[9] S; Hai, Kita bertemu lagi.

2K 314 4
                                    

Setelah Suho merapihkan meja kerjanya, dengan segera ia menelfon istrinya. Istrinya mengangkat telfon cukup lama, Suho memakluminya.

Mungkin Yoona sedang sibuk.

Panggilan terjawab, Yoona mengangkatnya kemudian terdengar suara Yoona yang terdengar lemas. "Ada apa?"

Suho terdiam sejenak, "Aku akan pulang sekarang. Kamu ada dirumah?"

"Ah, ya, tentu saja. Em maksudku- iya."

"Baiklah. Akan kututup, Aku menyayangimu."

Suho hampir menutup telfon dari istrinya itu namun istrinya kembali bicara.

"Suho..."

"Ya?"

"Bisakah kamu membelikanku kebab pedas lagi?"

"Lagi?" Suho memberi jeda, "Sudah lima hari berturut turut kamu ingin memakan kebab pedas, apa perutmu akan baik baik saja?"

"Aku baik baik saja. Hanya ingin kebab pedas saja..."

"Baiklah. Aku akan membelinya dalam perjalanan pulang." Suho memberi jeda, "Ada lagi yang ingin kamu beli?"

"Tidak ada, itu saja..."

Yoona mematikan panggilannya, membuat Suho kembali duduk dikursi kerjanya. Suho memejamkan mata sejenak, sekedar mencari ketenangan.

Setelah cukup lama, Suho menghela nafas lalu berjalan keluar kantor. Suho berjalan santai menuju tukang kebab yang Yoona inginkan.

Lagipula, Yoona butuh waktu untuk merapihkan kamar tamu, kan?

Daerah kuliner yang Suho datangi masih ramai, kebanyakan dari mereka datang bersama pasangan masing-masing. Tidak seperti dirinya yang kemari sendirian. Tanpa pasangan.

Suho membuka ponsel sembari menunggu pesanannya siap. Ia menatap foto pernikahannya dengan Yoona yang ia jadikan wallpaper.

Yoona sangat cantik saat itu. Bahkan sampai saat ini sekalipun.

Ah, tiba tiba ia teringat perempuan yang ia tabrak waktu itu. Suho bahkan tidak tahu siapa nama perempuan itu, namun terkadang wajah perempuan itu terbayang dibenaknya.

Terkadang ia berharap, dapat bertemu lagi dengan perempuan itu. Untuk sekedar tahu siapa nama perempuan itu. Tidak lebih.

Suho berdiri, pesanannya sudah jadi karena tukang kebab itu memberi kode kepadanya. Ia mengeluarkan selembar uang untuk membayarnya.

"Kebabnya masih ada, mas?"

Suho terdiam. Suara itu tidak asing ditelinganya, sangat mirip dengan suara perempuan waktu itu. Penjual kebab itu memberikan uang kembalian padanya lalu bicara pada perempuan dibelakangnya, "Kebabnya habis, mbak."

Terdengar helaan nafas dari belakang Suho, membuat dirinya membalikkan tubuhnya. Saat ia menoleh, senyumannya mengembang seketika.

Dugaannya benar, perempuan dibelakangnya adalah perempuan tanpa nama yang ia tabrak waktu lalu.

"Hai, kita bertemu lagi."

Takdir [surene] #Wattys2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang