Suho membuka matanya perlahan, lalu terdiam mengedarkan pandangannya ke sekelilingnya. Dimana dia berada, atau tepatnya dimana Irene berada? Bukankah Irene bersamanya terakhir kali. Suho sadar ia dirumah sakit, bau obat tercium jelas.
Suho tersenyum mengingat kejadian sewaktu hujan, atau lebih tepatnya ketika Irene bilang bahwa Irene mulai mencintainya. Ia membenci hujan, tapi dengan adanya Irene, ia jadi menyukai hujan.
Irene membuatnya menyukai banyak hal. Seperti kebab, hujan, dan tentunya Irene sendiri.
Pintu ruangan terbuka, membuat Suho bangkit dari tidurnya dan mencoba duduk. Ia yakin itu pasti Irene, perempuan yang ia cinta. Senyumnya luntur seketika, yang datang bukanlah Irene.
Yoona masuk lalu mendekat kearahnya dengan wajah khawatir, "Kamu baik-baik aja? Lagian udah tahu kamu itu gak bisa kena hujan, kok malah hujan-hujanan sih."
"Kita udah cerai aja, baru kamu bawel."
Yoona cemberut lalu duduk dikursi pembesuk, melihat dengan kesal Suho yang tertawa. Suho tersenyum, "Aku bercanda."
Suho akui, hubungannya dengan Yoona makin harmonis setelah bercerai. Ia menjadi tidak ragu untuk bercanda dengan Yoona, bahkan mengobrol sampai larut malam. Sangat berbeda ketika mereka masih menikah, benar-benar datar.
"Kamu jujur sama aku, Ho." Yoona menatap serius kearahnya, "Orang yang kamu cinta itu Irene, kan?"
Suho tersenyum singkat lalu mengangguk, "Iya. Aku cinta Irene, istri dari sahabat kamu yang brengsek itu." Ia memberi jeda, "Aku sedikit bersalah sih sama si brengsek itu. Sedikit."
Yoona terkekeh pelan, "Aku bersyukur kamu cinta sama Irene." lalu memeluk Suho, "Aku akan lebih bersyukur lagi kalo Irene cerai sama laki-laki brengsek itu."
Suho tersenyum, membalas pelukan Yoona, "Aku amat sangat bersyukur kalo Irene mau menikah sama aku."
Yoona memukul pelan punggung Suho, "Hah, bisa aja kamu!" kemudian Yoona melepaskan pelukannya, menatap Suho kasihan.
"Ada kabar buruk buat kamu." Yoona memberi jeda, "Kata suster-suster disini, Irene pergi gitu aja setelah bawa kamu kesini."
Suho terdiam mendengarnya. Berusaha untuk berpikir positif. Karena mungkin saja Irene membutuhkan waktu.
Baiklah, Suho memberi Irene waktu.
Dan semoga saja Irene tetap memberikan hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir [surene] #Wattys2019
FanfictionSuho tetap mencintai istrinya bagaimanapun kelakuan istrinya itu. Sedangkan Irene tetap mencintai suaminya bagaimanapun perilaku suaminya terhadap dirinya. Takdir memiliki cara tersendiri dalam mempersatukan ataupun memisahkan. Lantas apakah kedua i...