21. Summer Festival

3.2K 355 56
                                    

Festival musim panas telah tiba. Banyak para pasangan yang datang ke festival tersebut untuk melihat acara kembang api di akhir acara. Banyak pula keluarga yang datang untuk menghabiskan waktu bersama.

Tak terkecuali sebagian murid kelas E yang datang ke festival tersebut atas undangan Sang Guru -yang memaksa. Sayangnya, tidak semua murid dapat hadir. Beberapa menolak hadir dengan alasan ada keperluan atau ada acara keluarga -tentunya, Koro-sensei tak dapat memaksa mereka untuk hadir setelah diberi alasan tersebut.

Sepanjang festival berlangsung, Nagisa mengajak Kaede berkeliling dari satu stand ke stand lainnya.

Ryuunosuke dan Hayami Rinka lebih memilih untuk mencari tempat duduk dan mencari tas plastik untuk membawa hadiah yang mereka dapat dari stand menembak.

Hiroto dan Yuuma juga memilih untuk berkeliling dan mencoba setiap stand yang ada. Terutama, Yuuma yang antusias dalam mengikuti stand yang bisa mendapatkan hadiah.

Okajima sibuk dengan kamera lensa panjang miliknya. Berambisi untuk memotret tiap gadis yang ditemuinya dengan yukata yang mereka pakai.

Berbeda dengan para gadis yang memilih berkeliling dalam satu kelompok agar mereka tidak terpisah satu dengan yang lain.

Semuanya punya kesibukkannya sendiri sekarang. Karma yang ditinggal sendiri pun lebih memilih untuk mencari tempat duduk kosong di pinggiran festival. Di tangannya sudah ada console game yang ia inginkan dari stand yang sebelumnya ia kunjungi.

Ia memutuskan untuk memasukkan console game tersebut ke saku celananya, lalu mengeluarkan ponselnya yang ia letakkan di saku celana yang lain. Membuka flipnya dan mulai mengetikkan sederetan kalimat, lalu mengirimnya lewat email pada kontak yang dituju.

Tak lama kemudian, ponselnya bergetar -menandakan bahwa ia baru saja mendapatkan balasan atas email yang ia kirim sebelumnya. Senyum tipis terukir perlahan di wajah Karma kala netra mercury miliknya membaca setiap kata yang tertera di layar ponselnya.

Maaf, Karma-kun!! Aku tak bisa ikut ke festival musim panas...〒▽〒
N-nenekku dirawat karena penyakit TBC-nya semakin parah... ('_`)
M-mungkin lain kali? A-aku janji akan menemanimu jalan-jalan di kota!!≧﹏

Penyakit yang diderita nenek Manami makin parah, sepertinya Karma harus mulai serius untuk melakukan permintaan Sang Nenek. Walau tanpa diminta pun, ia akan tetap melakukan hal yang dipinta oleh Sang Nenek 'sih.

Kau ingin sesuatu? Aku akan belikan sebagai oleh-oleh dari festival ( • ̀ω•́ )

Pesan terkirim.

Karma menatap layar ponselnya datar. Inginnya menghibur Manami secara langsung. Tapi, saat ini hubungan di antara keduanya hanyalah 'teman'. Dan ia sama sekali tidak memiliki hak untuk melakukan lebih dari ini. Ia hanya bisa berharap, kalau Manami akan sedikit bersemangat setelah dibelikan sesuatu dari acara festival ini.

E-eh?!∑(゜□゜;
T-tidak usah, K-Karma-kun!! Merepotkan!( ≧Д≦)
Lagipula, lebih baik kalau kau menikmati festival dengan yang lainnya saja 'kan? ●︿●

Karma tak tahu harus merespon apa atas balasan yang diberikan Manami. Pasalnya, Karma datang ke festival tersebut dengan harapan Manami akan ikut datang. Sayangnya, harapannya sirna karena ia sama sekali tidak melihat Manami saat mereka berkumpul tadi. Diperparah dengan dirinya yang ditinggal sendiri oleh yang lainnya.

Sebutkan saja yang kau mau, Okuda-san •﹏•
Lagipula, mereka sibuk sendiri tahu... aku mereka tinggal sendiri...<(`^')>
Nagisa-kun dengan Kayano-chan berkeliling berdua. Duo ikemen itu juga berdua. Okajima sibuk sendiri. Chiba-kun dan Hayami-san juga berdua. Para siswi yang lain pergi berkelompok. Kan' aku tak ada temannya!! (ಥ_ಥ)
Harusnya, kau datang. Jadi 'kan, aku ada teman di sini = ̄ω ̄=

Pesan balasan kembali Karma kirimkan. Ia tahu kalau pesan balasan yang ia kirimkan terkesan berlebihan. Tapi, ia ingin tahu reaksi Manami saat membacanya. Siapa tahu bisa merubah sedikit mood Manami.

Ponselnya kembali bergetar. Karma pun segera membuka ponselnya dengan cepat dan membaca setiap kata yang tertera di layar.

E-eh?! B-begitukah?! ●△●
K-kalau begitu, mungkin... permen apel? A-ah pasti tak bisa di bawa 'ya? Uuh... aku bingung... Apa saja 'deh, Karma-kun yang pilihkan saja ●ω●
E-etto... Aku benar-benar menyesal karena tidak ikut, Karma-kun... ('△`)
T-tapi, aku janji akan menemanimu jalan-jalan di kota jika senggang!! (*¯︶¯*)

Tahu 'kah Manami, kalau wajah Karma sedikit memerah saat membaca kalimat terakhir?

Karma menarik napas dalam-dalam dan membuangnya perlahan guna menetralkan jantungnya yang sempat terpacu tadi. Lalu mengetikkan jawaban balasan dengan cepat dan mengirimnya pada Manami.

Aku tak bisa bawakan permen apel yang kau mau karena itu harus segera di makan ╮(╯▽╰)╭
Tapi, bagaimana kalau kubawakan aksesoris atau boneka sebagai gantinya? ( • ̀ω•́ )✧
Sudahlah, tak usah dipikirkan, Okuda-san. Aku tak apa 'kok ●ω●
Uwaa... Janji 'ya? Nanti kutagih 'loh (●'∀`●)

Karma pun segera menutup ponselnya, memasukkannya ke dalam saku tanpa menunggu balasan dari Manami terlebih dahulu.

Ia pun segera berjalan memasuki area stand. Sedikit berpikir tentang hadiah yang cocok untuk ia bawakan pada Manami nanti.

Strap ponsel? Gantungan kunci? Gelang tangan? Kalung? Atau boneka? Ah iya, boneka saja!!

You Will Be Mine - KarManami [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang