.
"Biasa saja," balasnya dengan senyum culasnya -berusaha jaga sikap di depan Sang Gadis Pujaan. Kalau diingat lagi, tak lama lagi mereka akan lulus. Kalau Karma tak segera menyatakan perasaannya, maka berakhir sudah usahanya. Mengingatnya membuat Karma enggan untuk cepat-cepat lulus.
"Hee, Karma-kun sudah biasa mendapat peringkat pertama 'ya?" tanya Manami dengan pandangan penasaran. Karma menggeleng sebagai respon pertama.
"Tidak, aku tidak pernah berada di peringkat pertama sebelumnya. Karena ini pertama kalinya aku belajar serius untuk ujian," jawabnya jujur dengan senyum miring. Kalau ia belajar serius sejak dulu, mungkin ia bisa mendapatkan peringkat pertama sejak Sekolah Dasar.
"Tapi, kau hebat, Karma-kun -bisa mengalahkan Asano-kun dalam akademik," ucap Manami kemudian dengan senyum manis miliknya.
"Tidak juga. Aku mungkin tidak akan mendapatkan nilai sempurna di semua mata pelajaran, kalau bukan karena bantuan dari semuanya," balasnya dengan senyum tipis. Manami tersenyum kikuk mendengarnya.
"Oh ya, kau ingin ke makam Nenekmu? Untuk memberitahu hasil ujianmu kali ini," tanya Karma. Manami mengangguk riang sekarang.
"Kali ini, aku dapat peringkat dua puluh! Tentu saja, aku akan memberitahu Nenek perkembanganku!" katanya lagi dengan semangat.
Karma tertawa mendengar penuturan Manami, diikuti Manami yang ikut tertawa pelan di sisinya. "Aku boleh ikut 'kan?" tanya Karma dengan senyum lebar, Manami mengangguk memperbolehkan.
Langit mulai menggelap, membuat angin malam berhembus lembut di bukit tersebut. Bagi Karma maupun Manami suasana di antara mereka sangatlah nyaman. Disertai dialog yang terus berlanjut, keduanya pun berjalan menuruni bukit -menuju sebuah makam untuk berziarah sebentar.
Kapan aku harus memberitahunya tentang perasaanku?
KAMU SEDANG MEMBACA
You Will Be Mine - KarManami [Complete]
FanfictionKisah Karma tentang bagaimana perjuangannya untuk mendekati sang Poison Glasses. KarManami (Drabble) Assassination Classroom © Yusei Matsui